6. PAMALI

735 118 64
                                    

"Ih, biskuit apaan nih rasanya nggak enak banget." Frost Fire berkomentar di saat selepas ia memuntahkan biskuit yang baru saja di makan oleh nya. Karena kelepasan, dia pun asal berucap tanpa memikirkan perasan Glacier yang memang kondisi nya dia baru saja belajar memasak. 

"Heh!" Gentar melotot pada sang Kakak, memberikan intruksi bahwa perkataan yang di ucapkan oleh Frost Fire memang sangat tidak pantas. 

"Hiks, lidah Sori mati rasa." Lirih Sori dengan kedua mata yang berkaca-kaca, dia berjalan pergi untuk mengambil air di dapur. 

Glacier hanya diam di tempat tanpa berucap sedikit pun, dia jadi merasa bersalah sudah mencoba resep baru itu. Dia mana tahu kalau resep biskuit Yaya akan separah itu, lagi pula bagaimana cerita nya resep mematikan seperti itu berada di dalam buku salinan resep milik Gempa? 

Gempa loh ini, salah satu Boboiboy bersaudara yang memiliki sifat waras nan baik hati. Atau jangan-jangan, kewarasan Gempa juga sudah berada di ambang batas?

"Maaf, Glacier. Aku tidak bermaksud," sambung Frost Fire yang merasa bersalah. Glacier sampai mematung loh, apakah dia merasa bersalah?

Glacier mencoba untuk santai dan tidak memasukkan komentar negatif tersebut ke dalam hati. Sebaliknya, dia jadi bisa belajar dari kejadian ini lantas memperbaiki nya. "Tidak apa-apa, Kak. Kan aku sudah bilang, kalau resep biskuit ini memang sedikit aneh. Soalnya kan, aku sudah menyicipi nya terlebih dahulu sebelum kalian. Tapi, kalian malah ngeyel."

Gentar menggeleng, dia mengusap mulut nya samar. "Sebenarnya, rasanya nggak terlalu buruk sih, Kak. Tapi, yang bikin kita kaget itu, kenapa rasa biskuitnya itu pedas banget? Aroma nya juga menyengat banget." 

Frost Fire setuju, dia ikut mengangguk. Memandangi Glacier menggunakan tatapan bingung, "kau memasukkan apa di dalam resep nya? Jangan bilang kalau itu racun tikus?" 

"Ya ampun Kak, mana mungkin aku masukin racun tikus di dalam biskuit nya. Mungkin kalau rasa pedas itu berasal dari jahe dan lengkuas yang di tumbuk secara bersamaan, sehabis itu tinggal di campur sama bawang merah yang di haluskan. Hanya itu sih, tidak ada bahan lain yang mencurigakan apalagi sampai berbahaya." Jawab Glacier seadanya, mana mungkin dia menaruh bahan-bahan berbahaya di dalam biskuit tersebut. 

Frost Fire dan Gentar refleks saling bertatapan, kedua nya membulat kaget. 

"Biskuit mana yang bahannya pake lengkuas sama bawang merah, Glacier? Astaga, itu sungguhan resep salinan nya Kak Gem? Sulit di percaya dan sangat mencurigakan sekali, kan Gen?" ucap Frost Fire sembari menoleh. 

Lagi-lagi Gentar mengangguk setuju, "bisa kita lihat, Kak? Bukannya kita nggak percaya, tapi--"

"Boleh, sebentar." Glacier percaya pada saudara nya, mereka pasti memiliki niat yang baik. Jadi, Glacier akan mengerti. Dia balik kanan, melangkah menuju dapur untuk memeriksa buku resep tersebut. 

Tak membutuhkan waktu yang cukup lama, Glacier pun tiba di menit berikutnya. Dia membawa buku resep tersebut dan memberikan pada saudara sulung nya, Frost Fire. 

Anak itu langsung cekatan dan menerima nya, Frost Fire membuka halaman pertama dari buku tersebut sembari memeriksa tulisan nya. Gentar yang juga ikut penasaran pun bergabung di dalam nya. Setelah mengamati tulisan nya, mereka menemukan sesuatu yang ganjil. Ya, tulisan resep pada bagian biskuit Yaya memang berbeda jika di bandingkan dengan tulisan resep yang lainnya. Resep biskuit Yaya pasti bukan Gempa yang menyalin. 

"Haha, sudah ku duga. Ini bukan tulisannya Kak Gem, lihat." Frost Fire menunjuk tulisan pada bagian resep biskuit Yaya pada Glacier dan Gentar. "Tulisannya berbeda jika di bandingkan dengan tulisan sebelum nya. Ini pasti ada yang iseng dan menyalin resep sesad begini pada buku salinan Kak Gem."

DUA KEPRIBADIAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang