Prince -09-

201 24 4
                                    

___ஓ๑❅☬❅๑ஓ___

The Prince's Decision.

___ஓ๑❅☬❅๑ஓ___

"Kakak, buka pintunya. Ayo makan malam."

Avisha bisa mendengar suara adiknya itu. Ia sedang berbaring di ranjangnya dengan wajahnya yang di tutupi oleh lengan kirinya yang di tekuk. Ia sangat pusing. Avisha pikir, dirinya akan gila menghadapi semua situasi ini dalam jangka waktu yang sebentar. Avisha sangat takut jika nantinya ia salah mengambil keputusan. Ini akan menentukan masa depannya nanti, jika ia salah memilih dan gagal tentu saja akan berdampak besar pada keluarganya.

"Kakak!" Gadis itu terus memanggil kakaknya sambil menggedor pintu kamar Avisha.

"Masuklah!" Ucap Avisha lemas.

Anna yang mendapatkan izin lalu membuka pintu kamar kakaknya dan seketika ia melihat kakaknya yang terbaring menyedihkan di atas ranjang. Anna menghampiri kakaknya dengan kebingungan. Padahal kakanya sudah memenangkan Lotre Royal Prince, tapi masih menyangkalnya.

"Kakak jangan seperti ini, kau harus segera memutuskan. Saran ku, kau harus menerimanya. Karena kesempatan ini tidak akan datang dua kali." Jelas Anna lalu ia duduk di kursi meja belajar kakaknya.

"Kalau kau sangat menginginkannya, kau saja yang ambil lotre itu." Avisha membalikkan tubuhnya dari Anna menghadap ke arah lain.

Anna melihat ke arah meja belajar kakanya dan ia menemukan kertas cek yang tadi siang sempat ia lihat. Anna lalu mengambilnya dan membacanya. Ia sempat tak percaya kalau kertas ini bernilai satu juta dolar. Bagaimana mungkin segelas air seharga satu juta dolar?

"Kakak, apakah kau akan mengembalikan cek ini?" Tanya Anna dengan senyum liciknya. Di otaknya dia bisa membayangkan apa saja yang bisa ia beli dengan semua uang itu.

Avisha yang medengar itu langsung menoleh dan melihat adiknya yang senyum-senyum tak jelas sambil mengamati kertas cek itu. Menyadari senyuman licik adiknya, Avisha langsung mengambil paksa cek itu dari Anna dan menyimpannya di laci mejanya yang berlawanan arah dari adiknya. Dan kembali memunggungi adiknya.

"Tentu saja. Aku akan mengembalikannya. Kau pikir aku perampok?" Avisha akan mengembalikan cek itu kepada Arthur. Bukannya ia tak mau uang satu juta dolar. Memangnya siapa yang tak mau uang? Hanya saja uang itu ia dapatkan dengan cara yang tidak benar. Jadi ia haus mengembalikannya.

"Benarkah? Bagaimana kakak akan mengembalikannya?" Anna bertanya dengan nada remeh.

Avisha sudah memikirkan cara untuk mengembalikan cek itu kepada Arthur. Ada dua opsi yang bisa Avisha coba. Yang pertama adalah mengembalikannya langsung kepada Arthur. Itu artinya Avisha harus ke rumah Arthur untuk menemuinya. Kalaupun itu mungkin, Avisha tidak yakin jika ia akan di izinkan untuk menemui Arthur.

Dan yang ke dua adalah melalui Royal Prince. Avisha bisa mengembalikan cek itu melalui Royal Prince karena Arthur sendiri bersekolah di sana. Avisha bisa menitipkan cek itu kepada guru atau petugas yang ada di sana untuk memberikannya kepada Arthur. Tapi, jujur saja Avisha tidak ingin kembali ke sekolah itu.

"Itu bukan urusan mu." Jawab Avisha acuh.

Anna mendengus kesal melihat kakaknya yang tidak bersemangat sama sekali. Kalau sudah begini, kemungkinannya akan semakin besar bagi kakanya untuk menolak lotre itu. Dan jika itu terjadi, Anna akan kehilangan kesempatan emas untuk masuk ke sekolah itu dan melihat pria tampan yang kaya raya berlalu lalang memenuhi bangunan istana itu.

ROYAL PRINCE; High School Where stories live. Discover now