18: See, He like you

7 1 0
                                    

"I can see, He love you. Everybody see that"

Matthew Renner

Matthew sedang berada di luar, ketika melihat Vincent berjalan keluar dari ruang tamu, menghindari kedua pasangan – Niklaus dan Stefan – yang ada di ruang tamu.

"Sore Vi" Kata Matthew mendekati temannya itu

"Sore juga Matt" Kata Vincent tanpa melihat ke belakang

"Apa Klaus dan Stefan ada di sana?"

"Ya ada, alasan kenapa aku pergi" Kata Vincent.

"Bukan karena ingin mencari Victor" Kata Matthew.

"Dia tidak akan melihat ku, dia sudah menolak ku"

"Oh, jezz. Dia tidak menolak mu, dia hanya perlu waktu. Freya pasti akan berbicara dengan dia." Kata Matthew

"Aku tidak perlu itu. Lagipula aku tidak bisa melihat masa depan apapun Renner, tidak akan. Kutukan tetap kutukan" Kata Vincent

"Apakah jatuh cinta adalah kutukan? Aku rasa tidak bukan? Aku jatuh cinta dengan Harry, dan itu tidak menjadi kutukan yang murni"

"Harry selalu menjadi Warlock, dan dia bahkan bukan Dinero" Kata Vincent

"Apa bedanya Laite dengan Dinero? Mereka sama-sama berasal dari garis Alicante dengan kutukan yang sama." Kata Matthew

"Itu bukan salah satu alasan. Dia dan aku berbeda walau satu garis leluhur" Kata Vincent dengan kesal

"Oke, kau terlihat kesal"

"Aku tidak"

"Katakan saja ya"

"Aku bilang tidak. Sudahlah aku harus pergi. Ada hal yang harus ku urus" Kata  Vincent sambil berjalan pergi.

"I can see, He love you. Everybody can see that!" Teriak Matthew melihat Vincent yang telah pergi

Vincent menutup telinga nya erat erat. Dia tidak ingin mendengar sedikit harapan pun dari siapapun, lagipula dia lelah sekarang.

"Cinta yang rumit bukan" Kata Emma tiba-tiba entah dari mana.

"Emma!" Teriak Vincent dengan kencang.

"Maaf, maaf. Aku mendengar mu dan Matthew berbicara jadi aku ingin tau apa kau benar-benar tidak ingin jatuh cinta kepada Victor" Kata Emma

"Jangan bahas itu"

"Oh, Vin.. Lihat, kau sudah jauh cinta dengan dia, walau dengan kutukan yang masih ada. Victor akan melakukan apa saja untuk itu, dia juga menyukai mu. Tolonglah" Kata Emma

"Aku pergi Emma, ada hal yang harus ku urus" Kata Vincent meninggalkan Emma yang menghela nafas.

Sedang Victor yang sedang ada di kamarnya, di hampir oleh Niklaus yang entah kerasukan apa datang ke kamar sang kakak yang jelas-jelas saling membenci ini.

Tok.. Tok.. Tok

"Pintu tidak di kunci, Klaus" Kata Victor

"Halo kak" Kata Niklaus ketiak membuka pintu

"Apa yang kau perlukan dari ku? Daniel sedang tidak di sini. Jangan membuat ulah. Aku tidak akan membantu." Kata Victor

Dia mencoba untuk terlihat seperti biasa walau dia tau akan ada hal yang tidak biasa.

"Kau terlalu menebak dengan cepat kak, kau sangat jahat" Kata Niklaus.

"Aku hanya menyarankan untuk tidak berulah" Kata Victor tanpa melepas pandangan dari buku novel yang ia baca.

"Tidak tidak, aku hanya bercanda. Ini soal Vincent"

Victor berhenti membaca, walau masih menatap bukunya. Ia sedikit takut jika terjadi sesuatu pada Vincent.

"Kau khawatir?"

"Dia sahabat Freya, dia juga teman Daniella. Sadar lah. Dia juga bagian keluarga" Kata Victor sambil menutup buku nya.

"Ya, bagian keluarga. Tapi dia selalu berharap menjadi bagian dari diri mu" Kata Niklaus

Dia masih berdiri di pintu, bersandar pada dinding.

"Itu tidak akan pernah bisa Nik, kau tau hukum nya" Kata Victor

"Tapi mengapa Harry dan Matthew bisa? Mereka juga sama dengan kamu dan Vincent." Kata Niklaus.

"Harry tidak memiliki aturan yang ketat dan dia juga Warlock, dia sendiri adalah putra Asmodeus. Dia adalah sihir itu sendiri." Kata Victor mulai kesal dengan hal yang akan di bahas oleh Niklaus.

Victor tidak mengerti mengapa semua orang mencoba untuk mendekatkan dia dengan Vincent, padahal kenyataan mereka sudah saling menjauh karena mereka tau mereka tidak akan pernah bisa menjadi satu.

Dia tidak suka orang terkuak karena dia, dia akan selalu menyalahkan dirinya sendiri.

Dia tau bahwa Selena menghianati dia dan dia tidak mengatakan apa-apa pada keluarga nya, berakhir dengan kejatuhan keluarganya untuk yang pertama kali nya.

Dia tidak mau bahwa Vincent pada suatu saat nanti terluka karena dia. Dia tidak menyukai itu.

"Ah ya soal Vincent, aku rasa dia baru saja keluar. Aku takut dia di cari oleh para penyihir lain."

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi!" Teriak Victor segera melesat melewati Niklaus

Niklaus terpaku ketika melihat bahwa kakak laki-laki itu dengan cepat menghilang entah kemana setelah mendengar bahwa Vincent keluar dari rumah ini tanpa didampingi siapapun.

Sedikit pemberitahuan, Vincent adalah garis penyihir yang kuat, jadi setidaknya dia akan di cari untuk kekuatannya.

"Tidak peduli ha?" Kata Niklaus ketika melihat Victor seperti itu.

"Ada apa Nik?" Tanya Davina ketika dia melihat Niklaus di depan kamar Victor

"Aku memberi tau kepada Victor bahwa Vincent pergi sendiri, dan sekarang dia malah marah pada ku dan melesat pergi mencari Vincent" Kata Niklaus.

"Mereka berdua rumit bukan" Kata Davina.

"Terlalu rumit. Aku heran kenapa mereka serumit itu"

"Selena dan Victor adalah satu hal. Vincent dan Victor adalah satu hal lainnya. Tidak ada gunanya untuk melihat darimana arahnya. Victor harus melupakan masa lalunya, termasuk cinta nya" Kata Davina

"Sebuah fakta yang tidak bisa di bantah" Kata Niklaus.

"Dimana Stefan?"

"Oh, dia ada di perpustakaan. Aku akan ke sana" Kata Niklaus

"Ya, aku harus pergi. Melihat apakah Nathaniel membuat ulah atau tidak" Kata Davina

"Sebentar, apa kau melihat Daniella?"

"Dia masih di ruang seni, seperti nya." Kata Davina

"Oh Oke. Selamat tinggal" Kata Niklaus. Dia pergi kearah perpustakaan sedang Davina pergi ke arah lain.

Davina harus mencari Nathaniel yang tidak terlihat sejak kabar bahwa Dylan telah terlihat. Dia tau bahwa Nathaniel akan kembali mendapatkan ingatkan yang kejam soal Jeremy Gilbert, dan dia harus segera menghentikan apapun yang ingin di lakukan oleh saudara kembarnya tersebut.

"Tolong Nathaniel, jangan lakukan hal yang aneh. Aku mohon" Batin Davina sambil berjalan keluar.

𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐒𝐨𝐮𝐥𝐦𝐚𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang