BAB 3

2.3K 81 1
                                    


Pembicaraanku dengan Rega terhenti ketika Mami Maura dan Tante Vita datang ke meja milikku.

"Darren, kamu makan siang di sini juga? Hai Rega apa kabar?" tanya Mami Maura sambil bercipika-cipiki dengan Rega.

"Alhamdulillah baik tante. Ini aku sama Bian memang mau makan siang bareng sekalian mau malak oleh-oleh dari Inggris. Tante sudah makan? Kalau belum bareng saja soalnya kita juga baru mau pesan kok."

"Aduh sayang banget soalnya tante sama temen tante baru saja selesai makan padahal kan lumayan bisa makan siang bareng brondong ganteng."

"Bisa saja tante. Kalau Om Bram tahu bisa di seruduk Rega, tan."

"Kamu pikir suami tante banteng apa? Eh, tetapi iya juga sih dia kan suka maen seruduk-seruduk saja."

Astaga kombinasi Mami Maura dan Rega adalah sebuah masalah terlebih pembicaraan diantara keduanya sungguh tidaklah penting yang hanya membuang waktu dan tenaga saja menurutku. Kulihat Tante Vita terus saja menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan sejak tadi.

Ada apa dengannya? Kenapa wanita ini terus saja menatapku seperti itu? Apa ada yang aneh di wajahku saat ini?

"Eh Vit, kenalin ini Rega sahabat Darren dari SMP."

"Oh, hai Vita."

"Selamat siang aku manggilnya apa nih soalnya kamu masih muda banget kelihatannya." baik Mami Maura, Rega dan Tante Vita kemudian tertawa. Entah apa yang mereka tertawakan karena aku sendiri tidak mengerti bagian mana yang lucu dari pertanyaan Rega tadi.

"Vita saja."

"Oke,Vita." setelah berbasa-basi sebentar Mami Maura dan Tante Vita pun pamit undur diri karena harus kembali ke kantor dan meninggalkanku serta Rega yang masih saja menatap kepergian keduanya sejak tadi hingga akhirnya kedua wanita tersebut menghilang dari pandangan kami.

"Buset. Temen mami lo cantik banget, seksi lagi."

"Sejak kapan selera kamu jadi tante-tante?"

"Eits, kalau tantenya modelan begini sih masih bisa dibicarakan secara kekeluargaan."

Dasar Rega gila.

***

"Kenapa Vit? Tumben dari tadi diam saja lo."

"Eh, apa mbak?" tanyaku bingung karena sejak tadi aku memang sedang melamun.

"Elo kenapa sih? Keluar dari restoran jadi diem begitu."

"Hm, sorry ya mbak tadinya gw pikir kalau Darren itu satu geng sama A'Muda. Habisnya dia beda banget pas sama Rega."

"Gila lo anak gw tuh! Mereka berdua memang sahabatan dari dulu. Setahu gw sih dari ceritanya Mas Bram kalau cuman Rega orang yang betah buat deket-deket sama Darren selama di sekolah. Elo tahu sendiri kan tuh anak kaya gimana?"

"Oh, syukur deh kalau begitu. Soalnya nih ya mbak, cewek kalau suka sama cowok ganteng mesti saingan juga sama cowok di zaman sekarang. Kasihan kan jadinya karena makin banyak saingan. Oh iya gw lupa mbak kalau A'Muda ngajakin kita buat makan-makan weekend nanti tetapi di rumah elo ya mbak hehehehe."

"Ya sudah nanti gw suruh Bi Asih buat nyiapin semuanya sekalian mas Bram mau ngadain acara syukuran karena Darren sudah balik ke Indonesia. Eh, tetapi bukannya minggu ini ada kondangan si Kevin?"

"Astaga, kenapa gw bisa lupa ya mbak? Mampus deh mana belum nemu pasangan lagi. A'Muda ada stok cowok keren enggak ya mbak?"

"Tanya saja. Lagian kontak handphone dia kan banyak tuh cowok-cowok ganteng macam selebriti."

Tante, I Love You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang