3. Cermin langit biru

551 112 5
                                    

Saat Taehyun melangkah terpogoh-pogoh, semua penghuni kelas menatapnya.

Dipandangannya seluruh orang menatapnya dengan mata berkilat merah, menelanjangi keberaniannya dan membenci kehadirannya. Langkah demi langkah yang dibantu oleh tongkat jalan menuju tempat duduknya seolah menjadi tontonan menarik bagi mereka. Taehyun merasa sangat gugup, dia takut dan perasaan bersalah yang tak tau milik siapa itu kini mulai menjalar menyelimuti dirinya.

Kenapa?

Kenapa dunia yang dia pijak rasanya semengerikan ini? Tubuh Taehyun kini bergetar, dia hampir terjatuh lagi dan sekali lagi tak ada yang mau membantunya sama sekali. Bahkan Beomgyu yang dirinya anggap teman tak melakukan apapun selain ikut memperihatikannya dalam diam.

Taehyun merasa terasing dai dunianya sendiri. Jika dia memang tidak diakui, lantas dunia yang mana yang mau menerimanya? Dia sudah tak tahan selalu dihakimi begini.

Sunghoon, jangan biarkan Woyoung diwawancarai tentang ini pada media. Dia hanya akan berkata bohong dan menyalahkan Taehyun. Gadis bodoh itu urusanmu sekarang.

Ditengah tatapan yang mengintimidasi Taehyun, seseorang tersenyum simpul sambil menuliskan sebuah nama disecarik kertas. Baru satu hutuf, Soobin sudah menggangunya.

"Kau menulis nama orang lagi di secarik kertas? Sebenarnya ketas apa sih itu?" tanyanya penasaran.

"Kau masih ingat tidak dengan orang yang waktu itu aku tulis namanya?" tanya teman sebangku Soobin pada Soobin.

"Bangchan?! Bangchan bukan sih?"

"Aku tidak tau tuh haha... siapa ya?"

Teman sebangkunya itu menyeringai kemudian tertawa kecil. Dia merasa puas saat Soobin menyadarinya, laki-laki jangkung itu langsung membulatkan matanya tak percaya, dia mengacungkan telunjuknya pada teman sebangkunya.

"J-jangan bilang kalau kertas itu..."

Teman sebangkunya tertawa lagi. "Death note?" ucapnya seolah membenarkan pemikiran Soobin.

"Kau pikir aku Light yagami?" ucap teman sebangkunya, "Kamu terlalu banyak menonton anime Soobin. Tak ada death note di dunia nyata."

Soobin mengganguk bingung, dia juga awalnya mengira begitu. Hanya saja melihat teman sebangkunya menuliskan nama-nama orang yang akan mati membuatnya sedikit curiga dan merinding. Soobin menatap teman sebangkunya lagi.

"Kau mau aku menuliskan namamu agar kamu percaya kalau ini bukan death note?"

Soobin langsung menggeleng cepat, dia tak mau main-main dengan nyawanya sendiri. "Kenapa tidak kau saja yang menuliskan namamu disana?"

"Oke. Aku akan menulisnya."

"Sungguh? Kau gila? Kalau kamu mati gimana?" ucap  Soobin sedikit pelan, mereka sedari tadi memang bicara dengan bisik-bisik.

Teman sebangkunya itu hanya tersenyum kemudian melanjutkan menulis namanya disecarik kertas itu lengkap dengan kejadiannya.

[Choi Beomgyu, mati tersedak air saat jam istirahat]

"See? Aku sudah tuliskan. Aku akan buktikan kalau kertas ini hanya kertas biasa." ucap Beomgyu dengan tenang. Dia kembali mengedarkan pandangnnya pada seisi kelas mencari Taehyun dan ternyata si culun itu sudah duduk dibangkunya.

Soobin mengikuti arah pandang Beomgyu kemudian dia melirik lagi ke arah Beomgyu. Entah kenapa dia merasa Beomgyu menyembunyikan sesuatu darinya. Kalau kertas itu bukan death note mengapa kejadiannya selalu pas dengan apa yang Beomgyu tulis?

Soobin yakin betul, orang terakhir yang Beomgyu tulis disecarik kertas itu nama Bangchan. Hanya tertulisan nama lengkap tanpa kata yang lain dan bertepatan dengan itu, esok harinya mereka mendapat kabar kalau Bangchan meninggal.

Plethora 1413 | TaegyuWhere stories live. Discover now