Twenty

771 102 14
                                    

Jgn lupa tinggalkan komentar di tiap kalimatnya bestie!

Happy Reading


🍁🍁🍁


Semi segera keluar dari mobilnya dengan tergesa-gesa sampai membanting pintu. Pria itu terlihat sangat panik dan khawatir, mulutnya terus mengucapkan maaf mengingat sikapnya sebelum pergi bekerja tadi pagi.

Arata menghubungi nya karena memberitahu nya bahwa (Name) menghilang. Semi yang mendengar itu langsung melepaskan ponselnya syok, ia langsung meraih kembali ponselnya, memakai tasnya dan pergi dari gedung agensi pulang ke rumah.

"Ma! Pa! Ini gimana ceritanya?! Arata-san, kenapa bisa istri Eita hilang?!" pertanyaan beruntun itu langsung keluar dari mulut Semi saat ia melihat keluarga nya tengah berkumpul di ruang tengah.

Bahkan Meira yang sudah pulang juga ada, ikut khawatir mendapatkan berita bahwa Kakak iparnya menghilang.

"Kazu-kun mana?!" tanya Semi lagi.

"Duduk dulu, nak. Kazu-kun baik-baik aja, dia lagi tidur di kamar kalian." kata Keita.

Semi mendudukkan dirinya di sofa single sembari mengacak rambutnya kasar. Menghela napas gusar dan menatap satu persatu keluarganya.

"(Name) pergi dari rumah?" tanya nya.

"Maaf, sayang. Mama tadi pergi ke minimarket beli bahan makanan, lupa bawa hp. Ternyata istri mu ngehubungin Mama katanya dia mau ke rumah sakit karena jahitan di perutnya terbuka." jelas Ayra merasa bersalah.

Semi mengusap wajahnya kasar. Pasti ada kaitannya dengan kejadian tadi pagi.

"Terus? Kok bisa ngilang?"

"Maaf, Eita-san. Karena gak ada orang di rumah, kebetulan saya yang habis nganterin bapak ke kantor langsung di mintai tolong oleh (Name)-san. Jadi saya anterin. Lumayan lama kami di rumah sakit karena jahitan di perut (Name)-san harus di rapihkan kembali. Saya cuman di suruh nunggu di depan ruangan. Saya tiba-tiba kebelet, jadi pamit sebentar ke kamar mandi. Tapi saat saya kembali, dokter yang tanganin (Name)-san juga baru keluar dari ruangannya. Tapi (Name)-san gak ada, saya tanya katanya udah dari tadi keluar. Saya udah hubungin (Name)-san, tapi hp nya saya temukan di tempat sampah." cerita Arata panjang lebar sembari menunjuk ponsel (Name) yang ada di atas meja.

Semi kembali mengusap wajahnya dan mengacak rambutnya dengan kasar.

Ia menunduk, menutup wajahnya dengan kedua tangan. Semuanya salah nya, jika saja ia tidak ikutan merajuk, tidak akan seperti ini kejadiannya.

"Maaf...maaf...maaf...."

Keita yang melihat itu menghela napas gusar, ia berdiri dari duduknya dan mengelus punggung putranya.

"Jangan khawatir, istri mu pasti bisa segera kita temukan. Dia pasti baik-baik aja." katanya.

Semi mengangkat wajahnya, mereka yang melihat itu tertegun melihat kedua mata Semi yang memerah dan mengeluarkan air.

"Semua karena Eita, Pa...harusnya Eita gak ikutan ngambek dan gak ngehirauin istri Eita...maaf...maafin Eita... maafin Eita, Pa." Semi turun dari sofa kembali menangkup kedua tangannya di atas kepala sembari menggosoknya pelan.

"Ini bukan salah kamu, nak. Udah bangun." Keita menarik pria itu untuk berhenti bersimpuh di hadapan nya.

"Kamu yang tenang, kalau kita semua panik, istri mu gak bakalan kita temuin." sahut Ayra seraya ikut mendekat dan mengelus bahu putranya.

Meira menoleh ke arah lantai dua, mencoba memastikan sesuatu namun tak dapat ia dengar jelas. Ia pun kembali memandangi kedua orang tuanya dan berdiri dari duduknya.

✅LOVE ACCIDENT || SEMI EITA X READERS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang