24

1.5K 77 20
                                    

Sana benar-benar bersyukur dengan keberaniannya untuk menurunkan ego dan menemui serta meminta maaf langsung kepada Tzuyu. Dulu, sejak dikhianati oleh Jihyo dan Dahyun, ia pernah berpikir untuk tidak pernah menurunkan ego serta benteng pertahanannya lagi di depan siapa pun. Tapi, dihadapkan dengan kemungkinan akan kehilangan Tzuyu hanya karena ego semata, pada akhirnya membuatnya berani untuk meruntuhkan dinding pembatas yang selama ini telah ia bangun. Dan dari sinilah Sana tahu, tidak ada yang salah dari menurunkan ego jika itu memang merupakan kesalahan kita, seperti halnya Ia yang telah menuduh Tzuyu hanya karena percakapan singkat yang tidak sengaja ia curi dengar.


Sejak hari itu, sejak hari di mana Sana mau menurunkan egonya setelah sekian lama, sekaligus menjadi hari di mana hubungannya dan Tzuyu kembali membaik, entah kenapa Ia merasa lega setelahnya. Ternyata, menjalani hari tanpa terus-terusan waspada dan meragukan seseorang benar-benar ampuh untuk mulai berdamai dengan diri sendiri.

Falsback on

"San."

"Hmm?"

"Hari ini aku udah pernah bilang belum kalau kamu cantik?"

Senyum Sana merekah mendengar ucapan Tzuyu di hari pernikahan mereka. Sejujurnya, pujian itu sudah sejak pagi lelaki itu layangkan padanya. Tapi, Tzuyu tetap saja membisikkan kalimat itu sepanjang
resepsi pernikahan mereka.

"Mau sampai kapan kamu gombal terus?" bisik Sana.

Saat itu mereka berdua masih berdiri di atas panggung dengan ratusan tamu yang memenuhi gedung.

"Nggak tahu. Kamu cantik banget pakai gaun itu. Kayaknya aku baru berhenti kalau kamu udah lepasin gaun itu."

Sana langsung mencubit pinggang Tzuyu dan laki-laki yang baru saja menjadi suaminya itu langsung berdesis menahan sakit. Sana mengabaikan desisan Tzuyu dan kembali fokus tersenyum menatap para tamu di depan mereka.

Flashback off

Mengingat kejadian lima tahun lalu itu benar-benar masih terasa membahagiakan bagi Sana. Rasanya baru kemarin ia bertemu dengan Tzuyu dan dijodohkan dengan lelaki itu. Namun, siapa sangka sekarang usia pernikahan mereka sudah memasuki tahun kelima. Bahkan, sudah begitu banyak yang berubah. Khususnya kepada kenangan buruk yang selama ini menghantui Sana.

Jihyo sendiri sudah sejak lima tahun lalu pindah ke luar negeri. Mungkin kata pindah tidak terlalu tepat untuk menyebutnya, mengingat perempuan itu dipaksa untuk pindah. Lima tahun lalu Sana menceritakan kelakuan Jihyo dan bagaimana hal itu membuat kehidupan sekolahnya seperti mimpi buruk kepada Papi. Dan setelah tahu hal itu, entah bagaimana ceritanya, Papi pun langsung mendepak Jihyo sejauh mungkin.

Lain Jihyo, lain juga dengan Dahyun. Sana tidak akan banyak menceritakan bagaimana Dahyun selama lima tahun ini, karena memang mereka tidak lagi sedekat itu. Tapi informasi pentingnya, setelah lima tahun, pada akhirnya Dahyun akan segera menikah bulan depan. Sedikit informasi yang Sana dengar, calon istri Dahyun adalah teman lelaki itu semasa kuliah. Lalu, bagaimana dengan Sana sendiri?

Seperti yang sudah ia katakan sebelumnya, ia sudah lima tahun menikah, dengan seorang putra bersama mereka. Dan bagaimana dengan Tzuyu?

Suaminya itu sedang bersamanya sekarang. Tepatnya sedang bergerak di atasnya dengan kondisi telanjang. Sana melenguh merasakan Tzuyu yang terus menghujamnya. Matahari masih belum terlalu tinggi dan jam menunjukkan pukul delapan pagi, tapi keduanya sudah bercinta habis-habisan.

"Ahh, pelan-pelan, Tzu...." ucap Sana mendesah.

Suaminya itu benar-benar selalu bersemangat setiap bercinta. Baik ketika malam pertama mereka lima tahun lalu hingga sudah menikah bertahun-tahun lamanya seperti ini.

𝚂𝚗𝚊𝚣𝚣𝚢Donde viven las historias. Descúbrelo ahora