Not your Enemy

317 32 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










"Oh ini Mbak Shakila".

"Tante ini saudara dari ayah atau ibu Naren?"
Sharon masih berjalan mendekat ke arah Shakila. Pandangan matanya seperti seorang induk yang mewaspadai telurnya dari predator.

"Ngga usah bikin ribut. Kak Shakila ini temen kakak gue. Dia itu calon pacarnya Naren".
Erlan yang berkata seperti itu membuat semua orang yang ada di dalam ruangan terkejut bukan main.

"Lan.."
Tegur Naren memberi peringatan pada temannya itu.

"Kalo dia temen kakak Lo berarti umurnya udah 20an kan? Kakak yakin mau deketin Naren. Secara Naren itu masih anak SMA ngga akan cocok sama kakak yang udah dewasa ini. Jatuhnya kayak pacaran sama adik sendiri".

Perkataan Sharon membuat Shakila semakin terkekeh geli. Dia menatap Sharon dari atas sampai bawah. Memandang Sharon dengan pandangan yang menciutkan nyali lawan.

"Berarti pesona saya itu lintas usia ya. Tidak termakan jaman".
Shakila menanggapinya dengan candaan. Dia tau remaja seperti Sharon ini sedang dimabuk cinta sehingga siapapun yang di dekat incarannya adalah saingan.

"Sharon, saya rasa cukup untuk membuat keributan di sini".

Sharon yang masih kesal karena ucapan Shakila, malah semakin kesal karena Naren membela perempuan itu.

"Ihh kamu kenapa bela dia sih! Aku itu ngga mau sampe kamu dimanfaatkan sama dia".
Perkataan itu membuat Dante dan Erlan geleng-geleng kepala.

Hingga suara pintu yang terbuka membuat perdebatan itu terhenti.

"Loh udah pada di sini?"
Bu Wina menatap teman-teman Naren dengan senyum ramah.

"Halo Bu Wina, maaf ya aku baru sempet jenguk Naren. Soalnya Dante sama Erlan ngga mau ngasih tau aku kalo Naren dirawat di rumah sakit".
Sharon mencium tangan Tante Wina. Dante yang melihat itu hanya bisa mencibir dalam hati.

"Oh ngga masalah Sharon. Naren juga udah ngga papa kok. Cuma butuh pemulihan aja".

"Kalian ke sini udah izin sama orangtua?"
Tanya Wina kepada mereka.

"Ibu kayak ngga tau aja. Saya ngga perlu izin orangtua kalo mau kemana-mana".
Candaan yang diberikan Dante membuat Wina tersenyum miris. Anak sebaik itu tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya.

"Kamu Erlan?"

"Kak Arin masih ada jadwal shooting Bu, kalo mama sama papa lagi ada project baru".

"Kalo Sharon tadi udah ngomong sama mama mau jenguk Naren".
Tanpa menunggu Wina bertanya, Sharon sudah lebih dulu memberi tahu kepada Tante Wina.

"Syukur kalo gitu. Ibu khawatir kalian nanti dicariin".
Wina beralih menatap pada Shakila.

Falling Into You [END]Where stories live. Discover now