[SHORT-STORY]:B O R U T O X S A R A D A

Mas Boruto (6)

Hai aku kembali,

Harap ramai yg menunggu masih cerita gak jelas ini,

Jgn lupa vote and coment.

Typo juga bertebaran:)

Apapun,

~•Happy Reading💗•~
.
.
.
.
Short
.
.
.
Story
.
.
.
BoruSara❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~•Mas Boruto•~
0o(Boruto X Sarada)0o
.
.
.
.
.
.
.

"Mas aku takut!!"pekik Sarada meronta-ronta didalam dukungan Boruto.

"Takut-takut Ndasmu!"Boruto menjadi geram dengan istrinya ini,haduh gara-gara istrinya yang bawel ini membuatkan penerbangan mereka sedikit terlambat.

Saat masuk di pesawat,semua menatap mereka.Boruto terpaksa bermuka tebal dan menunduk kikuk sembari membawa istrinya yang kini ingin menangis.

Boruto menduduk kan Sarada dan dirinya dikerusi tumpangan.

Sementara Sarada kaget dan panik saat berada di pesawat.

Tangan Sarada bergetar hebat,dia takut..Sangat takut.

Boruto melihat istri nya yang tak baik-baik saja pun berkata,"Tenanglah..tidak ada apa-apa yang terjadi, Sarada!"ucap Boruto kesal.

Sarada masih lagi dilanda ketakutan,bahkan Sarada menyentuh kedua sisi dinding pesawat itu lalu bersandar didinding tersebut dan menatap horor disetiap sudut pesawat itu.

"A-aku t-takut"ucapnya.

Boruto mendekati Sarada,

Tapi pramugari dan pilot mengatakan bahwa mereka harus memakai tali pingang.

Sarada takut mendengar suara pilot yang bergema disetiap ruangan itu.
Dia merapalkan doa berkomat-kamit entah apa yang dibacanya membuat Boruto geleng kepala dibuatnya.

Saat pesawat ingin terbang,jantung Sarada berdetak hebat dan kepalanya menjadi pusing seketika.

Ngiiiingggggggg

Bunyi itu bergema ditelinga Sarada membuatkan kepalanya pusing dan ingin muntah.Kerana baru pertama kali dia menaiki pesawat jadi nya begini.

Boruto melihat wajah Sarada yang menjadi pucat pun khawatir.

"Sar!?Kamu nggak apa-apa?"tanyanya khawatir.

Sarada memegang sisi kepalanya,"M-mas pusing"cicitnya.

Pesawat yang ditumpangi mereka itu akhirnya terbang dan kini berada diatas awan.

Sarada benar-benar pusing dan perutnya terasa diaduk-aduk saja.

Mana lagi dia masih ketakutan,