Bab 16

12 2 0
                                    

Setelah perdebatan berakhir, Kiara dan Dominic tak saling tegur sapa dalam beberapa hari. Dominic yang enggan menemui Kiara namun selalu memantau keadaan kiara lewat dayang-dayang suruhan nya. sedangkan Kiara tak peduli dengan situasi mereka.

Terlihat Kiara tengah bersantai sambil meminum teh dan menikmati pemandangan di taman bunga di halaman istana, tiba-tiba Dita datang memberi nya informasi bahwa Dominic akan merencanakan pembantaian seluruh klan pemberontak dalam waktu dekat.

Mendengar berita tersebut, Kiara shock dan segera berlari menuju ruang kerja Dominic untuk menghentikan rencana tersebut.

Sesampainya di ruangan Dominic, ia melihat Dominic sedang melakukan persiapan perang dengan memilih beberapa alat perang yang akan ia gunakan.

"Apa yang membuat mu datang menemui ku kiara?" Ucap Dominic santai sambil tetap melihat alat yang akan ia gunakan nanti saat perang melawan kaum pemberontak dan sesekali melihat ke arah Kiara yang tampak kesulitan mengendalikan nafas nya yang memburu akibat berlarian.

"Hentikan semua rencana mu" ucap Kiara setelah mengatur nafasnya agar normal kembali

"Apa maksudmu" tanya Dominic pura pura tak mengerti dengan apa yang di bicarakan Kiara.

"Aku sudah dengar kau akan membantai para pemberontak" jelas Kiara mendekat kearah Dominic

"Lalu?" Tanya Dominic memancing keingin Tahuan Kiara akan rencananya.

"Aku mau kau hentikan" tegas Kiara dan Dominic mengangkat sebelah alisnya menatap Kiara tak suka

"Tidak bisa. Keputusan ku sudah bulat. Dengan atau tanpa persetujuan mu, aku akan tetap pada rencana ku" kekeh Dominic dan mengabaikan permintaan kiara.

"Kumohon hentikan rencana mu. mereka adalah rakyat ku." Mohon Kiara, ia tak tahu bagaimana bisa bernegosiasi dengan makhluk egois seperti Dominic.

"Aku tak peduli Kiara. Pemberontak tetap pemberontak. Dan mereka harus menerima konsekuensi tindakan mereka." Tegas Dominic

"Kau berkhianat" kesal Kiara dan mendapatkan tatapan ancaman dari Dominic.

"Apa maksud mu? Bukan aku Kiara, tapi mereka yang mengkhianati mu." Elak Dominic tak terima dengan tuduhan Kiara.

"Kau berjanji padaku akan menjaga rakyat ku seperti rakyat mu." Ujar kiara memperingati

"Tidak untuk mereka yg memberontak" elak Dominic

"Ku mohon maafkan mereka. Mereka hanya belum terbiasa dengan perubahan sistem pemerintahan yang kau buat. Aku akan berbicara baik-baik dengan mereka. Aku yakin mereka akan mendengar ku." Ujar Kiara memohon pada Dominic sambil menggenggam tangan Dominic. Namun Dominic hanya menatapnya dingin.

"Aku tidak bisa. Kiara mereka tak akan mempan dengan negosiasi mu. Yang ada kau yang akan turut menjadi salah satu penghianat karena aku tau kau terlalu sayang rakyat mu dan menutup mata atas kesalahan mereka." Balas dominic melepaskan genggaman Kiara.

"Ya mungkin kau benar. Tapi mereka satu-satunya alasan ku untuk bertahan. Lantas Apa yang harus aku lakukan agar kau mau membatalkan rencana mu?" Ucap Kiara mencoba bernegosiasi kembali.

"Kau harus menuruti apapun keinginan ku." Pancing Dominic

"Baiklah. Tapi kau harus bebaskan mereka. Dengan begitu aku akan menuruti semua keinginan mu." Pasrah Kiara. Ia tak bisa berbuat apapun lagi.

Mendengar Kiara mengatakan hal tersebut membuat Dominic tersenyum puas langsung saja ia mendekati Kiara dan menatap nya dalam dan membelai wajah Kiara lembut. Kiara yang diperlukan seperti itu tentu saja semakin deg-degan. Ia tak tahu apa yang sebenarnya di inginkan Dominic.

WESTRIAWhere stories live. Discover now