part5

224 9 4
                                    

Hari ini Hanna mengantarkan anaknya untuk pergi berlibur bersama Azalea dan Alvaro karena mereka berdua meminta izin padanya dengan penuh tatapan memohon dan membuat Hanna memberikan izinnya dan awalnya Hanna tidak mengizinkannya karena dia takut Morgan akan merepotkan mereka berdua tapi mereka menjawab dengan lantang tidak akan direpotkan dan akan sangat semangat untuk menjaga Morgan. 

"Mam, aku akan pergi berlibur dengan aunty Azalea dan uncle Alvaro boleh, 'kan?"tanya Morgan dengan mata puppy eyesnya. 

Hanna mencubit pelan pipi anaknya. "Tentu boleh tapi ada syaratnya, tidak boleh merepotkan aunty Azalea dan uncle Alvaro lalu tidak boleh nakal dan harus menurut pada uncle dan aunty."

"Terima kasih Mama."Morgan memeluk ibunya dengan erat dan Hanna membalas pelukan anaknya. 

"Mama akan menunggumu pulang." ucap Hanna dengan tersenyum.

Lalu Morgan segera masuk ke dalam mobil setelah melambaikan tangannya dan Hanna berbicara pada Azalea serta Alvaro untuk menjaga anaknya. 

"Siap aku akan menjaga Morgan dengan baik." ucap Azalea dengan sangat semangat. 

"Jangan khawatir Han."ucap Alvaro dengan senyum tipisnya. 

"Baiklah aku akan mempercayakan Morgan pada kalian berdua." ucap Hanna dengan tersenyum. "Hati-hati di jalan ya."

Mereka mengangguk kepala lalu masuk ke dalam mobil dan segera melenggang pergi, Hanna hanya tersenyum dan berdoa semoga anaknya baik-baik saja. 

"Kita akan berlibur ke mana Aunty dan Uncle?" tanya Morgan dengan sangat semangat. 

"Kita akan pergi ke hutan wisata sayang, di sana kamu akan melihat pemandangan hutan dan tananaman hijau juga untuk merayakan ulang tahun papanya unlce Alvaro,aunty sudah mengatakannya bukan waktu lalu itu." jawab Azalea dengan tersenyum. 

"Asyik kita pergi ke hutan ini pertama kalinya, iya aku ingin aunty pernah mengatakan hal itu waktu lalu." ucap Morgan dengan sangat senang dan mengingat ucapan Azalea yang memberitahunya tentang ulang tahun papanya Alvaro karena waktu mencari dan membungkus kado,Morganlah yang menemani Azalea. "Aku juga sudah menyiapkan kado sederhana untuk papanya uncle Alvaro, tapi kira-kira akan diterima tidak uncle?"

"Pasti diterima papa uncle itu pecinta anak-anak." ucap Alvaro dengan tertawa dan itu sedikit menenangkan Morgan,dia bahkan tersenyum tipis. 

Setelah sekitar dua jam lebih perjalanan darat akhirnya mereka sampai juga di sebuah hutan wisata yang sudah di hiasi oleh aneka ragam pernak pernik ulang tahun yang sederhana namun juga hangat. 

Morgan berjalan dengan digandeng Azalea serta menenteng sebuah kotak berwarna merah muda, kado untuk papa Alvaro,Evan.

Morgan kali ini menggunakan sweater berwarna cream dengan celana jins hitam dan sepatu berwarna putih, penampilannya sangat lembut namun juga tampan. 

Alvaro dan Azalea terus mengulas senyumnya saat mereka berjalan semakin dekat menghampiri pesta sederhana itu dan saat sampai sana, mereka menyadari jika semua perhatian jatuh terhadap seorang Morgan hingga membuat anak itu takut dan menyembuhkan dirinya di belakang Azalea. 

"Selamat ulang tahun papa." ucap Alvaro dengan memeluk papanya lalu mamanya dan memberikan kadonya. 

Lalu giliran Azalea yang berjalan, Morgan juga ikut berjalan saat Azalea melepaskan genggaman tangannya dengan pelan agar bisa berpelukan pada kedua orang tua Alvaro serta memberikan hadiahnya, Morgan justru memegang ujung baju Azalea dengan begitu erat, dia bingung juga ketakutan karena baru kali ini diperhatikan dengan begitu intens. 

"Oh ayolah kalian semua jangan memandang anak ini seperti itu, dia jadi ketakutan." ucap Alvaro dengan malas dan Morgan langsung bersembunyi di balik punggung Alvaro. "Morgan sayang, tidak apa-apa tidak perlu takut mereka semua hanya ingin tahu siapa dirimu."

Cinta Dan PenderitaanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora