3. papa pulang

90 8 2
                                    


07.43 WIB

Aroma nasi goreng menyeruak wangi di dapur kediaman mama Jennie. Setibanya di rumah tadi pagi, ia langsung menidurkan kembali hyunsuk dikamar nya. Mereka diantar Suho yang kebetulan searah dengan kantor.

Tangan nya sibuk mengaduk nasi goreng yang sudah 75% jadi.
Bumbu penyedap tak lupa juga ia tambahkan. Setelah ini tugasnya hanya perlu menggoreng dua telur mata sapi untuknya dan si suami.

Omong-omong mino belum juga sampai rumah padahal sekarang sudah hampir jam 8 pagi. Mungkin macet mengingat ini adalah hari selasa, yaitu hari produktif bagi banyak kalangan. Biarlah setidaknya masih ada waktu sampai sarapan buatan Jennie selesai.

.....

Perempatan lampu merah terlihat sangat padat. Gemuruh klakson dari kendaraan saling bertaut. Ada banyak anak sekolah, dapat dilihat dari seragamnya. Anak kuliah, pekerja kantoran mungkin, juga para pengojek online yang ntah sejak kapan mereka ambil start.
Pria dibalik kemudi BMW hitam itu sedikit protes dalam hati. Padahal hanya butuh melewati lampu merah kemudian satu blok perumahan lagi untuk sampai rumah.  Matanya ngantuk badannya lelah. Ia sedikit menyesal untuk tidak menurut pada kata-kata istrinya semalam. Padahal kalo dipikir-pikir kerjaan itu juga bakal selesai jika diteruskan esok hari. Tapi bagaimana lagi, ia gemas melihat kerjaan yang nanggung.

Segera setelah lampu penghenti laju kendaraan berubah hijau, ia melanjutkan perjalanan.

........

"Pagi, istri.." sapa Mino pada Jennie yang kebetulan tepat sekali keluar kamar mandi dengan balutan handuk berwarna putih.

Mino tersenyum hangat, meski terlihat jelas lingkar matanya menghitam tanda kurang tidur.
Jennie paham betul jika suaminya bahkan tidak tidur semalaman. Bukan tak ada waktu, tapi jika lepas pengawasannya suaminya ini mungkin bisa saja menghabiskan malam bersama teman-temannya. Mabar.

"Pagiii.." balas Jennie lengkap dengan menyambut si suami dengan uluran tangan.

"Aku kelamaan ya?" Ujar mino lembut kemudian mengecup kening istrinya singkat

"Enggak kok aku baru aja selesai masak, yuk sarapan bareng. Aku ganti baju bentar"

"Aku belum mandi sayang" -mino

"Ck. Gapapa ntar sekalian abis sarapan kamu mandi terus istirahat. Tuh liat mata kamu udah ngalahin vampir" ujar Jennie sambil bergidik kemudian mendahului suaminya menaiki tangga menuju kamarnya disusul si suami.

Setibanya di kamar Jennie dengan cepat bergerak berganti pakaian. Sedangkan mino sudah menguyel uyel anak bujangnya yang masih tertidur pulas.

"Ck. Jangan dong pa nanti bangun kamu nih" Jennie menabok pelan punggung mino, tapi tidak digubris

Mino justru malah semakin menjadi mengecupi pipi hyunsuk.

"Dek.. bangun yuk mamam. Papa pulang nih"

Sikecil sedikit terusik karna papanya. Bocah itu mengerjapkan matanya mencerna keadaan. Setelah menyadari jika papa nya yang mengusik tidurnya, ia lantas mengulur kan kedua tangan kearah ayahnya.

Tak tunggu lama Mino langsung meraih dan menggendong putra kecilnya berjalan kearah meja makan meninggalkan Jennie yang sudah merengut. Pasalnya Hyunsuk sedikit kurang tidur sejak tadi malam.

......

Sekarang pukul 11 siang.
Jennie baru saja selesai menjemur pakaian. Baru sempat memang. Tadi setelah sarapan, memandikan hyunsuk dan membiarkan kedua laki-lakinya tertidur lagi, ia memilih berberes rumah.

Meskipun keluarga ini cukup berada dan bisa dibilang memiliki ukuran rumah yang cukup besar untuk ditinggali 3 orang, tapi mereka tidak punya ART yang 24/7 bekerja dirumah. Ada satu, bu Yanti. Tapi beliau tidak sepenuhnya membantu, jika memang sedang dibutuhkan bu Yanti akan dipanggil. Ini juga karna  paksaan dari Mino, alasannya karna kasihan dengan istrinya. Apalagi Jennie juga punya usaha toko kue, belum lagi harus menjaga Hyunsuk, istrinya pasti sangat kualahan.

Jennie tidak bisa menolak tawaran Mino, meski begitu ia tetap sering memegang penuh tugas rumah. Menurutnya itulah tantangan yang harus ia terima saat sudah menjadi seorang istri. Anak bukanlah beban dan pekerjaan rumah tetap kewajiban. Tumbuh dikalangan keluarga elit tidak menjadikannya Pemalas. Ia justru bingung kalau harus nganggur.

Seperti sekarang, ia sudah berkutat lagi didepan kompor. Sebentar lagi jam makan siang. Dan setelah memilah berbagai opsi ia memilih menu masakan sederhana. Sayur asem, ikan goreng sambal, tempe goreng dan kerupuk ikan. Juga sayur brokoli dan ayam goreng khusus untuk Hyunsuk.

Dengan kelihaian tangannya setelah sekitar satu setengah jam, semua menu sudah hampir tersaji di meja makan.
Samar ia dengar gelak tawa suami dan anaknya dari lantai dua. Apalagi tawa khas Hyunsuk yang kalau kata Jennie kaya minion. Jennie hanya tersenyum sambil menggeleng sambil menaruh mangkuk sayur keatas meja makan.

"Makan yuk" teriak Jennie dari bawah

Tak lama Mino turun dengan menggendong Hyunsuk di punggung nya.

"Zuuuuuuut pesawat hampir mendarat"

Beginilah kalau mino dirumah, Jennie hampir tidak kebagian waktu bersama hyunsuk.





-Tbc


Maaf ya update nya lama hehe
Happy reading 💕
Have a nice day all

Btw ga sabar VolKno 😭

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 08, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

•Little Family• [A Story in 2022]Where stories live. Discover now