Bab 34

3.4K 397 12
                                    

Halo sayang sayangku~

.

.

.

Sesuai perkataan Aria, mereka akan pergi ke pasar yang selalu ramai di Joseon.

Jieun sudah siap dengan baju yang biasa dia pakai, sama halnya dengan Aria yang memakai pakaian Duke pada umumnya.

"Maaf, tapi kalian tidak bisa memakai pakaian seperti itu kesana. Orang-orang akan terus memperhatikan dan mungkin kalian akan tidak nyaman"

Benar juga.

"Kau memiliki baju yang dipakai orang-orang disini?" Ucap Aria.

"Tentu saja, mohon ditunggu. Akan saya bawakan"

Kepala pelayan itu langsung pergi untuk mengambil pakaian yang akan dipakai oleh mereka berdua, dan setelah mendapatkannya orang tadi langsung kembali.

"Bagaimana cara memakai ini" ucap Jieun bingung saat melihat pakaian ini.

Dia dibawa kedalam kamar untuk dipakaikan baju oleh para pelayan perempuan sedangkan Aria memakai baju itu sendiri karena simpel.

Tak berapa lama, Jieun keluar dengan rambut disanggul dan memakai baju khas Joseon itu.

Tak berapa lama, Jieun keluar dengan rambut disanggul dan memakai baju khas Joseon itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lumayan.

Tapi Jieun merasa tidak nyaman meskipun terlihat cantik, pakaian ini berlapis-lapis!

"Ayo pergi" ucap Aria.

Jieun mengangguk dan memegang tangan Aria, mereka berjalan kaki karena pasar tidak jauh dari tempat mereka menetap disana.

"Ini sangat berbeda dengan Byulharang" ucap Jieun.

"Tapi kau suka bukan?" Ucap Aria.

"Saat malam, lampu menyala dan terlihat sangat cantik sekali" ucap Jieun.

"Sama sepertimu, cantik sekali" ucap Aria.

Jieun tertawa sembari menepuk lengan Aria yang berjalan disampingnya itu, mereka menghabiskan malam dengan berkeliling dan membeli makanan atau barang yang diinginkan oleh Jieun.

Tapi orang-orang terus memperhatikan karena mata Aria sangat berbeda dari manusia umumnya, merah.

Jieun melihat sebuah topi caping dengan kain yang menutupi wajah, dia langsung membawa itu dan memakaikannya pada Aria.

"Selesai, bayar topi itu" ucap Jieun.

Aria tertawa disana, Jieun sangat peka sekali. Dia mengeluarkan kantong berisi uang Joseon dan membayar topi yang dibawa Jieun tadi.

Mereka duduk dipinggir danau yang cantik karena banyak sekali nampan yang dilepaskan ketengah danau dengan lilin diatasnya.

Jieun menyenderkan kepalanya pada bahu Aria, cukup lelah juga berjalan-jalan di pasar yang besar dan luas ini.

"Ingin kembali sekarang?" Ucap Aria.

"Kita harus sebentar keluar" ucap Jieun.

"Tapi kau terlihat kelelahan" ucap Aria.

"Tak apa, wajar aku lelah karena kita berjalan-jalan bukan?" Ucap Jieun.

Lalu datang seorang pengemis wanita tua kearah mereka dan meminta uang untuk makan. Jieun langsung mengambil kantong berisi uang dan memberikan beberapa keping koin emas kepada pengemis wanita tua itu.

Pengemis itu tersenyum dan memegang tangan Jieun.

"Kau akan bahagia seumur hidupmu, nona. Dewa sudah benar membawamu kemari karena ada sesuatu yang harus kau ketahui"

Huh?

Saat jieun akan menanyakan tentang apa yang dibicarakan oleh pengemis tadi, orang itu malah langsung pergi dari sana.

"Dasar aneh" ucap Aria.

"Apa dia dukun?" Ucap Jieun.

"Jangan hiraukan orang-orang seperti itu, ayo kembali. Hari sudah mulai larut, kau harus segera tidur" ucap Aria.

Benar, angin juga mulai kencang.

Saat hendak berjalan, tak sengaja Jieun tersandung batu yang ada disana hingga dia hampir saja jatuh kebawah.

Tapi itu dicegah oleh Aria, Jieun lebih dulu ditangkap oleh Aria sebelum tubuhnya menghantam tanah.

"Kau tidak melihat jika ada batu besar disana?" Ucap Aria.

"Ya, aku tidak lihat" ucap Jieun.

Aria menghela nafasnya dan menggendong Jieun ditengah-tengah keramaian orang disana. Membuat Jieun langsung memerah karena malu plus degdegan.

Tiba-tiba ikatan rambutnya terlepas hingga rambutnya berkibar kesana-kemari karena angin yang berhembus kencang itu.

Tiba-tiba ikatan rambutnya terlepas hingga rambutnya berkibar kesana-kemari karena angin yang berhembus kencang itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Orang-orang memperhatikan" ucap Jieun.

Aria cuek dan terus berjalan kembali kearah tempat tadi, dia tidak ingin Jieun terjatuh lagi apalagi terluka nantinya.

Jieun sedikit tidak baleg dalam melihat jalan, maén jalan begitu saja dan seperti tadi hasilnya.

"Besok ingin kemana lagi?" Ucap Jieun.

"Aku ingin terus didalam kamar bersamamu" ucap Aria.

"Kau akan membunuhku jika begitu" ucap Jieun.

Aria tertawa mendengar itu.

Mereka pun kembali.

.

.

.

TBC

Beauty And The BeastsWhere stories live. Discover now