Part 2: Hi teman

1.7K 129 5
                                    

Lisa menukik keatas ketika ia sampai didepan sebuah apartemen tujuh lantai yang terlihat biasa-biasa saja. Ketika ia melihat dari bawah, gadis itu seketika ragu dan langsung menjadi plin plan dengan rencananya yang luar biasa.

"Ouhh ya.. apa aku akan tinggal disini ? Sepertinya kamar disini kecil-kecil, heiihhh"

"Aku tak bermaksud menyombong.. tapi, ahhhh jinja"

"Aku bahkan bisa membeli apartemen ini jika aku mau. Haisshh, gara-gara menuruti fantasi tupai yang bermain dengan Louis. Aku jadi berpikir seperti drama yang tayang di SBS"

"Haisssh ! Shiro ! Aku akan tinggal di tempat lain saja yang ada penghuninya"

Lisa lekas menghentakkan selembar kertas selebaran itu ketanah. Ia bahkan menginjak-nginjaknya sambil merutu. Apalagi ia telah membawa sebuah koper dan Louis didalam kandang, bagaimana Louis akan merasa nyaman tinggal ditempat sekecil itu ?

"Heeiihhh ! Ahhh, terserahlah. Telanjur kemari lebih baik lihat-lihat saja dulu"

Lisa tiba-tiba gelisah sendiri saat ia melihat secarik tulisan pada kertas yang menunjukkan bahwa pemiliknya membutuhkan bantuan untuk membayar sewa, lagi-lagi hati nuraninya bertindak. Dengan mendengus kesal ia pun menyeret kopernya yang tak terlalu besar dengan kandang Louis yang disenderkan diatasnya. Wajar saja jika ia tidak membawa banyak barang, karena kepergiannya adalah sebuah tindakan melarikan diri, ia juga hanya sempat membawa Louis saja. Sementera Luca, Lily, dan Leo ia tinggalkan dengan Chaeyoung dan sudah pasti mereka akan dirawat oleh adiknya dengan baik. Alasan kenapa Lisa membawa Louis adalah karena kucingnya yang ini banyak menyimpan kenangan dengan Jennie.

Jennie bahkan teramat sayang dengan Louis, Lisa-pun masih menyimpan foto Jennie yang sedang menggendong Louis dengan penuh kasih sayang. Ketika ia melihat Louis, mengingatkan Lisa dengan kekasihnya yang selalu mencium Louis tiap ia pulang bekerja.

Dengan bersusah payah dan mengomel Lisa akhirnya selesai menggeret kopernya sampai kelantai tujuh, sialnya rumah yang disewakan ini berada dilantai tujuh, Lisa bahkan tak mampu membayangkan ia akan turun naik tangga setiap harinya untuk sampai kemari.

"Untungnya aku datang siang hari, jika malam hari bisa bayangkan betapa mencekamnya suasana saat menggeret koper ini kelantai tujuh sendirian" Dumal Lisa.

Sesampainya ia di lorong lantai 7, gadis itu langsung menemukan seorang wanita tua yang duduk dikursi roda sambil dengan telaten merajut benang wol dengan dua buah sumpit. Lisa kemudian mendekati wanita yang sudah berumur itu, "Permisi Nyonya, aku datang kemari untuk mencari nyonya Hellena apakah anda mengenalnya ?" tanya Lisa pada wanita itu dengan sopan.

Wanita itu terlihat menurunkan kaca matanya, lalu ia tersenyum dengan lembut. "Tentu. Aku adalah Hellena" jawab nenek tua itu.

"Ah, kebetulan sekali Nyonya, aku adalah orang yang menghubungi anda kemarin yang bertanya soal apartemen yang disewakan"

Nenek tua itu langsung sumeringah, "Ohhh syukurlah. Akhirnya ada orang yang ingin melihat-lihat, dia pasti sangat senang jika ada seseorang yang ingin menyewa apartemen berdua dengannya"

"Ayo, ikutlah denganku. Aku akan mengajakmu untuk melihat-lihat. Tapi bisakah kau membantuku untuk mendorong kursi roda dari belakang ?" Tanya Nyonya Hellena.

"Oh tentu Nyonya dengan senang hati"

Nyonya Hellena kemudian memegang tangan Lisa "Kamu sepertinya adalah orang yang baik" Lisa-pun hanya balas tersenyum, ia kemudian membantu untuk mendorong kursi roda nyonya Hellena.

Ternyata kamar yang disewakan tepat berada disebelah nyonya Hellena duduk sambil merajut. Nenek tua itu mengeluarkan kunci lalu membuka pintu kamarnya dan mereka pun masuk dengan posisi Lisa yang mendorong kursinya dari belakang.

Teach Me In Your Pain [EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang