Part 3: Pembohong yang masih berdusta

1.5K 122 9
                                    

Di tempat lain..

Malam mulai menjelang pukul 08.00, aku duduk di pinggir kamar dengan tatapan kosong. Semuanya kembali pada tempat yang seharusnya. Aku dan suamiku, seperti awal kehidupan kami berdua yang sebelumnya tanpa dimasuki oleh orang lain. Namun entah kenapa aku merasakan kehampaan yang membuatku tercekat mengirup udara. Kesepian.. itu saja. Seakan ada hal yang hilang dariku. Seperti ada lubang besar didadaku sekarang dan aku tak tau harus menutupinya bagaimana. Bukankah ini yang sangat aku impikan ? Aku menginginkan rumah tanggaku baik-baik saja ?

Tak lama kemudian aku mendengar seseorang yang membuka pintu dan melangkah kedalam. Selah semenit aku melihat sosok suamiku yang berdiri diambang pintu. Wajahnya berantakan dan berdebu. Ia datang dengan membawa sekantung makanan dengan daun bawang yang menjulai.

"Jennie ah, Oppa membeli daging ayo masak bersama" Ia mengangkat kantungnya. Terlihat jelas kedua tangannya yang halus melepuh dan tiap jarinya dibalut plester. Apa dia menjadi pekerja kasar diluar sana ? Hanya demi bisa membelikan aku beberapa makanan ?

"E-oh, aku akan memasakkannya untukmu" jawabku. Sambil berjalan mengajaknya kedapur.

Jungkook mendahuluiku lalu memegangi kedua bahuku dengan ramah "Heeihhh.. Anniya. Kau hanya perlu duduk disini dan ajarkan aku bagaimana caranya membuat Sundubu jiggae. Mulai sekarang aku mau membantumu dalam memasak"

Jungkook berkutat dengan semua bahan makanan yang ada didalam kantung, dia mengeluarkannya dengan hati-hati dan memisahkan bumbu-bumbu apa yang akan ia gunakan.

"Jendeuk ah, langkah apa yang harus aku lakukan pertama kali ?" tanyanya dengan wajah polos.

Aku menjawab. "Kau perlu mencuci semua sayuran dan memotong daun bawangnya"

"Haa.. Gerae araso" Dia terlihat begitu serius melakukan semua yang aku perintahkan dan belajar.Sementara aku hanya duduk dimeja makan memandangi Jungkook.

Rasanya asing sekali ketika melihat sosok pria itu kini ada didapur dan menemaniku.Karena sebelumnya yang aku tahu dia adalah pria egois yang berjiwa bebas dan tak bisa hidup tanpa kemewahan. Dia bahkan tak pernah berjalan ke dapur, jangankan kedapur sebelumnya dirumah saja ia sangat jarang. Namun sekarang sosoknya berbeda jauh bertolak belakang. Dia terlihat sangat berusaha keras untuk berubah. Bukankah itu yang selama ini aku dambakan ? Memiliki seorang pria dengan sosok seperti ayah yang baik ?

Jadi, aku tak perlu menyesalkan tentang kepergian Lisa. Ini sudah pilihanku dan Jungkook berusaha untuk memperbaiki semua kekacauan yang ia buat sendiri. Kepergian Lisa memang menciptaan lubang kesepian didalam diriku. Namun seharusnya aku sendiri yang bodoh, membiarkan diriku terlibat dengan cinta yang sesaat. Sementara cinta seperti inilah yang sedari dulu aku butuhkan. Hubungan seperti ini Jen. Rumah tangga yang selama ini kau impi-impikan. Jadi lupakanlah Lisa.

Tak perlu berlama-lama dalam kebingungan. Akupun lekas berdiri, lalu menyusul suamiku yang sibuk memotong sayuran "Ini tak akan selesai jika kau sendiri, aku akan membantumu"

Jungkook-pun tersenyum. Kami berdua saling bantu untuk memasak daging yang tadinya dia beli, aku tau dia pasti sudah berkerja susah payah demi mendapatkannya.

Satu hotpot Sundubu Jiggae itu akhirnya meletup-letup, dagingnya pun telah matang. Aku mencoba untuk mengangkat panci panas itu keatas meja namun Jungkook seketika memegangi tanganku.

"Jangan. Biar aku saja, ini panas" katanya. Ia pun mengambil alih sarung tangan anti panas yang aku pakai. Aku tak bisa melakukan hal lain selain duduk dimeja makan karena Jungkook sudah menghidangkan semuanya.

"Jennie ah. Ayo, kita makan" seraya Jungkook mengajakku.

Aku tersenyum ringan dan menunggu Jungkook untuk memindahkan Sundubu jiggae itu kedalam mangkuk untuk kami berdua.

Teach Me In Your Pain [EBOOK]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora