O1

354 34 0
                                    

"Sudah.. kau sudah minum terlalu banyak"

Hoshi mengambil gelas kecil berisi Soju yang akan Jihoon tegak untuk yang ke sekian kalinya, hanya sebatas Soju Jihoon tidak terlalu suka minuman alkohol jenis lain. Toleransi alkoholnya terlalu buruk bahkan baru 5 gelas saja wajahnya sudah mulai memerah...

Jihoon menunduk menatap jari-jarinya yang saling bertautan, Hoshi yang berada di sampingnya hanya bisa mengelus punggung Jihoon. Sementara Mingyu menatap temannya itu sambil terus menegak soju miliknya berbeda dengan Jihoon, Hoshi dan Mingyu memiliki kadar alkohol tinggi jadi soju tak terlalu memberi efek mabuk pada ke-2 laki-laki tersebut..

"Bahkan ini sudah 5 tahun tapi sialnya aku masih tetap mengharapkan dia masih hidup, memangnya siapa dia hingga membuatku gila seperti ini.. aishh~ menjengkelkan" Lirihnya..

Lihat bahkan sekarang Jihoon mulai menangis tangannya bahkan kembali menuangkan soju pada gelasnya yang isi sebelumnya sudah di tegak oleh Hoshi..

"Kau sudah minum terlalu banyak, Jihoon. Kau masih harus pergi ke rumah sakit besok" Ujar Hoshi..

"Aku meminta libur besok, jadi biarkan aku minum banyak hari ini" Ujar Jihoon..

"Sepertinya dia sudah terlalu mabuk, sebaiknya bawa dia untuk pulang Hoshi" Ujar Mingyu..

Jihoon lalu menatap Mingyu, "Kau tidak merindukannya, Kim?"

"Jihoon" Ujar Hoshi..

"Apa kau tidak merindukan Won-"

"Bohong jika aku mengatakan aku tidak merindukannya, bahkan selama ini di setiap hari yang aku lewati setelah dia pergi rasanya semakin menyesakkan. Tapi tak ada yang bisa aku lakukan untuk membuatnya kembali" Ujar Mingyu menatap sendu gelas berisi setengah cairan soju miliknya sebelum menegak habis alkohol tersebut..

"Aku bahkan sudah menyuruh beberapa orang kepercayaan ayahku untuk bantu mencari keberadaannya selama ini, di saat orang-orang mengatakan jika dia susah mati pun aku dengan bodohnya masih berusaha yakin dia masih hidup... tapi sampai saat ini aku bahkan belum menerima kabar baik yang ingin aku dengar" Sambungnya dengan air mata yang menetes lalu menuangkan kembali soju ke dalam gelasnya lalu menegaknya..

Jihoon sudah menangis dalam diam sementara Hoshi hanya terdiam, benar mau seterpukul apapun Jihoon ataupun dirinya masih ada Mingyu yang bahkan lebih terpukul atas kepergian Wonwoo selama ini. Setelah menghabiskan beberapa botol, Hoshi memapah Jihoon yang sudah mulai hilang kesadarannya untuk mengantarkannya ke apartemen Jihoon sementara mingyu pulang dengan taksi...

"Pulanglah dengan selamat" Ujar Hoshi..

Mingyu hanya menganggukkan kepalanya lalu masuk ke dalam taksi...

***

Apartemen..

Mingyu tidak pulang ke dorm groupnya setelah meminta izin pada manager juga leadernya untuk dia tidur di apartemen miliknya malam ini, sebenarnya ini adalah apartemen yang di tinggali okeh Seulgi dan Wonwoo. Namun dia membeli kembali setelah 1 bulan kosong tanpa pemilik setelah kepergiannya mereka...

Bahkan Seulgi tak mengosongkan barang di apartemen tersebut, mereka pergi hanya membawa pakaian mereka. Mingyu juga menepati kamar Wonwoo yang terbilang cukup rapih karena tidak terlalu banyak barang di sana, hanya single bed, sebuah kursi yang berada di samping jendela bertirai putih tersebut, meja belajar, rak buku dan lemari baju..

Laki-laki tinggi itu duduk di kursi menatap langit-langit ruang tengah tersebut tanpa berniat menyalakan lampu membiarkan ruangan tersebut di sinari cahaya remang dari luar jendela, sebelah tangannya dia bawa untuk menutupi matanya...

Hingga terlihat air mata perlahan-lahan mengalir dari sudut matanya, sudah menjadi kebiasaan Mingyu jika tengah sendiri seperti ini dia akan menangis dalam diam. Orang-orang bahkan para fansnya di luar sana pasti mengira mingyu adalah orang yang kuat karena terlihat jarang menangis tertutup dengan sifat dinginnya di antara para member SVT yang lain, namun itu hanyalah topeng untuk menutupi kelemahan mingyu di saat seperti ini...

"Bagaimana bisa kau meninggalkanku seperti ini, Jeon Wonwoo? Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku? Apa kau senang melihatku menjadi manusia menyedihkan seperti ini?" lirihnya..

Mungkin jika mayat wonwoo di temukan, dirinya akan lebih sering menangis di kuburan laki-laki bermata rubah itu. Namun saat kepolisian mengatakan jika tidak ada yang bisa terselamatkan bahkan untuk tubuh mayat para korban sekalipun tidak ada yang bisa di kenali lagi entah itu hancur tercabik ikan pemangsa di lautan ataupun efek kecelakaan dari pesawat itu sendiri...

Maka sebelum debutnya di mulai, Mingyu akan selalu pergi ke pantai jika merindukan Wonwoo, berharap ombak dan angin bisa menyampaikan kerinduannya pada Wonwoo...

Mingyu menghapus air matanya lalu beranjak dari sana menuju kamar Wonwoo tanpa mengganti pakaian Mingyu langsung menidurkan dirinya di atas tempat tidur tersebut lalu mengambil ponselnya dan membuka galeri ponselnya yang kebanyakan adalah foto dan video Wonwoo...

"Yaw~! Hwentiwkhan.. migyuww"

Mingyu tertawa melihat bagaimana pipi berisi makanan itu setelah pemiliknya menatap kearahnya dan mencoba menghentikannya yang tengah mengambil video...

"Aiyy~ hentikan.. makanan itu bahkan bisa menyembur kapan saja jika kau tidak menelan makanannya terlebih dahulu sebelum bicara, hahaha"

Mingyu tertawa namun matanya terus meneteskan air mata melihat salah satu video yang ada ponselnya tersebut, begitu jahatnya takdir memisahkan mingyu dengan seseorang yang mingyu sayangi...

***

~ 111122 ~

Tbc

Color Rush 2✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt