GO - Bab 16

219 17 3
                                    

Saat ini Cakra menunggu Delvan, di depan kelasnya.

Cakra sudah menghubungi Pak Andra untuk tidak datang ke bimbingan hari ini dan dengan senang hati Pak Andra mengijinkan Cakra untuk menikmati waktu bersama temannya.

"Kau tak pulang?"

Cakra menoleh ke samping, lelaki ber-name tag ' Rafael '. Cakra menggeleng pelan sebagai balasannya.

"Kenapa? Tidak ada yang menjemput?"

"Sedang menunggu seseorang."

Tiga kata yang keluar dari mulut Cakra membuat Rafael hanya terdiam.

"Kau gay?"
Pertanyaan Rafael membuat Cakra mengangguk malas.

"Lantas?"

"Tidak apa-apa, kau cantik dan memang pantas kau gay."

Cakra hanya tersenyum simpul. Ia melihat jam di ponselnya, sudah 10 menit berlalu tapi Delvan tak kunjung menemuinya.

Padahal saat istirahat, ia sudah membuat janji dengan Delvan yang di sanggupi olehnya. Namun apa sekarang, Cakra sama sekali tidak menemukan batang hidung Delvan sejak tadi.

"Maaf."

Rafael menatap Cakra. Ia memiringkan kepalanya karena tidak mengerti dengan maksud kata ' maaf ' dari Cakra.

"Untuk?"

"Tadi karena mendorongmu dan membuat keributan di kelas." Jelas Cakra.

"Astaga, aku sudah melupakan nya, tenang saja."

"Hanya tidak enak." Balas Cakra.

"Haha, tidak perlu begitu. Aku terbiasa, menghadapi orang lebih darimu saja aku sudah pernah. Tenang saja."

"Kau anak pindahan mana? Ini sudah hampir lulus dan kau malah baru pindah."

' Ini hanya basa basi saja, agar kau tidak tumbang Cakra '

"Aku dari Amerika, aku pindah karena urusan bisnis orangtua ku. Ya, kau tau lah bagaimana seorang pembisnis jika sudah banyak cabang."

Cakra hanya mengangguk kecil.

"Rafael. Nama yang bagus, cocok dengan wajah cantikmu."

Senyum malu seketika menghiasi wajah Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum malu seketika menghiasi wajah Rafael. Cakra hanya menggeleng kecil melihat tingkah malu-malu Rafael.

"Apa aku cantik? Aku merasa aku adalah orang paling tampan." Ujar Rafael yang membuat Cakra seketika merotasikan bola matanya dengan malas.

"Menyesal aku memuji mu." Guman Cakra malas.

"Sayang."

Cakra menoleh mendengar panggilan familiar di telinganya, ia mendapati Delvan yang tengah berjalan mendekati nya.

[✓] Game Over | TaeGyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang