GO - Bab 18

205 17 3
                                    

1 Minggu kemudian~

Waktu yang berlalu cepat. Perasaan takut dan khawatir terhadap keadaan Cakra membuat semua orang kini menjadi terpusat pada Cakra yang tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Ada sedikit berita yang cukup mengejutkan dari dua belah pihak. Yakni; Cakra tengah mengandung buah hati Delvan.

Berita yang membuat Mama Cakra dan orang tua Delvan terkejut bukan main.

Sempat terdapat percekcokan antara kedua belah pihak keluarga. Namun percekcokan tersebut berhenti ketika dengan takut Cakra berkata bahwa ini bukan kesalahan Delvan saja, karena mereka berdua lah yang memang menginginkan nya.

Ketika mendengar Delvan juga akan bertanggung jawab untuk anak yang di kandung Cakra.

Namun hal itu tidak terlalu di permasalahkan lagi. Masih ada satu hal yang sangat mengejutkan bagi mereka semua terutama pada Mama Cakra.

Apa yang di rasakan Cakra selama ini terungkap.
Penyakit yang di deritanya kini sudah di ketahui orang lain.
Cakra menderita Kanker otak stadium 3 yang hampir mencapai stadium akhir.

Terlebih lagi keadaan Cakra sekarang yang tengah mengandung anak 6 bulan di perutnya.

Memang perut Cakra tidak terlihat begitu besar, entah seberapa besar berat bayi yang ada di kandungan Cakra itu.

Delvan begitu mengantisipasi jika ada hal buruk yang terjadi pada Cakra. Ia setiap saat dan setiap waktu selalu menjaga Cakra apapun yang terjadi.

Bahkan ia rela izin sekolah untuk menjaga Cakra yang terbaring lemah di rumah sakit.

"Sayang, kamu ke sekolah saja ya. Aku bisa sendiri di sini, ada ibu dan ayah yang bisa menjagaku."sbq

"Tidak .. aku tidak ingin meninggalkanmu cantik."

"Jabang bayi nya yang ingin Delvan, ayolah..."

Mau bagaimana lagi, sudah Cakra berucap begitu. Mau tak mau Delvan harus menuruti nya.

"Huh, iya iya. Besok aku ke sekolah, sekarang kamu istirahat Yaa."

"Mau keluar, ke taman sebentar aja."

"Ya sudah, hanya 15 menit di luar, harus balik cepat ya."

Yang di angguki oleh Cakra.

Tepat keduanya di taman belakang rumah sakit. Mereka kini menikmati udara segar sore hari seraya menikmati suasana sore di taman rumah sakit.

"Delvan. Jika suatu nanti aku tidak ada, tolong jaga anak kita dengan baik ya. Aku sudah berusaha keras menyembunyikan hal ini dan sayang sekali sudah di ketahui kalian. Aku harap ada sebuah keajaiban yang terjadi pada keluarga kecil kita."

Delvan menggeleng pelan, ia menggenggam tangan Cakra yang nampak lemah.

"Jangan berkata begitu, setelah lulus aku akan menikahi mu. Kita akan menjadi keluarga yang bahagia dengan buah hati kita, terlebih lagi kamu harus sembuh. Kita lakukan operasi kalau perlu agar kamu bisa sembuh."

Kali ini Cakra yang menggeleng, ia merasa hidupnya sudah tidak bisa apa-apa lagi sekarang. Terlebih lagi penyakit yang terus menggerogoti jiwa dan raga nya ini.

"Kemungkinan kecil aku bisa selamat Delvan, setidaknya aku bisa bertahan untuk buah hati kita. Tolong berikan nama bayi kita jika laki-laki Fando, dan jika perempuan beri nama Sakura."

"Aku akan memberikan nama itu, asalkan kamu harus sembuh sayang."

"Iya, kita kembali saja. Aku tidak tahan dengan angin di sini."

[✓] Game Over | TaeGyu Where stories live. Discover now