Chapter 2

260 30 8
                                    

FLASHBACK ON!!

6 Bulan yang lalu

"YIBO MINUM DULU SUSUMU!" Teriakan milik Wang Victoria menggema di seluruh penjuru ruangan, hal itu membuat Tuan Wang terperanjat, dan hampir tersedak kopi panas yang sedang ia minum. Kemudian ia beralih menatap istri cantiknya yang terlihat kesal, kesal karena putra semata wayangnya malah tetap berlari keluar rumah.

"Biarkan saja sayang! Kau tau Yibo sudah terlambat" ujar Tuan Wang pada akhirnya, berusaha memberikan pengertian pada istrinya itu.

"Hahh" Victoria menghela nafas panjang, sebelum melepas apron yang ia kenakan, dan menaruhnya di bangku, lalu ia duduk pada bangku kosong di sebelah suaminya.

"Padahal aku sudah membangunkan bocah itu sejak pagi buta" ujar Victoria yang masih merasa kesal. Ia kesal karena setiap pagi putranya itu tidak sempat sarapan, dan berlarian keluar rumah karena hampir terlambat masuk sekolah. Jika seperti ini makanan yang ia masak akan tersisa banyak.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"YAK!! YAK!! PAK TUNGGU DULU!!" Wang Yibo berteriak heboh sambil berlari menuju gerbang sekolah, ia berteriak karena melihat satpam di depannya itu mulai menutup gerbang.

"Kau lagi Yibo" ujar satpam itu dengan malas.

"Hehe" Yibo hanya nyengir, dan memamerkan gigi putihnya.

"Kamu--"

"Pak lihat siapa yang datang!" Yibo buru-buru memotong ucapan satpam itu, dan menunjuk belakang satpam tersebut.

"Jangan coba-coba menipu saya lagi Yibo" satpam itu menatap Yibo galak, ia terlalu sering terkena tipuan Wang Yibo. Yibo selalu menipu dirinya untuk bisa masuk ke dalam sekolah, namun kali ini ia tidak akan membiarkan Yibo lolos.

"Ck. Menyebalkan" Yibo memanyunkan bibirnya kesal, namun kemudian ia kembali menyeringai saat sebuah ide melintas di otaknya.

"Ah, selamat pagi bu Shishi" Yibo membungkuk sembilan puluh derajat, lalu terkekeh geli saat satpam itu juga bergegas berbalik dan.

"Selamat pagi bu Shishi" ujar satpam itu dengan tegas, dan ikut membungkuk sembilan puluh derajat.

Melihat rencananya berjalan lancar, Yibo segera berlari masuk, namun sebelum ia benar-benar pergi, ia menepuk punggung satpam itu dan berkata.

"Aku hanya bercanda pak" ujarnya tanpa rasa bersalah, lalu berlari pergi dari sana dengan suara tawa yang menghiasi setiap langkahnya.

Satpam tersebut kemudian menegakkan tubuhnya, bertolak pinggang menatap punggung Yibo yang perlahan hilang di belokan lorong sekolah.

"Anak ini benar-benar luar biasa" ujarnya dengan menggelengkan kepala.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Baiklah anak-anak, ibu akan mulai absennya" wanita itu berdiri dari duduknya dengan sebuah buku absensi ditangannya.

"Yang tidak mengangkat tangannya ibu anggap tidak hadir...ingat absen ibu acak" ujarnya dengan tersenyum manis namun mematikan.

"Angelababy!" Angel langsung mengangkat tangannya saat namanya disebut, dan kemudian ia mendapat senyuman manis dari guru cantik itu.

"Hu Yitian!" Tian mengangkat tangannya.

"Wang Yibo!"

"HADIR BU" Suara teriakan yang datang dari arah pintu masuk menyita perhatian semua orang di dalam kelas, sedangkan Yibo malah tersenyum lebar saat tepat berdiri di dapan guru itu.

"Saya belum terlambat kan?" Tanyanya sedikit takut-takut.

Guru cantik itu menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, karena bukan kali ini saja Yibo datang terlambat, tapi hampir setiap hari.

Forced To Stop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang