Revealing JLA- Part 1

4.4K 235 6
                                    

            Hari ini hari Senin. Sebuah hari yang biasa namun menjadi tak biasa karena hari ini aku harus mencari identitas seorang 'musuh' baru. Aku belum pernah mengenal orang yang memiliki nama tengah Lionel. Selain karena disini cukup banyak orang asing, juga karena aku malas mengenal mereka. Mereka semua angkuh. Itulah mengapa, satu-satunya orang asing yang kukenal adalah Jason.

Dari nama Lionel itu, aku memiliki beberapa spekulasi. Pertama, yang memiliki nama tengah Lionel pastilah laki-laki. Dan yang kedua, dia pasti dari ras Kaukasoid (Barat). Kedua spekulasi itu bisa kujadikan sebagai 'penyaring' bagiku untuk mencari JLA. Dan setelah aku menemukannya, akan kubuat dia mengeluarkan semua isi perutnya dan memakinya.

Ah, lagi-lagi aku terbawa emosi.

Hari itu aku menjalani hari seperti biasanya. Belajar Matematika lalu Bahasa Jepang. Setelah itu istrahat. Lalu dilanjutkan dengan Bahasa Inggris dan kemudian break untuk sholat. Setelah itu pelajaran Ekonomi dan pulang.

Setelah pelajaran ekonomi usai, aku segera ke ruang tata usaha. Aku mencari-cari guru dan tak kunjung menemukan seorang pun. Ya Tuhan, aku tahu seharusnya aku datang disaat jam istrahat! Uh, bodohnya aku.

Hei! Aku mendengar suara langkah kaki. Siapakah dia? Aku berbalik dan menemukan Pak Makmur, guru tata usaha. Syukurlah, akhirnya aku menemukan seorang guru!

"Nak Sarah? Ada apa kamu disini? Belum pulang?"

"Oh, saya...saya... um, saya boleh minta tolong nggak pak?"

"Minta tolong apa?"

"Saya boleh minta dipinjamkan data-data seluruh siswa yang ada di sekolah ini?"

"Wah, untuk apa?"

Waduh, untuk apa ya? Aku bingung dan gugup, namun tetap bersikap biasa untuk mengurangi kecurigaannyaa.

"Untuk apa nak?" Ulangnya.

"Um, untuk tugas matematika pak!" Akhirnya aku mengingat materi statistika di mata pelajaran matematika.

"Oh, tugas ya. Tunggu dulu ya nak." Beliau segera membuka laci-laci dan mencari data yang kuminta. Aha! Akhirnya dia menemukan sejilid kertas tebal yang berisi tabel-tabel dan data-data.

"Ini dia! Ini cuma salinan, tapi sebisa mungkin dikembalikan cepat-cepat."

"Makasih banyak pak." Aku memasukkan kertas tersebut ke dalam tasku dan segera pulang.

Sampai di rumah aku segera ke kamar dan langsung membuka data tersebut. Aku langsung meloncat ke huruf J.

"Jabal Asri, Jamaluddin, Jaka Bagaskara, Jeanetta Ashton, Jason Brodie, Jason Lionel Adams, Justin Lionel Aquirra, Lionel lionel lionel..." Aku terus mencari orang dengan nama tengah Lionel. Ternyata hanya dua orang.

"Hmm, dari semua kelas hanya ada ada dua orang dengan inisial JLA. Jason Lionel Adams dan Justin Lionel Aqcuirra." Gumamku. Aku segera mengambil handphone-ku dan menelepon Victor. Dia tidak mengangkatnya. Ku telepon lagi, barulah dia menjawab.

"Halo." Kata Victor dengan suara sangarnya yang khas.

"Halo, Vic, aku sudah menemukan orang dengan inisial JLA. Mereka adalah Jason Lionel Adams dan Justin Lionel Aqcuirra."

"Hmm, ke rumahku sekarang juga. Bawa data tersebut."

"Oke." Telepon ditutup. Aku segera mengganti bajuku dan mengambil sebuah tas kecil untuk menyimpan data tersebut. Tiba-tiba aku teringat dengan Jason. Aku ingin bertanya siapa nama panjangnya. Aku pun mengirimkannya sebuah pesan singkat "Jase, what's your real name?" dan memasukkan handphone-ku ke dalam tas.

Insane Death Angel (Pendosa)Where stories live. Discover now