Istirahat

13 7 5
                                    

"Bukankah sikembar jenius" ucap Jefan.

"Ya soal itu kamu benar tapi ada satu kejadian yang kau lewatkan" bals Rasya menyeringai.

"Apa?" Tanya Jefan mengangkat satu alisnya keatas.

"Saat kita baru sampai Danu beserta Csnya menghampiri Reyhan"

"Bukan kah Reyhan ketos disini?" Potong Jefan.

"Iya disana juga ada Taquilla yang sedang makan, saat sampai tiba-tiba Gleen langsung menggeprak meja dan minuman yang ada di atas meja tumpah mengenai baju Taquilla, Lo tau gak apa yang terjadi?"

"Apa?" Jawab Jefan serius.

"Taquilla hanya terdiam menunduk, gue yakin dia sedang mengontrol emosi nya sama seperti ketua kalo sedang mengontrol emosi dia akan menunduk lama, saat beberapa menit Tamara pun datang dilihat dari ekspresi wajahnya sepertinya dia tau betul kalo kembarannya ini sedang mau mengamuk jadi Tamara berusaha untuk mengajak Taquilla untuk pergi dari sana, tapi Taquilla masih menunduk sedangkan yang lajn bercecok dan saling menyalahkan, tiba-tiba Taquilla berdiri dan mengusap rambutnya ke belakang behhh!!" Rasya menjeda kalimatnya sejenak.

"Kenapa??"

"Gila cantik banget Lo berdamage gitu mana auranya beda dengan Tamara"

"Iya kah gue makin penasaran Lo"

"Beneran wajahnya seperti dipahat dengan sempurna, walaupun mereka berdua kembar tapi mempunyai aura yang berbeda kalo Tamara mempunyai aura seperti anak anak ngegemesin gitu sedangkan Taquilla auranya sama persis seperti ketua dia kelihatan bengis, tegas dan semuanya seperti duplikat" cerita Rasya membayangkan kejadian tadi.

"Nyesel gue gak ikut Lo" Potong Jefan dengan wajah kesalnya.

"Iya seharusnya Lo ikut tadi sayang banget Lo" ejek Rasya.

"Yang sabar ya" Rasya mengusap punggung Jefan seperti menenangkan.

#####

Disisi lain Taquilla dan Tamara sedang berjalan ditaman sambil bersenandung tujuan mereka berdua adalah ke kantin karena teman-temannya sudah kumpul di kantin.

"Queen itu kan Ares ngapain dia duduk sendirian"

"Hm" gumam Taquilla menoleh melihat siapa orang yang ditunjuk kembarannya.

"Samperin yuk" Tamara menarik tangan Taquilla untuk menghampiri Ares yang sedang duduk di kursi taman serta membaca buku.

"Ngapain Lo duduk disini sendirian? Kenapa gak ke kantin semua orang sudah ada dikantin" Tamara menarik buku yang dibaca oleh Ares membuat Ares mendongak.

"Gue sedang tenangin diri"

"Tenangin diri emang Lo ada masalah? Kalo ada masalah coba cerita ke gue kalo aja gue bisa bantukan" tawar Tamara tersenyum.

"Gak ada" balas Ares menatap Tamara.

"Terus buat apa Lo nenangin diri?" Tamara menyeringat.

"Karena gue suka dengan ketenangan"

"Kalo gitu Lo sama seperti Queen gue yang sangat menyukai ketenangan tapi ketenangan nya selalu di ganggu oleh gue" Tamara menatap Taquilla dan cengengesan.

Taquilla hanya berdiri dan menyimak percakapan kembarannya ini dengan Ares.

"Kalo Lo sudah nenangin diri yok ke kantin dari pada Lo disini sendirian melamun nanti kesurupan Lo" Tamara menakuti Ares.

"Gak mungkin lah"

"Siapa yang tau! Kalo kesurupan kan gak ada tanda-tandanya" Tamara menarik tangan Ares dan menggeretnya untuk pergi ke kantin.

Bad Girl VS Bad Boy (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang