01. Ancaman

133 12 0
                                    

Selamat membaca~

***

"Ibu kenapa?"

Tanya seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia sedikit khawatir melihat wajah sang ibu yang tampak gelisah dan ketakutan.

"Sejak kemarin ada orang berlalu-lalang di depan rumah kita, ibu jadi takut"

"Memangnya mereka ada masalah dengan keluarga kita?"

"Entah, tapi ibu merasa ada sesuatu"

"Ibu tenang saja, biar aku yang menyelesaikan ini"

Ezra berjalan menuju ruang tamu ia memperhatikan ada seorang pria lebih muda darinya sedang memperhatikan rumahnya. Dan ia tampak tidak asing dengan pria yang kini sudah berjalan menjauh dari rumahnya.

***

"Tama. Aku ingin bicara denganmu"

Sang pemilik nama menghentikan kegiatan mengerjakan tugasnya dan menghampiri sang kakak yang kini duduk di pinggir ranjang miliknya.

Ia menatap wajah Ezra yang sedikit marah dan curiga.

"Ada apa, kak?"

"Kau ada masalah apa?"

Tama mengernyitkan dahinya mencoba untuk memahami pertanyaan sang kakak. Perlahan Ezra menjelaskan apa yang baru saja ia lihat dan menjelaskan tentang ketakutan sang ibu.

"Jika kau ada masalah cerita padaku"

"Aku... Aku memang sedang ada masalah dengan kelompoknya Lucas"

"Tapi aku tadi melihat Felix di depan rumah, bukankah dia temanmu?"

"Iya... namun dia ada di pihak Lucas"

Ezra memegang dahinya, bingung dan tidak mengerti masalah apa yang sedang adiknya hadapi hingga mengancam keselamatan keluarga mereka.

"Ceritakan padaku. Semuanya"

"Aku mempunyai teman namanya Rico, waktu itu ia memberitahu Bu Yuna jika Lucas dan teman-temannya mencuri soal ujian. Lalu mereka membully Rico"

"Lalu apa urusanmu dengan Felix?"

"Felix juga ikut terlibat. Dan pada saat itu aku membela Rico, akhirnya sekarang akulah yang menjadi target mereka"

"Hanya itu saja masalah kalian?"

Dengan ragu Tama mengangguk, ia merasa semakin takut karena menceritakan masalah ini kepada Ezra. Ia takut bila Ezra harus berhadapan langsung dengan Lucas dan teman-temannya.

"Kalau begitu lanjutkan belajarmu, aku mau keluar sebentar"

***

"Kalian berdua cek keadaan rumah Tama!"

Kedua pria berjaket hitam itu pun pergi dengan menggunakan motornya masing-masing menuju ke rumah Tama. Namun saat hampir mendekati rumah Tama seseorang menghentikan mereka dan tersenyum.

"Kalian temannya Tama?"

"Iya", jawab salah satu diantara mereka.

"Itu teman kalian juga?"

Tunjuk Ezra kearah gerombolan anak yang tidak lain adalah Lucas dan teman-temannya yang sedang menunggu di depan gang rumah Ezra. Mereka mengangguk singkat. Satu detik kemudian Ezra menyuruh kedua anak itu untuk memanggil teman-temannya dan menunggu di depan rumahnya.

"Silahkan masuk"

Ucap Ezra kepada para gerombolan musuh sang adik. Namun sebelumnya ia sudah menyuruh kedua orangtuanya dan Tama untuk tetap berada di dalam rumah, dan memastikan kepada mereka bahwa ia akan baik-baik saja.

hard to love ; karina - taeyong Where stories live. Discover now