satu, pertemuan.

42 11 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













gadis itu, ia terlihat menawan meski berada di bawah teriknya sang surya pagi ini.

eksistensinya sungguh kentara dengan kondisi sebayanya yang sibuk menutupi wajah dengan kedua telapak tangan──agar tak terpapar sinar matahari yang meyebabkan kulit terbakar.

parasnya ayu dengan perawakan yang anggun, kulitnya putih bersih dengan senyum memikat hati siapapun yang melihatnya.

katakan saja ini berlebihan tetapi Jihoon benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama di hari pertama mereka bertemu, tepatnya di lapangan.

upacara pengenalan murid baru.

"lo liatin apaan dah? serius bener."

Junkyu mencondongkan badannya ke arah Jihoon, membuyarkan lamunannya dalam sekejap. berdecak kesal tapi penasaran juga. barangkali sahabat karibnya itu tahu nama gadis yang menarik atensinya sedari tadi.

ia tertawa lepas karena candaan yang dilontarkan seorang teman, rambut panjangnya ikut bergerak sebab tertiup angin. astaga, lihat itu. kedua netra indahnya berbinar.

serius, kalau bisa Jihoon ingin melihatnya sekali lagi.

"kagak liatin apa-apa. tapi, Jun, lo tau nggak cewek yang ponian tipis itu? yang barisan ketiga. nomor dua dari kiri?" Jihoon memastikan, biar saja ia dikira Junkyu berniat mendekatinya.

karena memang faktanya seperti itu.

Junkyu memincingkan matanya, penglihatannya sedikit terganggu gara-gara cahaya matahari pagi ini. "oh itu, seragamnya anak smp satu gak sih? kece ya bisa nembus masuk s─"

"ck, gue tanya namanya kenapa lu kasih tau sekolahnya sih nyet?"

Junkyu cengengesan, hafal betul dengan sifat Jihoon yang tak sabaran.

"itu namanya Chaeyeon. Chaeyeon Larasati Nuraga. seumuran sama kita, kalau gak salah dia anak yang dapat nilai ujian nasional tertinggi disini, di Surabaya."

jadi, Chaeyeon ya? nama yang cantik.

Jihoon ber-oh ria, menepuk bahu pemuda September disampingnya sebagai tanda terima kasih.

namun tak lama berselang, atensi dari sebagian barisan di sekitar Jihoon menjadi riuh karena ada anak yang jatuh pingsan. alasan klasik, bisa Jihoon tebak siswi tersebut jatuh tumbang karena tak sempat sarapan.

menghela napas jengah, Jihoon kembali menghadapkan badan ke barisan depan. berniat kembali ingin melihat jajaran anak paskribra yang menurutnya keren namun tak sengaja, tatapan mereka bertemu.

iya, Jihoon dan Chaeyeon bertukar pandang.

waktu di sekitar serasa berhenti, kupu-kupu diperut Jihoon berterbangan. sudah lama ia tak merasakan euforia ini.

Chaeyeon tersenyum saat melihatnya. senyuman itu, benar untuk Jihoon.
















hello, hello, hello. where you've been all my─eh salah. maksudnya, halo kalian! gimana kabarnya? semoga sehat selalu ya.

aku bikin book Jihoon-Chaeyeon ini sebenernya iseng aja, karena kalau mereka di-pair juga ternyata cocok menurut aku. oh iya, omong-omong untuk chapter pertama segini dulu, ya. semoga berkenan and see you on next chap <🤍>

─salam sayang, Ra.

glimpse of us, Jihoon Chaeyeon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang