Mataku terpejam, sehingga gelaplah yang kulihat ketika pikiranku menyuruhku untuk menerima kenyataan yang membuat diri harus mengorbankan satu senyuman perih.
"Syukurlah. Aku bersyukur jika nanti kau akan kembali ke kehidupan normalmu," ucapku.
Kubuka mata dan menatap dirinya yang samar-samar berada di pelukanku. Ia tersenyum, nampak terlalu lelah untuk mengatakan sesuatu.
Kini aku kembali berharap seperti dahulu, saat ketika segalanya hancur, berharap bahwa diriku hanyalah seorang gadis beranjak dewasa yang tengah bermimpi di tengah koma yang teramat panjang. Namun sekarang, berharap seperti itu seolah tak berguna, karena silau dari guratan jingga di lembayung senja sore ini membuatku hampir buta, dan menyiratkanku bahwa sebuah pesona yang begitu menyakitkan akan dirinya adalah nyata.
Aku terpesona dengan hangatnya hadirmu yang nyatanya takkan pernah lagi kurasakan setelah ini.
Jadi ...
"Terimakasih, Dazai-san ...,"
Perkataanku kugantung ketika ia mengusap kepalaku.
Dan entah mengapa, saat itu, segala rasa takut akan kekuatanku ini menghilang setelah ia memberikanku ekspresi yang tak bisa diartikan; sebuah senyum yang menakutkan, sekaligus mengisyaratkanku akan sesuatu yang tak kuketahui.
"Kekhawatiranku terjadi," tuturnya tiba-tiba sambil terkekeh setelah mengusap kepalaku. "Paradoks ini akan membuatmu menghilang dari ingatanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
━ 𝘌𝘯𝘤𝘩𝘢𝘯𝘵𝘦𝘥 ▗Dazai Osamu▘
Fanfiction𝐴 𝐹𝑎𝑛𝑓𝑖𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐴𝑛𝑖𝑀𝑎𝑛𝑔𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑗𝑒𝑐𝑡 3 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 ... 𝐸𝑁𝐶𝐻𝐴𝑁𝑇𝐸𝐷. - Menurutnya, terpesona adalah sebuah aba-aba sebelum kita kehilangan sesuatu di tengah langit berwarna jingga. Kendat...