10. menjauh?

23 9 0
                                    

Hy..

Jangan lupa vote sebelum baca.

Sudah siap....

Let's Goo...

Heppy Reading
*********************************

Salsa berjalan keluar kelas sambil membenarkan dasinya, sekarang hari Senin, semua murid pergi ke-lapangan untuk melakukan upacara bendera.

"Eh! Udah rapi belum?" Tanya seseorang membuat Salsa menoleh kebelakang menatap Laras yang sedang dirapikan dasinya oleh Abel sedangkan Kayla membenarkan topinya agar tidak miring.

Salsa tersenyum masam dulu dia ada bersama mereka,
Sering barang-barang jika upacara bendera seperti sekarang, tapi sekarang semuanya berubah semenjak dia berpacaran dengan ketua AGOVOS.

Salsa kembali melangkahkan kakinya menuju lapangan semuanya sudah berkumpul untuk memulai upacara termaksud para pengurus OSIS yang sudah siap.

"Cepat, masukkan baju kalian." Bentak pak Irwan selaku guru BK, dengan kayu ditangannya, dia mengintruksi murid laki-laki yang tidak memakai atribut lengkap juga murid yang terlambat untuk berbaris didepan.

Salsa yang mendapat barisan kedua dari depan bisa melihat murid laki-laki itu berbaris didepan, disana banyak dari mereka yang tidak memakai atribut lengkap termaksud........Arkan dan teman-temannya.

Arkan bersama teman-temannya dengan ogah-ogahan memasukkan bajunya kedalam celana, mereka berada di barisan paling depan, itu kerena perintah dari pak Irwan jadi mereka bisa melihat jelas semua murid-murid.

"Pak bisa minum air dulu gak?" Tanya Andre, laki-laki terlihat sedang ke pedisan karena sebelum ketahuan tadi mereka sedang asik makan dikantin padahal sudah apel dan Andre yang sedang makan bakso dengan level cabai yang banyak belum sempat minum air sudah diseret pak Irwan kelapangan.

"Tiada ada, upacara segara dimulai, jadi diam." Sentak pak Irwan.

"Ya Allah pak, pedis ini." Kata Andre frustasi. Mukanya terlihat merah karena menahan pedis.

"Udah lo tahan aja Dre, gak bakal lama ini." Bisik Malvin yang berdiri disamping Andre.

"Gak lama pantat lo, noh pembinanya kepala sekolah." Ucap Andre ngegas membuat Malvin terkekeh tahu lah gimana lamanya kalau kepala sekolah yang jadi pembina upacara.

"Salah sendiri naro cabenya banyak." Celetuk Niko.

"Diam lo Ko." Andre membentak pelan, sambil mengipasi wajahnya yang panas apalagi berdiri berhadapan langsung dengan cahaya matahari. Doble penderitaannya.

"Lah jadi gue dimarah." Gumam Niko.

*******

Disis lain Salsa menghembuskan nafas gusar, ia menatap Arkan dari bawah hingga atas penampilan laki-laki memang tidak ada kata rapinya, tiada ada topi dan dasi, baju dibiarkan diluar, kancing seragam yang terbuka dibagian atas memperlihatkan baju dalamnya yang berwarna hitam, serta sepatu berwarna merah bermerek Nike. Ia yakin setelah ini pasti laki-laki itu akan disidang oleh pak Irwan.

Lama terus melihat kedepan Salsa jadi teringat dengan kejadian kemarin membuat ia merasa jijik pada dirinya sendiri apalagi menatap wajah Arkan disana, dia sangat malu, bagaimana jika nanti dia bertemu Arkan apa dia akan menghindar atau malah sebaliknya.

Tiba-tiba nafas Salsa tercekat ketika Arkan menoleh kearahnya. Air wajah Salsa berubah panik, ia segerah memalingkan wajahnya, tapi beberapa menit setelah itu Salsa kembali melirik kearah Arkan dan laki-laki itu Masi sama, terus melihatnya.

SALKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang