04 : Mysterious Accident

173 49 10
                                    

Insiden jembatan penyeberangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Insiden jembatan penyeberangan. Itu adalah insiden kecelakaan aneh yang pernah dialami oleh Xiao Zhan beberapa bulan yang lalu.

Masih melekat betul dalam ingatan. Saat itu Xiao Zhan dalam keadaan mabuk dan terlibat dalam peristiwa kecelakaan yang cukup besar. Sebuah minibus menabrak tiang jembatan penyeberangan dan ditabrak lagi oleh truk dari arah belakang.

Namun, bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi dan di mana letak keterlibatan Xiao Zhan?

Berdasarkan pantauan CCTV di lokasi kejadian, 10 menit sebelum kejadian Xiao Zhan masih berada di atas jembatan penyeberangan yang sepi. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, dan pinggiran kota Chongqing bukanlah Beijing atau Shanghai yang tidak pernah tidur. Aktivitas malam di pinggiran kota, jauh lebih sedikit dan Xiao Zhan hanyalah satu dari segelintir orang yang malam itu berlalu lalang di jam-jam istirahat.

Xiao Zhan berjalan sempoyongan sambil menenteng satu botol minuman beralkohol. Dia kemudian bersandar pada pagar pembatas penyeberangan sebelum tubuhnya meluncur ke bawah. Dari CCTV, itu terlihat seperti aksi bunuh diri, tetapi Xiao Zhan sendiri merasa kalau saat itu dia sama sekali tidak berniat untuk mengakhiri hidup.

Ketika tubuh Xiao Zhan meluncur dari ketinggian lebih dari 3 meter, sebuah minibus melaju dengan kecepatan tinggi. Pengemudi yang menyadari bahwa mobilnya kemungkinan akan menabrak tubuh Xiao Zhan pun tidak dapat mengontrol diri dan mencoba membanting setir ke arah kiri dan tepat menabrak tiang jembatan sebelum ban belakang minibus tersebut terseret dan menyebabkan minibus melintang di tengah jalan. Dalam waktu sekejap, dari arah yang sama sebuah truk langsung menghantam minibus dan menyebabkan kecelakaan fatal.

Lalu Xiao Zhan?

Berdiri di tengah jalan dalam keadaan linglung, tanpa luka maupun lecet sedikit pun di tubuhnya. Dan kejadian itu membuat semua orang yang menyaksikan rekaman CCTV bertanya-tanya, bagaimana mungkin Xiao Zhan selamat dari kecelakaan itu. Seandainya dia selamat dari tabrakan, apakah mungkin dia selamat tanpa luka setelah jatuh dari jembatan penyeberangan sementara semua kejadian itu berlangsung begitu cepat.

Itu adalah kecelakaan paling misterius yang pernah di Chongqing, dan sempat menggemparkan masyarakat selama beberapa pekan. Namun, setelah itu Xiao Zhan ditahan atas tuduhan menjadi penyebab kecelakaan. Walaupun hanya 2 minggu dia menginap di jeruji besi karena orang tuanya segera menebus dan memberikan jaminan.

“Kecelakaan itu ... jadi, kau ikut campur di dalamnya?” tanya Xiao Zhan setelah bernostalgia dengan kejadian malam itu.

Wang Yibo mengangguk. “Ya, bagaimanapun juga aku tidak bisa membiarkanmu mati mengenaskan di sana.”

“Kenapa? Apa hanya karena janjimu dengan Leo Wang?”

“Tidak,” bantah Wang Yibo cepat. “Kenapa? Kau memang ingin mati saat itu, hah? Jadi sekarang kau menyesal karena sudah kuselamatkan?”

Xiao Zhan menggelengkan kepala kuat-kuat. “Bukan, bukan seperti itu. Aku tahu saat itu aku sedang kacau karena kehilangan Leo, tapi tidak pernah sekali pun terbesit di kepala untuk bunuh diri atau mengakhiri hidupku. Aku hanya frustrasi, merasa kosong dan menyesal. Ya, hanya itu saja.”

“Tapi, Xiao Zhan ... bagaimana jika kukatakan, ada hal lain yang membuatku ingin menyelamatkanmu saat itu?”

“Apa?”

“Karena aku, jatuh cinta padamu.”

“ ... “

Wang Yibo menarik kedua sudut bibirnya ketika melihat Xiao Zhan seketika bungkam. Namun, apa yang dikatakannya itu benar-benar serius dan bukan hanya candaan. Ayolah, untuk apa dirinya bercanda masalah seperti ini.

“Kau tidak perlu mengatakan apa pun, Xiao Zhan. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang kurasakan saja.”

“Apa karena ini kau membawaku kemari?”

“Oh, tidak. Memang ada hal lain yang ingin kutunjukkan padamu.”

“Apa itu?”

“Bangunlah, dan ikut denganku. Kita lanjutan perjalanan kita.” Wang Yibo mengulurkan tangan yang langsung diraih oleh Xiao Zhan. “Kau, tidak perlu mengikuti kami,” pesan Wang Yibo saat melihat harimau putih di sisi Xiao Zhan ikut bangun dan siap melangkah.

“Kenapa? Biarkan saja dia ikut. Biasanya juga dia selalu mengikuti, mengawasi dan menjagaku, ‘kan?”

“Benar, dia memang mengikuti dan mengawasimu, tapi yang menjaga dan menyelamatkanmu itu aku Xiao Zhan, bukan dia. Apa kau mengerti sekarang?”

Xiao Zhan tidak menjawab, tidak pula menganggukkan kepala atau menyetujui pernyataan Wang Yibo. Entah perasaannya saja atau apa, tetapi harimau putih itu membuatnya begitu penasaran. Terlebih lagi, hewan inilah yang selama ini hadir di mimpinya beberapa kali, jadi Xiao Zhan merasa tidak asing di tempat asing yang aneh ini.

Wang Yibo melangkah lebih dulu, burung phoenix besar yang tadi sempat menghilang dari pandangan kini datang kembali dan terbang rendah di atas kepala Wang Yibo, sedikit ke belakang. Xiao Zhan masih terdiam di tempat, mengamati punggung Wang Yibo yang semakin berjarak. Sekali lagi dia menatap harimau putih tersebut, menatap lekat-lekat untuk beberapa saat lalu melangkah mengikuti jejak Wang Yibo yang belum terlalu jauh.

Xiao Zhan memegang ucapan sekaligus penasaran dengan apa yang ingin ditunjukkan oleh Wang Yibo. Dia merasa setelah ini mungkin urusannya selesai, dan bisa kembali ke dunia nyata alias terbangun dari mimpi.
“Apa masih jauh?”

“Tidak, di depan sana.” Tunjuknya pada semak-semak tinggi.

Di dalam benak Xiao Zhan saat ini terbesit sebuah pertanyaan, ada apa di sana? Apakah itu sesuatu yang buruk atau sebaliknya.

Burung phoenix besar yang tadinya terbang rendah di belakang Wang Yibo itu perlahan mulai naik. Tinggi, tinggi dan semakin tinggi hingga hilang di balik semak-semak. Sementara Wang Yibo telah berhenti di sana, di samping sebuah pohon besar berdaun merah sama seperti pohon-pohon lainnya. Hanya saja, yang membedakan adalah ranting-ranting pohon ini bergerak, seperti tertiup angin atau lebih tepatnya seperti hidup dan memiliki nyawa. Karena itu tidak normal untuk gerakan sebuah pohon beserta rantingnya.

“Ayo!”

Xiao Zhan masih menatap lekat-lekat pohon tersebut ketika Wang Yibo bersuara dan mengajaknya untuk pergi ke balik semak-semak tersebut. Dan kini, penglihatannya seolah ditipu oleh fatamorgana. Karena begitu kaki melangkah ke area di balik semak-semak itu, Xiao Zhan hanya dapat menatap sekeliling dengan tatapan linglung dan menjatuhkan rahang.

Ini adalah kamarnya, kamar yang sudah Xiao Zhan tempati selama lebih dari 3 tahun. Kamar yang kini nuansanya begitu gelap dan tidak terawat. Ekor mata Xiao Zhan melirik kalender di atas nakas, dan mengernyit saat mendapati waktu yang terpampang di sana adalah bulan Februari.

Tunggu! Apakah ini 9 bulan yang lalu? Kembali ke masa lalu? Tapi kenapa Wang Yibo kembali membawaku ke sini?

Xiao Zhan membuka mulut, siap untuk bertanya sebelum sebuah suara pintu terbuka menghentikan niatnya. Pandangannya beralih ke sumber suara, dan maniknya seketika terbelalak saat mendapati bahwa itu ....

Cheng Xiao? 

------------

Sampai jumpa di chapter selanjutnya »»»

3 Wishes: GOBLIN [✓]Where stories live. Discover now