9

72 14 0
                                    

"Aku tidak paham apa yang di bicarakan Pak Seokjin dan Ibu Hana barusan. Tapi Ara yang di maksud itu kamu kan?" Tanya Hoseok.

"Sepertinya Iya"

"Kamu kekasih Pak Namjoon? Tapi bagaimana dengan Bu Hana?"

Ara menceritakan soal garis besarnya pada Hoseok tentang hubungannya dan Namjoon serta Namjoon dan Hana.

"Tapi Bu Hana sepertinya mengingat semuanya dan kemungkinan Pak Seokjin juga tau jika kamu kekasih Pak Namjoon" Hoseok.

"Sepertinya Hana selama ini berpura-pura supaya Namjoon menuruti keinginannya dan tidak bisa menolaknya"

"Lalu apa yang akan kamu lakukan?"

"Memberitahu Namjoon pastinya"

"Semoga hubunganmu dan pak Namjoon cepat membaik" ucap Hoseok.

"Terimakasih sudah mau mendengarkan masalahku, tapi tolong jangan memberitahukan hal ini pada siapapun, Aku akan mengurusnya sendiri" ucap Ara.

"Iya, tapi kalau kamu ada masalah dan ingin bercerita aku akan siap mendengarkan, jangan sungkan" Hoseok.

"Terimakasih" Ara.

.

.

Ara baru mengingat jika kunci mobilnya belum Ia ambil dan kenapa Ia berdiri di depan mobilnya namun kaca mobil terbuka dan menampakan Namjoon di dalamnya.

"Oh, kenapa kamu di dalam mobilku?"

"Masuk" ucap Namjoon.

"Namjoon, Ada yang ingin Aku bicarakan" ucap Ara saat sudah masuk dan sedang memakai sabuk pengaman.

"Apa? Soal Hubunganmu dengan Hoseok?" ucap Namjoon sambil melajukan mobil Ara.

"Maksudmu?" Tanya Ara.

"Kalian terlihat semakin dekat dan lagi sangat cocok menjadi sepasang kekasih"

"Berhentilah, kamu tau sendiri aku dan Hoseok tidak ada hubungan apa-apa"

"Tidak terlihat seperti itu, kalian terlalu sering bertemu"

"Itu tidak sengaja"

"Huh, semacam takdir"

"Kamu menuduhku? Urus saja Hana yang sudah memperalatmu"

"Jangan membawa-bawa Hana"

"Wanita itu tidak lupa ingatan, Namjoon. Dia membohongimu dan ingin merusak hubungan kita!"

"Jangan menuduh Hana, Dia sedang sakit. Kamu yang mulai merusak kepercayaan ku dengan selalu bertemu dengan Hoseok!"

"Aku tidak menuduh, kenapa kamu lebih percaya padanya dari pada Aku kekasihmu sendiri!"

"Aku tidak percaya pada siapapun, Aku hanya percaya pada apa yang aku lihat!"

Perdebatan mereka terhenti saat lampu merah. Membuat Ara yang sudah sangat kesal memilih untuk keluar dari mobil mengabaikan panggilan Namjoon dari dalam mobilnya.

Ara masih sangat kesal, bagaimana bisa Namjoon menuduhnya dan lagi tidak mempercayai ucapannya soal Hana.

Ara akan membuktikan pada Namjoon jika Hana tidak sakit.

.

.

Menjelang malam akhirnya Ara memutuskan pulang, pulang ke apartemennya dan Namjoon.

Dia malas untuk pulang dan lagi harus bertemu dengan Namjoon tapi tidak ada tempat tujuan lain untuk ia singgahi.

Saat Ia sampai di apartemen tidak ada Namjoon, sepertinya Ia belum pulang namun Ara menyadari jika kunci mobilnya sudah ada di meja, itu tandanya Namjoon sudah kembali ke apartemen atau mengkin Ia pergi lagi untuk mengambil mobilnya.

Tapi sampai malam Namjoon tidak kunjung pulang saat Ia mencoba menghubunginya, ponselnya tidak aktif.

Ara pun tertidur dan paginya saat Ia bangun tidak menemukan Namjoon sepertinya Namjoon semalam tidak pulang. Ara yakin jika Namjoon sedang bersama Hana.

Ara akan membongkar kebusukan Hana dan membuktikan pada Namjoon jika Ia tidak berbohong.

Ara yang sedang membuat sarapan untuk dirinya sendiri tiba-tiba merasa mual membuat Ia langsung berjalan ke arah Wastafel yang tidak jauh darinya.

Setelah merasa lebih baik Ia mematikan kompor.

"Aku sudah tidak bernafsu untuk sarapan" ucap Ara lalu berjalan keluar dari dapur begitu saja.

Ara akan bersiap untuk menemui Hana. Ia akan mengajak Hana bertemu.

.

.

Hana dan Ara sedang duduk di sebuah cafe.

"Ada apa kamu ingin bertemu dengan saya?" Tanya Hana.

"Gak usah pura-pura lagi, Lo itu gak lupa ingatan" Ara yang malas basa basi.

"Maksudnya?" Hana.

"Lo inget kalo Namjoon pacar Gua dan Lo cuman pura-pura supaya Namjoon bisa balik ke Lo kan?" Ara.

"Huhh, sepertinya saya sudah tidak perlu berpura-pura lagi"

"Brengsek, Lo gak tau diri banget sih jadi orang!" Ara.

"Sejak awal Namjoon adalah saya dan selamanya akan menjadi milik saya dan Kamu itu hanya pelampiasan dari Namjoon. Lihat saja Namjoon pasti akan lebih memilih saya" ucap Hana seperti menantang Ara membuat Ara benar-benar kesal.

Ara berdiri memegang gelas di depannya lalu menyiram Hana.

"Yak!" Kesal Hana membuat Ara menyeringai namun tiba-tiba Hana terjatuh membuat Ara mengerutkan keningnya.

"Ara!" Ara mendengar suara seseorang yang familir memanggil namanya pun menengok dan itu Namjoon.

"Apa yang kamu lakukan!" Namjoon menghampiri Hana dan menatap tajam Ara.

"Namjoon, Ara tiba-tiba marah dan Aku- Aku tidak tau kenapa"

"Shut up, jangan berpura-pura lagi Hana" kesal Ara.

"Apa salah saya Ara, kenapa kamu-" Hana yang sudah berada di dalam pelukan Namjoon.

"Berhenti berpura-pura!"

"Stop Ara!"

"Terus saja membelanya, Aku kekasihmu Namjoon kenapa kamu selalu membela Hana Hana Hana. Jika kamu memang ingin kembali padanya kembali saja pada Jalang sialan ini-"


Plakk


✅ I Hate, SorryWhere stories live. Discover now