1. I'm His Wife, Not You!

358 12 0
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :

- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman      : 174 halaman.

Keterangan lebih lanjut? Silahkan lihat Chapter Info!
***

"Saya selingkuhannya Na Jaemin. Suami anda Nona, Na Renjun." Ujar seorang wanita kepada Renjun, yang saat ini sedang memakan makanannya.

"Oh ya? Yang ke berapa?" Tanya balik Renjun dengan santainya. Seakan omongan wanita yang ada di depannya ini, bukan lah hal yang penting bagi Renjun.

Sedangkan sang wanita, yang mengaku sebagai selingkuhan Jaemin pun terheran, dengan ucapan Renjun. "Maksudnya?" Tanya sang wanita.

Bukannya menjawab, Renjun malah bertanya kepada wanita yang ada di hadapannya. "Sorry, tadi namanya siapa? Saya lupa." Tanya Renjun.

"Kim Garam." Jawab wanita itu.

"Ah iya, Nona Garam. Maksud saya tuh anda selingkuhannya Jaemin yang ke berapa? Karena yang ngaku sebagai selingkuhannya Jaemin tuh bukan cuma anda saja. Hari ini saya sudah bertemu dengan 3 orang wanita yang mengaku sebagai selingkuhan Jaemin, termasuk anda. Jadi, anda itu selingkuhannya yang ke berapa, Nona Kim?" Tanya Renjun.

Garam mendecak kasar mendengar penuturan Renjun. Masalahnya, ia juga tidak tau selingkuhan Jaemin yang keberapa. Jaemin bilang kalau cuma dia yang ada di hati Jaemin, karena Jaemin tidak cinta dengan istrinya yang sekarang, dan ingin menceraikannya.

Tapi apa yang Garam dengar, dan lihat dari penuturan istrinya Jaemin? Renjun kata kalau Jaemin itu selingkuh bukan cuma sama dirinya saja. Garan juga dapat melihat perut Renjun yang tengah melendung, alias hamil anaknya Jaemin. Bilang tidak sayang, tapi sukses tanam benih. Kan aneh?!

"Saya tidak perduli selingkuhan yang keberapa. Saya hanya ingin anda menceraikan Jaemin! Dia itu tidak mencintai anda. Dia hanya mencintai saya." Pinta Garam, yang membuat Renjun tertawa cukup keras.

"Dih, ngelindur ya anda? Masa iya istri yang talak suami! Mana ada? Adanya tuh suami yang talak istri. Jadi, kalau anda ingin hubungan antara saya dan Jaemin pisah? Ya...anda harus paksa Jaemin supaya ceraikan saya. Kok malah anda maksa saya untuk menceraikan Jaemin? Katanya selingkuhan yang paling di sayang, tapi kok maksa Jaemin untuk menceraikan saya saja tidak bisa." Balas Renjun, di iringi decakan kasar.

"Dia bukannya tidak bisa. Dia hanya tidak enak untuk menceraikan anda, karena anda tengah mengandung anaknya. Dia sangat ingin menceraikan anda. Tapi dia kasihan melihat anda. Jadi, kalau anda masih punya malu? Anda harus menceraikan Jaemin." Kekeh Garam, yang membuat Renjun semakin heran.

Pasalnya, disini itu posisinya Renjun sebagai istri sah dari Jaemin, dan wanita yang ada di hadapannya ini selingkuhannya Jaemin. Tapi kenapa wanita yang ada di hadapannya ini bertingkah sebagai istri sahnya Jaemin, sedangkan dia selingkuhannya?

"Kasihan? Kasihan kenapa? Saya lagi hamil? Saya mah gak keberatan sama sekali kalo Jaemin menceraikan saya. Orang rumah, harta, serta perusahaan Jaemin sudah atas nama saya, dan anak saya. Jadi ya kalau saya di tinggal Jaemin mah gak masalah." Ujar Renjun.

Iya! Renjun tuh gak bodoh-bodoh banget jadi wanita. Walaupun ia sayang, dan cinta sama Jaemin? Dia gak mungkin jadi wanita bodoh yang hanya mengandalkan hatinya saja.

Jadi, sebelum mereka akan melangsungkan pernikahan? Ia membuat perjanjian pra-nikah terlebih dahulu dengan Jaemin.

Yang mana isi dari perjanjian tersebut mencangkup banyak hal. Di antara dari banyaknya perjanjian yang ia buat adalah semua harta yang di miliki Jaemin, baik itu rumah, aset, harta, dan perusahaan milik Jaemin, akan menjadi milik anak mereka nanti. Tapi kalau misalkan Jaemin ketahuan berselingkuh? Semua itu akan jatuh ke tangan Renjun, istrinya.

Jadi, kalau misalkan Jaemin mau tinggalin Renjun demi selingkuhannya sih ya gak apa-apa. Renjun gak rugi sama sekali di tinggal Jaemin. Ya walaupun sakit hati sih ada, karena dia benar-benar sayang, dan cinta sama Jaemin. Tapi kembali lagi, dia gak mau seperti wanita bodoh yang hanya mengandalkan hatinya saja.

"Anda mau ambil Jaemin dari kehidupan saya? Silahkan! Dia itu miskin! Gak punya apa-apa. Semua hartanya itu atas nama saya. Dia selingkuh kayak gini tuh cuma laga-lagaan aja." Sambung Renjun, karena tak dapat balasan dari wanita yang ada di hadapannya.

*drt drt* suara panggilan yang bergetar dari ponsel Renjun, membuat tatapannya teralihkan. Ia segera beranjak dari kursinya, untuk mengangkat panggilan telepon yang masuk.

"Anda ingin mengambil Jaemin dari kehidupan saya? Silahkan. Tapi maaf, anda tidak bisa mendapatkan apapun dari Jaemin. Yang anda dapatkan hanyalah kasih sayang dia aja. Itu juga kalau dia benar-benar sayang kepada anda. Kalau di lihat-lihat sih, sepertinya anda bukan kesayangan dia. Soalnya saya sudah bertemu 3 orang termasuk anda yang mengaku sebagai selingkuhannya." Ujar Renjun.

"Dan ya, memangnya kasih sayang bisa membuat anda mendapatkan segalanya? Apakah anda bisa membeli tas dior, baju guci, heels prada, hanya dengan kasih sayang yang Jaemin berikan? Tidak bukan?" Sambung Renjun.

"Lain kali kalau mau sama Jaemin? Di lihat-lihat lagi kehidupan pribadinya, serta harta yang dia miliki. Apakah itu benar-benar harta miliknya sendiri, atau harta milik sang istri?" Tambah Renjun.

"Perebut laki orang kok bertindak sebagai Tuan rumah. Ingat, anda itu hanya selingkuhannya, bukan istri sahnya." Final Renjun, sebelum pergi meninggalkan Garam sendirian.

Ia lebih memilih untuk mengangkat teleponnya yang masuk, daripada berbicara dengan perempuan yang tidak jelas asal usulnya.

"Halo, sayang. Kamu di mana?" Pertanyaan yang keluar dari pelaku utama, yang membuat Renjun menggeram kesal.

"Sedang jalan-jalan. Kau sendiri sedang apa?" Tanya Renjun, mencoba menyikapi ini dengan santai. Walaupun hatinya sudah sangat geram kepada Jaemin.

"Jalan-jalan kemana? Bersama supir tidak?" Tanya Jaemun dengan nada yang sepertinya khawatir kepada Renjun.

Tapi tenang saja! Ia tidak akan terpengaruh dengan suara itu. "Kemana saja. Cari udara segar. Baby sedang ingin cari udara segar. Aku tidak bersama supir, karena sekalian aku bertemu dengan seseorang." Ujar Renjun.

"Seseorang? Siapa?" Tanya Jaemin yang sepertinya penasaran.

"Selingkuhan kamu." Jawab Renjun dengan santainya.

"Pak, ice creamnya 1 ya." Ucap Renjun kepada penjual ice cream pinggir jalan.

"Oh selingkuhan aku.... jadi kamu ketemu sama selingkuhan--apa?! Selingkuhan aku? Siapa?" Tanya Jaemin yang sedikit berteriak, membuat Renjun menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Naeun, Yeri, sama Garam. Kalau di lihat-lihat, selera kamu bagus juga ya, Na. Aku paling suka sama Garam sih. Cantik, putih, bodynya juga bagus. Tapi sayang, mereka semua bodoh. Mereka menginginkan kamu, tapi mereka gak tau kalau kamu gak punya apa-apa. Selingkuhan jaman sekarang mana mau sama lelaki miskin. Kamu begayaan kaya gini juga pakai uang aku." Ujar Renjun dengan santainya.

"Sayang! Gak gitu! Kamu harus dengerin dulu pen--"

*tut tut tut* panggilan yang terputus secara sepihak, yang di lakukan oleh Renjun. Jujur saja! Ia muak dengan semua omong kosong yang berupa penjelasan dari mulut seorang Na Jaemin.

JUST A BULLSHIT - JAEMRENOnde histórias criam vida. Descubra agora