2 - Future Husband

3.3K 342 4
                                    

"Karina"

William mencoba mengejar Karina yang berjalan keluar rumah setelah bersikeras untuk tidak melaksanakan perjodohan ini.

Demi Tuhan! William sangat khawatir pada Karina yang tidak mengenakan pakaian hangat mengingat Korea saat ini tengah memasuki musim dingin. Gadis itu memakai dress diatas lutut tanpa memakai mantel.

"Jangan mengejar ku atau aku akan berteriak?"Ancam Karina, sorot kedua iris berwarna kebiruan miliknya menatap tajam tubuh tinggi William yang hendak mendekatinya.

Demi apapun Karina sangat benci situasi sekarang dan juga William yang asal setuju dengan perjodohan konyol ini!

William menghela napasnya. "Okay, aku diam. Tapi bisakah kita bicara?"Tanya dirinya dengan hati-hati, ia bisa melihat sang gadis enggan menatapnya dan memilih menatap ke arah lain.

Sepertinya ini akan sangat sulit perihal meluluhkan hati Karina, pikir William.

Keduanya tampak sunyi diantara hembusan angin malam yang dingin, Karina memeluk kedua lengannya dalam hening dan membalikkan tubuhnya menghadap taman rumah keluarga Kim yang besar dan dipenuhi oleh lampu-lampu bulat di setiap sudutnya.

William perlahan berjalan mendekat, ia melepaskan mantel yang sedari tadi ia pakai dan kemudian menyampirkannya dengan hati-hati di tubuh Karina yang lebih mungil darinya.

"Pakailah, kau kedinginan"Tahan William tatkala merasakan Karina hendak menolak tubuhnya dipakaikan mantel.

Karina menghela napasnya kasar, ingin rasanya dirinya mengakhiri pertemuan memuakkan dengan William sekarang juga. Namun sialnya lelaki itu terlihat menahannya.

Winter mengulum senyum tipis, kemudian tubuh tinggi menjulangnya berdiri disamping karina. "Aku ingin kita berkenalan secara benar. Kita belum sempat berkenalan, bukan?"

"William Kim, kau bisa memanggilku calon suami"William terkekeh seraya menatap nakal sang gadis yang kini tampak terlihat dingin dan acuh dengan godaannya.

Sangat membuat William tertarik! Inilah gadis tipenya yang tidak mudah terbawa perasaan oleh sikap seseorang.

Karina hanya melihat sekilas uluran tangan William yang masih menggantung di hadapannya, ia tidak peduli dan merasa enggan untuk membalas jabatan tangan sang lelaki.

"Karina Kang."Jawaban singkat Karina membuat William tersenyum tipis.

Lagi, keheningan menyelimuti keduanya. Tampak Karina yang enggan membuka percakapan apapun dengan William dan William yang nampak memutar keras otaknya untuk membuka percakapan dengan Karina.

Kedua orang tua mereka membiarkan William dan Karina berdua. Bagi mereka, William maupun Karina sudah dewasa untuk membicarakan perihal masa depan mereka.

Para tertua Kim maupun Kang sangat ingin keduanya berjodoh. Mengingat Wiliam dan Karina memiliki kecocokan dan kesamaan satu sama lain.

"Karina, sampai kapanpun aku akan menerima perjodohan ini. Selain karena aku bosan karena orang tuaku sering mempertemukan diriku dengan banyak gadis, aku juga memiliki ketertarikan padamu. Kau begitu menarik di mataku."William membuka pembicaraan, ia mengulum senyum hingga kedua matanya menyipit. Dilihatnya Karina yang masih bergeming enggan memberikan komentar apapun, ia tidak peduli.

Yang William pedulikan sekarang adalah bagaimana caranya meyakinkan Karina bahwa dirinya adalah suami masa depannya.

Karina terkekeh sinis setelahnya, ia melepaskan mantel William yang masih membungkus tubuhnya dan melemparnya begitu saja ke tanah. Tentu saja William melihatnya dan sedikit tertegun, namun sang lelaki enggan bereaksi berlebihan dengan apa yang terjadi tempo beberapa detik yang lalu.

The Way I Love You || Winrina (✓)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora