4. YOU'RE MY PRIORITY

75 6 0
                                    

"Eung~~" Jaemin menguap, membuka matanya ketika sinar matahari menyerang matanya.

Ia menoleh, dan terdapat Jeno yang tengah tertidur pulas dengan posisi yang sama. Memeluk dirinya, dan tidak mau melepaskannya, seakan dia akan pergi jika Jeno tidak memeluknya.

Dengan hati-hati, ia mencoba melepaskan tangan Jeno dari tubuhnya. "Nana-ya." Rengek Jeno yang masih menutup matanya, sangat sensitif akan gerak. Apalagi menyangkut Jaemin.

"No, aku mau mandi." Pinta Jaemin, yang masih berusaha melepaskan pelukkan Jeno.

Jeno semakin menggelengkan kepalanya, mendusel kepada perut Jaemin, dan membuat Jaemin semakin susah gerak. "Gausah mandi. Kan libur hari ini." Ucap Jeno yang menolak, dan melarang Jaemin untuk mandi.

"Nono, kamu kan udah peluk aku daritadi malem. Sekarang lepasin aku dulu ya. Aku mau mandi, udah bau ini." Pinta Jaemin, mengusap surai rambut Jeno.

"Kamu gak pernah bau, Nana-ya." Ujar Jeno.

"Nono sayang, udah dulu ya. Aku mandi dulu, abis itu buat sarapan untuk aku dan kamu." Jelas Jaemin.

Jeno menggelengkan kepalanya. Masih kekeh untuk tidak melepaskan pelukkannya. "Lee Jeno!" Satu sentakan dari Jaemin, mampu membuat Jeno melepaskan pelukkannya.

Bagaimana bisa Jeno masih menolaknya, sedangkan Jaemin sudah memanggil nama lengkapnya dengan sentakan! Bisa tidak tenang hidup dia karena kemarahan Jaemin.

Dilain sisi, Jaemin menghela nafasnya lega. Ia mengusap rambut Jeno. "Jangan tidur terlalu lama. Kau sudah janji kepadaku untuk membeli perlengkapan serta kebutuhan bulanan." Peringat Jaemin, sebelum pergi meninggalkan Jeno yang masih mengerucutkan mulutnya kesal.

Padahal dirinya masih ingin cuddle bersama Jaemin. Tapi disatu sisi, ia tidak ingin membuat Jaemin marah. Dengan helaan nafas kesal, ia mengambil ponsel yang ada di nakasnya, membuka never untuk mencari film apa yang baru saja keluar.

Ya, tadi malam mereka memang berencana untuk belanja kebutuhan bulanan untuk Jaemin maupun dirinya. Tapi dia tidak mau kalau hanya untuk belanja bulanan. Jadi, ia memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua terlebih dahulu bersama Jaemin, sebelum dirinya belanja bulanan.

Ya paling tidak neko-neko, hanya makan bersama, menonton bersama dan bermain time zone bersama, lalu belanja bulanan.

***

Sampai dipusat perbelanjaan, Jeno dan Jaemin memutuskan untuk pergi ke starbucks terlebih dahulu.

"Gaada Namericano ya Na!" Peringat Jeno, sebelum Jaemin memesan kopi favorite-nya.

Iya Namericano! Kopi ala Jaemin yang 8 shot! Gimana gak Jeno larang coba! Kopinya benar-benar pahit, dan yang paling penting, Tidak bagus untuk kesehatan! Jaemin pernah dirawat kerumah sakit selama 1 bulan karena kebanyakan minum namericano. Maka dari itu Jeno melarang Jaemin.

"Iya." Pasrah Jaemin, dan mulai memesan kopi yang biasa.

"Coba sini aku cobain dulu." Pinta Jeno, dan Jaemin langsung memberikan kopinya.

"Bagus. Anak pintar." Ujar Jeno. Mengusap rambut belakang Jaemin.

Jaemin dan Jeno langsung menuju pusat perbelanjaan. Belanja kebutuhan mereka masing-masing.

"No, sabun kamu ganti ya. Yang kemarin wanginya gak enak." Ujar Jaemin yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Jeno.

Jeno kalo lagi belanja bulanan? Ia gak ngapa-ngapain. Cuma dorong trolli aja, masalah belanja? Jaemin yang bakalan list barang apa aja yang habis di apartnya. Maka dari itu ia beruntung banget punya Jaemin.

"Sikat gigi kamu mau warna apa? Hitam atau biru?" Tanya Jaemin.

"Kuning. Sama kayak kamu." Jawab Jeno.

"No, jangan lupa selerdi!" Peringat Jaemin.

"Iya, tapi jangan banyak-banyak ya." Tegur Jaemin.

Jaemin itu orangnya aneh guys! Dia suka banget kopi americano 8 shot, atau yang sering dikasih nama namericano. Sama suka banget selerdi. Biasanya dia suka cemilin selerdi, dan kalo makan ramyeon? Pasti selerdi-nya banyak banget.

"Iya." Pasrah Jaemin. Yang terpenting dirinya masih bisa memakan selerdi.

"Na, strawberry apa chocolate?" Tanya Jeno, di kala mereka sedang melewati makanan olahan yang sedang menahan kekehannya.

"No, kamu ngeledek?" Tanya balik Jaemin.

"Jawab aja sih, Na!" Ujar Jeno.

"Kamu kan tau kalo aku gasuka strawberry! Kenapa masih nanya sih?!" Sentak balik Jaemin.

'Yah pundung.' Batin Jeno, yang melihat mimik wajah Jaemin berubah. "Nana, jangan marah." Ujar Jeno, ia langsung menghampiri Jaemin.

"Tau ah!" Balas Jaemin yang masih badmood.

"Na, aku kan cuma bercanda. Jangan marah ish!" Ujar Jeno, yang masih berusaha membalikkan mood Jaemin.

"Na Jaemin sayang." Bujuk Jeno.

"Yaudah terserah!" Final Jeno yang sudah malas membujuk Jaemin.

Jaemin panik ketika Jeno meninggalkannya. Ia langsung mengejar Jeno. Gajadi pundung dia kalo ngeliat Jeno ngambek atau marah. Lebih bahaya Jeno ngambek daripada dia.

"Iya iya aku gak marah." Pasrah Jaemin yang dibalas senyuman hangat Jeno.

"Pakai yang ini saja ahjumma." Ujar Jeno. Mengambil kartu atm milik Jaemin, dan memberikan kartu atmnya kepada kasir. Setelah bayar, mereka berdua keluar dari market menuju basement.

"No, lain kali gausah bayarin aku ya." Pinta Jaemin, yang tidak di gubris Jeno. Jeno tuh kesel kalo Jaemin udah ngomong kayak gini.

"Sayang. Lain kali jangan bayarin aku ya. Aku punya uang kok."

"Kata siapa kamu gak punya uang si, Na?" Tanya balik Jeno.

"No." Tegur Jaemin.

Jaemin menghela nafasnya. "Mian." Ujar Jaemin tidak mau memperpanjang masalah.

Jeno yang mendengar itu langsung tersenyum. Menangkup kedua pipi Jaemin dengan tangannya. "Sayang, kamu itu tanggung jawab aku. Jadi, apapun kebutuhan kamu, udah jadi tanggung jawab aku."

"No, kita belum menikah. Aku belum menjadi tanggung jawab kamu. Aku masih jadi tanggung jawab orang tua aku." Peringat Jaemin.

"Iya sayang, aku tau. Tapi aku gak merasa keberatan untuk bayarin kamu. Selagi aku masih sanggup, kenapa enggak? Lagi emangnya ini sudah jadi tanggung jawab laki-laki kok." Seru Jeno.

"Na, kamu beneran langsung mau pulang?" Tanya Jeno setelah selesai memasukkan barangnya ke bagasi mobilnya.

"Emangnya kamu mau kemana?" Tanya Jaemin.

Jeno tersenyum. Ia langsung menggenggam tangan Jaemim, dan menariknya untuk masuk lagi kedalam mall.

"Kita nonton." Ajak Jeno, mereka langsung naik escalator, dan mulai menuju bioskop.

Memesan tiket, lalu pergi keluar lagi karena jam tayang masih lama. "Sekarang mau kemana?" Tanya Jaemin.

"Kita makan dulu yuk!" Ajak Jeno, menuntun Jaemin ke restoran.

"Nono, tunggu sebentar ya. Aku pengen ke toilet dulu." Pinta Jaemin.

"Jangan lama-lama ya!" Peringat Jeno.

Jaemin mulai beranjak dari duduknya. Niatnya pengen ke toilet, ia pun diurungkan karena melihat hoodie yang sangat cocok untuk Jeno.

Alhasil ia pergi ke toko hoodie itu. Membeli hoodie berwarna mint yang sangat cocok untuk Jeno. Setelah membeli hoodie, mata dia melihat makanan yang menurutnya sangat enak. Niatnya membeli satu makanan pun akhirnya beranak.

Setelah selesai, akhirnya ia bergegas menuju toilet, dan setelahnya kembali ke Jeno.

ALWAYS TRUST YOU - NOMINWhere stories live. Discover now