°ᥒ᥆ᥒᥲ-3

23 14 23
                                    

Tandai typoᐖ

┈┈┈┈․°ᥒ᥆ᥒᥲᥣᥱᥒ𝗍ᥱrᥲ°․┈┈┈┈

Ceklek

Seorang gadis memasuki sebuah rumah minimalis dua tingkat setelah lelah bekerja sejak jam 3 sore, jam 10 malam rumah itu masih sepi sunyi nan senyap.

Gadis itu meletakkan tasnya di kamar lalu keluar lagi untuk beres-beres rumah, ia menghangatkan nasi dan membuat lauk pauk. Setelah selesai ia menatap jam dinding yang sebentar lagi menunjukkan pukul 11 malam, kakaknya akan pulang tak lama lagi.

Ia memutuskan untuk mandi menyegarkan tubuhnya terlebih dahulu, lalu kembali keluar kamar dengan memakai baju tidur motif doraemonnya.

"Udah masak, Re?"

"Udah, mandi dulu aja, Kak. Mama sama Papa pulang jam setengah 11 katanya, pasti nyape rumah setengah 12. Nanti makan bareng, ya!"

Kakak Ire hanya tersenyum simpul, ia mengusap rambut adiknya dengan sayang lalu masuk ke kamarnya. Sedang Ire menunggu sembari rebahan di sofa ruang tamu, tetapi mungkin karena kelelahan dia terlelap.

Kakak Ire yang melihat adiknya kelelahan hanya bisa menghela nafas, mungkin jika ekonomi keluarga mereka lebih baik ketimbang saat ini, adiknya tak perlu keukeuh ingin bekerja untuk mengusir rasa bosan di rumah.

Ia memindahkan Ire ke kamar gadis itu lalu menyiapkan makanan di meja makan untuk kedua orang tuanya, tetapi ketika mereka hendak makan bersama terdengar suara gaduh di tangga.

Jdak!

Brak!

Brukk!

Keluarga kecil itu segera memeriksa keadaan di tangga, nampak Ire tengah duduk bersimpuh sembari mengusap keningnya yang benjol akibat terbentur tangga kayu.

"Aduh, pake jatoh segalaaa!" pekik Ire.

Sedang keluarganya yang menonton adegan itu hanya bisa menertawakan keapesan gadis itu sembari membantunya, "Ire nggak jadi makannn!"

Gadis itu segera berlari ke kamarnya, "KATA! MALU!!"

┈┈┈┈․°ᥒ᥆ᥒᥲᥣᥱᥒ𝗍ᥱrᥲ°․┈┈┈┈

Di lain tempat nampak seekor kucing tengah tertidur pulas dalam dekapan seorang cowok, kucing lain pun juga tidur di atas tempat tidur yang sama.

Sedang di dapur seorang wanita paruh baya menggenggam spatula dan naik ke lantai dua tempat kamar kedua anak laki-lakinya berada, wanita keturunan China itu membuka pintu kamar anak bungsunya.

"Yuzka! Bangun! Kalo telat sekolah Mami nggak ikut-ikut, ya!" anak laki-laki berumur 15 tahun yang masih bergelung selimut segera menggeram sebal tetapi tak urung juga bangun dari tidur lelapnya dan menatap jam yang menunjukkan setengah 6 pagi.

"Sekalian bangunin si Kuceng lovers, ya!"

Yuzka mendengus sebal setelah Maminya memberinya tugas membangunkan kakaknya, mau tak mau Yuzka melangkah ke kamar sebelah.

Duarrr duarrr duarr

"Heh, Kuceng lopers! Bangun woi! KATAAA!"

Ceklek

"Brisik ae lu Yuyu kangkang, gue bukan kebo hibernasi kek lu kali. "

Yuzka melongo menatap kakaknya yang sudah berseragam lengkap, sekaligus wangi semerbak bak musim semi seribu macam bunga.

"Buruan mandi, gue depak pake spatula Mami juga lu, yak!" ancam Kata yang segera membuat adiknya kabur.

"Heh, Kuceng lopers, bangun jam berapa? Tumben pagi-pagi udah seragaman rapi?"

Nona Lentera [Hiatus]Where stories live. Discover now