Lulu Dan Om Beruang (End)

2

Bibir mungil nya mengerucut semua teman teman nya memang keterlaluan ngapain juga ia di titipkan pada Jason kan ia jadi nggak tahu mau ngapain ia masih menyeruput susu kocok kesukaan nya dengan wajah merah ia merasa canggung itu susu kocok di belikan oleh Jason.

"Kau mau jalan jalan?"

"Hah"

Lulu baru sadar ia ternyata melamun dari tadi Lulu menoleh.

"Apa yang dipikirkan aku tidak akan macam macam hanya semacam saja"

Lulu sudah siap siap mau panik dan kabur

"A....apa yang semacam itu?"

"Ngemut doang"

"HAH NGGAK MAU..... LULU MAU PULANG"

Jason menutup kuping nya suara Lulu melengking semua pengunjung langsung menoleh terpaksa Jason harus menjinjing bocah ini keluar kafe entar dikirain mau di grepe grepe.

Lulu menoleh saat Jason menyebut nama nya ia masih merajuk Jason menyerahkan jaket nya pada Lulu membuat Lulu bingung buat apa, Jason yang melihat Lulu bingung tersenyum.

"Itu bokong dan paha jangan di umbar kemana mana"

"Aku suka pake celana pendek udah biasa dan semuanya aman aman saja kok, tuan aja yang mesum"

"Kalau aku mesum sudah dari tadi aku grepe grepe dan aku tidak suka itu kependekan, kenakan jaket nya dan kita ke game centre Lulu bisa main apa saja dan makan apa saja yang Lulu suka"

Mata Lulu membulat ia langsung menyambar jaket dan mengikat nya melingkari pinggang nya tanpa sungkan ia memegang tangan Jason menarik nya masukmke dalam mall Lulu sangat bersemangat, Lulu bermain sepuasnya dan Jason hanya menonton ia tersenyum melihat wajah Lulu yang tampak bahagia.

"Ayo tuan ikutan main.... ini"

Lulu memasukkan koin mereka bermain tembak tembakan namun Lulu muram ia kalah Jason menang telak tanpa bersisa.

"Tuan kok jago"

"Itu pekerjaan ku Lulu"

"Apa pekerjaan tuan Jason memang nya"

"Maaf om tidak bisa bilang"

Lulu tidak bertanya lagi bagi nya Jason sangat misterius, Jason mengajak makan lalu hendak mengantar nya pulang sudah hampir malam Lulu bercerita banyak tentang keseharian nya dan keluarga nya Jason baru sadar Lulu itu cerewet dan ceriwis serta cengeng ia juga ringkih.

"Boleh tidak minta nomor hape Lulu?"

"Tentu"

Lulu mengambil hape Jason dan menyimpan nomernya lalu mengembalikan hape Jason dan Lulu mengecup pipi Jason.

"Terima kasih udah traktir Lulu hari ini"

"Wah kalau begini harus sering sering traktir biar dapat hadiah ciuman lagi"

Wajah Lulu merah ia berlari keluar mobil dan masuk ke rumah hampir menabrak bunda nya dan di tangga menabrak ayah nya syukur saja di tangkap ayah nya jadi tidak terjatuh.

"Lulu apa apaan lari lari didalam rumah"

Lulu menggeleng dan ayah nya melihat jaket besar yang melingkar di pinggang anak nya.

"Lulu itu jaket siapa, itu ukuran nya sangat besar nggak mungkin punya kamu"

Lulu baru sadar ia melepaskan jaket itu dan kembali ke pintu depan namun Jason sudah pergi dari tadi namun Lulu tersenyum ia mencium jaket berbabu parfum khas laki laki (maklum Lulu pakenya parfum aroma buah), saat tidur Lulu juga memeluk sambil menciumi parfum di jaket kulit itu dan Lulu yakin ia menyukai Jason namun ia gengsi dong mau mengakui duluan.

"Aku tidak punya hubungan apa apa dengan tuan Jason, bunda"

"Ah masa sih kamu tidur sambil memeluk jaket nya, sayang usia kamu dengan tuan Jason sangat jauh dua kali dari usia kamu dan bunda tidak setuju jika jadian dengan nya"

Lulu terdiam sesaat.

"Aku bebas mencintai siapapun dan aku tidak peduli, aku menyukai tuan Jason bunda"

"Kau mulai berani membantah bunda sejak kuliah"

"Aku tidak membantah atau melawan bunda tapi bunda terus tidak menyukai apapun yang aku suka"

Bunda mendelik ia mendekati Lulu yang sebenar nya ia takut melihat bunda nya.

"Jangan pernah menemui Jason lagi dan pulang pergi kuliah bunda yang akan mengantar jemput mu, Lulu di hukum tidak boleh keluar sama teman teman selama dua minggu"

"Bunda jahat, aku benci dengan bunda"

Teriak Lulu ia menangis dan berlari ke kamar nya menjatuhkan tubuh nya menelungkup membuat ayah nya heran biasanya bertengkar mereka tidak pernah seperti ini.

"Bunda"

"Ayah jangan ikut campur"

Ayah Lulu terdiam ia menghembuskan nafas kasar sehingga ayah nya pergi kekamar Lulu ia melihat Lulu menangis ia mengusap rambut Lulu pelan.

Tbc