15. Dikenalkan

2.5K 448 48
                                    


"Jangan bilang ini perjodohan gila kayak di sinetron yang sering grandma tonton" ucap Gibran menusuk pada wanita tua didepannya.

"Sayang, grandma tidak menjodohkan kamu dengan Abel, tapi hanya memperkenalkan. Siapa tahu kalian cocok,kan?"

Gibran mengangguk dan tersenyum miring, "Grandma gak suka sama laki-laki brengsek kan?"

Grandma menggeleng.

"Aku bisa jadi brengsek, apalagi sama cewek yang gak aku kenal"

"Grandma percaya sama kamu. Kamu gak akan tega menyakiti perempuan" halah ! Grandma saja yang tidak tahu, Gibran itu kasar tak pandang gender !

Jelas emosi dong si Gibran. Dia mau bikin kopi untuk santai di hari Minggu pagi, eh malah dikejutkan dengan seorang cewek gak dikenal yang lagi ngobrol-ngobrol sama grandma di ruang makan . Jadilah Gibran mengajak grandma berbicara empat mata dan inilah jawaban grandma. Jawaban yang menyebalkan bagi grandma.

"Abel udah nolongin grandama kemarin waktu hampir dicopet, jadi grandma yakin anak baik kayak Abel cocok sama kamu"

"Grandma cuma ngenalin dia ke aku kan?"

"Iya"

"Jadi, aku gak tertarik buat kenal. Mendingan grandma suruh cewek itu pergi daripada aku yang ngusir sendiri"

"Gak begitu dong, grandma mau kamu dekat sama Abel. Siapa tahu kalian sama-sama suka,kan?"

"Aku gak suka sama dia"

"Tapi grandma suka sama dia"

"Aku cuman gak mau nyakitin orang lagi, terlebih di rumah ini."

"Abel akan tinggal di sini"

"Emang dia gak punya rumah?" tanya Gibran sarkas, sengaja ia keraskan agar si cewek mendengar ucapannya.

"Dia hidup sebatang kara"

"Aku gak peduli"

Gibran kembali ke lantai dua dengan perasaan dongkol bukan main. Ia langsung menindih Resha yang masih tidur dengan nyenyak nya.

"Ugghh... pa nih, Eca tiban badak ya?" Resha bertanya masih sambil menutup mata nya.

Gibran terkekeh, " Lo ketiban pesawat"

"Pecawat ? Pecawat ! Eca au uang !!"

Gibran membatin, ajaran si Sena pasti.

"Resha...."

Gibran bangkit sedangkan Resha menatap Gibran dengan heran. Kok Abang nya merengek?
"Pa?"

"Kalau ada orang gak dikenal tinggal di sini, Lo suka gak?" tanya Gibran. Resha tampak berpikir kemudian menggeleng.

"Kenapa Lo gak suka?"

"Ganggu Eca cama Abang!"

Gibran tertawa, Untung saja Resha memihaknya. Dan, Resha ini sulit berbaur pada orang baru terlebih jika mereka perempuan.

"Siapa ganteng?"

"Eca !!!"

"Sip, sekarang harus apa?"

"Andi !!"

"Kenapa Resha harus mandi ?"

"Eca au"

"Pinter"

Ajaran Gibran memang tidak pernah benar.

...

"Au bong ! Au bong ! Au bong !" teriak Resha sambil menarik-narik kaus Gibran sekuat tenaga.

"Heh ! Melar ini kaos ntar"

"Au bong !"

"Gak bakalan ada,Sha . Udah pada jadi katak. Kan Sena juga udah bilang kemarin"

"Beeyiii !!"

"Lo pikir ada orang jualan cebong gitu?"

"Da lah!"

"Gak ada ! Cari aja sendiri sana, palingan gak pulang Lo. Kesasar kalau gak ya diculik"

"Huh?"

"Kan bayi modelan Lo itu banyak yang suka. Daging Lo kan banyak tuh,pasti berat kalau dikiloin , pasti mahal nih" canda Gibran.

Ye sembarangan dikiloin ! Dikira Resha apaan memang . "Bang ga cedih?"

"Engga lah, Kan kalau gak ada Lo,gue gak usah bagi-bagi makanan. Bebas tidur sendiri,hmmm enaknya...."

"Ih ! Bang jeyek ! Nak cetan !"

"Dih,kan Lo anak setannya"

"Oh ya , nak cetan na Eca, hihi" Resha menutup mulutnya sambil tertawa kecil.

"Hai,Gibran. Selamat pagi" Abel,cewek yang katanya gak punya rumah itu menyapa Gibran yang sedang asyiknya meledek Resha di halaman rumah.

Gibran diam, cowok itu gak percaya sama sekali dengan Abel. Dipikir Gibran tidak tahu Abel apa?! Mereka satu sekolah waktu SMP ! Abel itu cewek kaya, tukang bully, tukang sandiwara yang jelas bukan tipe Gibran banget!

"Ih capa cih? Kok ayak ntu tilanak?" Resha asal ceplos begitu saja ketika ia melihat penampilan Abel. Jelas, cewek itu menggunakan baju warna putih ketat dan polesan make up tebal. Sama sekali tidak menampakan kata miskin disana.

Gibran yang tidak bisa menahan tawanya langsung menghujam pipi Resha dengan ciuman gemasnya. Lagian Resha jujurnya bukan main.

Abel paham ! Dia dibilang mirip kuntilanak oleh bayi nakal yang tengah tertawa gara-gara ulah Gibran. Biarpun marah,tapi Abel harus tetap tersenyum sabar.

"Hai, nama kamu siapa?" Abel berjongkok, menyamakan tingginya dengan Resha.

Gibran langsung berdiri sedangkan Resha menatap Abel sinis, "Amu Cok nal ! "

Bayi nakal ! Itu batin Abel.

Kalau bukan Resha,mana mungkin mengatai orang dewasa sok kenal begitu.

"Kenalin, nama kakak Abel. Kamu bisa panggil Kak Abel, oke?"

"Ih, nda anya"

SIALAN ! ABEL LAMA-LAMA BISA BOTAK KALAU DIHADAPKAN DENGAN BAYI YANG SATU INI !

"Sha,ayo ke rumah Sena" ajak Gibran.

"Ayi Bong agi?"

"Udah gak ada"

"cayi apa?"

"Numpang ngadem. Disini panas,Sha."

"Tul ! Ih anas, au uga"

Dasar kakak adik aneh !

Abel sudah lama ngefans bahkan menaruh hati pada Gibran tapi sayang sekali Gibran tidak menyukai Abel bahkan kedua orang tua Gibran juga tidak suka.

Lebih parahnya, kedua orang tua Abel juga melarang anaknya menyukai Gibran tapi tak Abel hiraukan.

Posisinya, sekarang cewek itu sedang kabur dari rumah karena akan dipertemukan dengan cowok pilihan orang tuanya dengan harapan bisa melupakan Gibran. Tapi Abel kabur dan ia sempat menolong grandma saat itu.

Hingga sampailah perempuan itu di rumah Gibran.

...

Gak ada kejadian Gibran lebih percaya sama Abel !
Gibran itu udah bucin tololnya Resha,jadi mana mungkin tiba-tiba berpaling gitu.

Ye kan? Ya lah.

Ada yang udah baca
DARI REN DEMI RAJA

itu menceritakan Ren dan Raja si kembar yang kepisah. Pas ketemu, Ren berniat balas dendam sama orang" yang pernah merundung Raja.

Eh eh tapi ternyata Raja gak sepenuhnya lemah. Bahkan ia lebih kejam dari Ren.

Terus kenapa Raja pura-pura lemah?

...

GIRESHADonde viven las historias. Descúbrelo ahora