39. Perihal Akhirnya

1.9K 208 5
                                    



🌟

Bintang memperhatikan Bhaga yang masih membalurkan bio oil ke betisnya dengan telaten. Pencegahan munculnya stretchmarks, walau Bhaga bilang mau ada seribu stretchmarks pun lelaki itu tak peduli, tapi Bintang mau mencegahnya. Ya kalaupun muncul, dirinya bisa apa kan?

"Masih engga boleh jadi Muse StarSchat?"

Gelengan Bhaga menjadi keputusannya sejak siang tadi.

"Duh, duh tegang banget," Bintang meringis.

Bhaga berubah cemas, "Apanya yang sakit!?"

Walau tahu akan diomeli karena ini, tapi Bintang tetap menjawab, "Bejanda, hehe."

Raut wajah Bhaga langsung berubah masam dan tak melanjutkan pijat malam yang rutin dilakukannya.

Bhaga tak habis pikir. Kenapa ibu hamil ini ngotot sekali ingin jadi muse. Apakah tak ada pilihan lain yang bisa dipakai? Apakah Bintang sebegitu ingin memamerkan pesona hamilnya ke khalayak banyak? Selain itu, Bhaga juga mempermasalahkan Bintang yang akan kecapekan dengan kehamilan yang semakin besar.

"Maaf, maaf. Lagian Uda jutek banget malem ini."

Bhaga berdecak, perempuan dan permintaan maaf yang ujung-ujungnya menyalahkan kaumnya.

"Aku juga bosen kalau engga ngapa-ngapain."

"Kamu engga boleh kecapekan."

"Engga capek kok, janji."

Bhaga masih menggeleng. Walau menjadi model untuk produknya sendiri, bulan lalu Bintang jatuh sakit karena terlalu totalitas. Etos kerja yang baik, tapi Bhaga lebih suka melihat istrinya hanya duduk manis dan tinggal menyuruh orang lain untuk mengerjakan semuanya.

Bintang mengambil hp, lalu memperlihatkan galeri yang berisi foto-foto yang sempat diambilnya pagi tadi. Mata Bhaga membesar.

"Absolutely denied."

Bintang terkikik. Suaminya sudah menolak bahkan sebelum ia sempat menjelaskan. Foto tersebut sebenarnya biasa saja, hanya menampilkan Bintang yang memakai bra dan legging hitam sambil berpose menggunakan beberapa produk StarSchat.

Itupun sebagian besar fotonya hanya berupa siluet yang ia ambil sendiri dengan bantuan tripod di kamar ini. Agak-agak mirip konsep maternity photoshoot. Sedikit edit background, hasilnya sudah seperti dari studio foto.

"Yaa nanti engga cuma pake bra lah Uda." Wajah Bhaga belum melunak, tanda ia harus negosiasi lebih keras. "Setelah aku cari, konsep yang kayak ini belum ada. Jadi Star Schat bisa jadi pelopornya." Bintang membuka nakas sebelah dan mengambil sebuah benda. "Coba Uda liat, kira-kira apa aja bahan dasar liontinnya."

Lelaki itu mengambil liontin yang diserahkan Bintang. Bhaga bahkan harus kembali menyalakan lampu kamar dan memakai kacamata karena pengamatannya agak meragukannya. "Solitaire diamond Emerald shape in D color, VVS clarity, ditengahnya ada campuran cairan, bukan unsur yang biasa dipakai dalam berlian. Sebenarnya, ini apa?"

Bintang tersenyum puas. Bhaga saja sampai tidak tahu. "Itu ASI."

"Air susu ibu?"

Ad AstraOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz