▪︎MY PERVERTED FAMILY▪︎[MEET S4] brightwin🔞

38

HATI - HATI TYPO!

KOMEN YANG BANYAK☺

🔥

Jam 23.59

Cowok berparas kucel berkali kali menyalakan perangkat IOSnya melihat apa ada notif pesan atau panggilan telepon namun sayang gak ada sama sekali.

Sudah larut malam,alan gak balik ke asramanya semenjak pagi tadi. Itu membuat manusia bucin seperti aroon harus khawatir setengah mati begini. Dia gak mandi,gak ganti baju bahkan gak makan minum sama sekali. Cuma kepulangan alan saja yang dia tunggu.

Sempet aroon tadi tanya ke mix,dan mix bilang alan pergi sama drake. Marah dan kesel dong aroon mengetahui si ulet bulu itu masih ganggu hubungannya. Tapi mix gak bilang kalo alan nangis gara gara liat aroon yang menghapus air mata naira tadi.

Ya,alan salah paham masalah tadi. Pas banget disaat alan kesana aroon lagi ngelap air mata naira yang nangis.

Tapi tanpa dikasih tau aroon sudah tau alasan alan pergi bersama drake. Ya,cemburu ngeliat dia sama naira tadi. Itu sih dugaan terbesarnya.

Padahal cuma ngelap doang gak ada rasa apa apa kok,serius deh percaya! Huh

"Sayang kamu kemana sih?"

"Arghhhh!"

Pyar!

Benda berlogo apel kegigit yang digenggamnya sudah melayang menembus kaca pembatas balkon. Otomatis kaca dari pintu itu pecah karena terbentur ponsel yang sama pecahnya itu

Aroon menjatuhkan lututnya dan meninju lantai berkali kali hingga kepalan tangannya memerah. Dia menangis karena gagal menjadi pasangan yang baik.

Kenapa dia bisa gak sadar jika ada alan disana. Andai dia tau dan mengejarnya pasti gak akan begini jadinya.

"Hiks bodoh! bodoh! Arghhh kenapa harus begini!"

Lalu aroon berdiri dan berjalan ke arah meja rias. Menatap pantulan dirinya yang begitu kusut seperti gelandangan.

Aroon tertawa melihat bayangannya sendiri. "Dasar gak berguna! Kau selalu membuat kesalahan!"

"Kau sampah! Kau pecundang!"

"Kau dan aku adalah sama"

"Selalu menyakiti arslan dengan sikap lemahmu arghh..!" Menyalahkan dirinya sendiri

Ctar..

Cermin yang hampir sebesar tubuh manusia dewasa itu harus retak,pecah dan hancur akibat tijuan dari aroon.

Darah segar mengalir dari kepalan tangannya menetes dan mengotori cermin yang sudah gak berbentuk itu.

Sakit? Nggak sama sekali. Itu belum bisa menyamai rasa sakit yang alan derita.

Pikirannya yang kacau tiba tiba terbesit dengan dua sosok,yakni naira dan drake. Siapa lagi kalo bukan mereka yang bisa berbuat seperti ini.