Prolog

36 9 1
                                    

"Oikawa, JANGAN MENYENTUH NYA, JIKA KAU TIDAK INGIN MENYESAL, BAJINGAN!" Pijakan Iwaizumi menipis. Selangkah lagi, mungkin dia akan terjatuh ke jurang tak berujung.

Oikawa mendekat berlawanan arah dari Iwaizumi, berbatasan dengan dua mobil yang sudah bertabrakan. Dirinya Tersenyum, ikut mendorong mobil di depan nya. Membuat tekanan lebih besar untuk Iwaizumi.

"Matilah kau, Iwaizumi Hajime..."

Suara dentuman terdengar jelas. Percikan api terlihat membara di dinding jurang. Menyisakan burung-burung beterbangan menjauh dari sarang nya.

"...."

***

•Jepang club Fashion week

Sebuah event Fashion show terbesar di laksanakan di Jepang, sebuah kehormatan seorang desainer terkenal dari Jepang bernama (name) yang menjadi penanggung jawab acara ini.

Di balik layar, (name) menatap kerumunan orang penting dari berbagai penjuru dunia yang ingin menyaksikan event Desainer terbesar. Dirinya Gugup, jantung nya berdetak kencang.

Ini bukan hanya acara besar yang berarti bagi dirinya, tetapi juga moment besar untuk mengungkap kebenaran yang telah terpendam lama.

"Aku tau kau pasti bisa." (Name) menoleh ke sumber suara. Yang dilihat pertama adalah Semi Eita, orang yang mendukung nya selama ini.

"Ayo selesai kan ini dengan cepat,(name)." Lanjut nya. Semi perlahan menghilang dari pandangan, dirinya ikut membaur di tengah kerumunan penonton.

Jantung (name) semakin berdetak kencang. Ada apa ini, seharusnya melakukan ini adalah hal biasa baginya, tapi ini berbeda.

***

Sebuah ruangan apartemen sudah tidak bisa di bilang rapi, banyak benda yang sudah tidak wajar bentuk nya. Sebuah tetesan darah terus bercucuran tanpa henti.

"Dari dulu aku sudah tau, kau bukan Atsumu!" Futakuchi menodong kan pistol nya pada seseorang di depan nya. Tangannya sudah berlumur darah akibat menahan luka tembakan di perutnya.

"Oh ya, kalau begitu, kau adalah orang terakhir yang tau kebenarannya."

***

Dinginnya malam yang menusuk tulang, tidak menghentikan dua orang yang saling beradu argumen. Di Sebuah lereng yang curam, terlihat ramai akan perdebatan.

"AWAS, JANGAN ADA YANG MENDEKAT! ATAU AKU LEDAKAN KITA SEMUA."

"Sia-sia jika kita mati di sini! Sedangkan bajingan itu masih berkeliaran di luar sana!"

"AKU TIDAK PEDULI!"

DOR!

***

Gedung Penthouse 100 lantai pertama di Jepang yang berdiri kokoh, menjadi salah satu alasan semua kegilaan yang di alami nya. Gedung yang berdiri ini adalah saksi, siapa yang bertahan sampai di akhir dialah yang menang.

"Berjanjilah padaku, bahwa kau akan tetap Melanjutkan hidup, walaupun tujuan mu untuk hidup sudah tidak ada."

"Tidak. Aku tidak bisa berjanji lagi."

***

Haloo, ini sedikit cuplikan untuk fanfic '<ILEGAL/LOVE3' yaa!

Dan agar lebih menarik lagi, ayo kita bermain game! Siapa yang bisa bertahan hingga akhir, dialah yang menang.

Tidak banyak dari reader yang membaca fanfic ku, selalu berhenti di tengah jalan. Entah karena bosan, bahasa nya terlalu berat, atau bahkan rincian kata yang sulit di cerna oleh otak kita.

Hahaha, bahkan aku tidak bisa menjamin, jika aku sendiri bisa bertahan sampai di akhir. Maka dari itu, ayo kita buktikan bersama.

Siapa yang bisa bertahan sampai akhir, dia yang menang.

I'm really excited! See you Rival..?

&lt;Ilegal/Love3Where stories live. Discover now