Chapter 4

1.2K 111 5
                                    

"Gulf baru saja di bawa teman-temannya"ujar pak Anton menanggapi pertanyaan Mew.

"Jika mereka datang lagi bilang saja tidak ada waktu dan luang untuk mereka"pak Anton sangat paham dengan kata mereka, mereka yang selalu datang dengan berbagai alasan untuk bertemu dengan Mew.

Mew sebenarnya paham siapa yang menyuruh mereka untuk datang segila ini setiap minggunya.

"Mew malam ini ada balapan 20 juta kalo menang"ujar off teman sebaya Mew anggota OSIS juga.

"Ngak"

"Kenapa?lumayan buat kumpul Minggu depan"

"Gw ada urusan "

"Terus gimana dong kasian tu duit aelah"

"Singto atau bright,gw bakal nyusul jam 12"

"Oke deh ntar gw tanya mereka"

"Gw duluan ya gun udah nunggu di depan soalnya "off meninggalkan kelas yang sudah hampir sepi hanya Mew dan beberapa siswa saja yang tersisa,jam pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

Mew dengan santainya berjalan di lorong tidak terlalu sepi itu dengan earphone dan ponsel di tagannya tidak menghiraukan sapaan dan panggilan siswa-siswi yang menyapanya di sepanjang lorong.

"Kak Mew kenapa lama?"tanya Gulf sudah lelah menunggu di atas motor besar Mew .

"Gw ngak nyuruh Lo nunggu"

"Tapikan Gulf pulangnya bareng kak Mew gimana ngak nunggu coba"

"Lo bisa pulang dengan teman-teman Lo"

"Ya gimana mild bawa motor terus pulangnya bareng iwin massa mau boncengan tiga"

"Bacot"

"Tu kan kalo Gulf ngomong pasti di bilang bacot nanti kalo diam di bilang bisu gimana sih serba salah deh"Mew tidak memperdulikan ocehan gulf,Mew memakai helmnya dan hendak naik.

"Kak helm Gulf"pintanya karena helm miliknya masih berada di gantungan depan motor.

"Ambil sendiri "

"Susah"

"Ngak usah manja"

"Iya deh terserah punya suami gini amat"

"Cerai"

"Apaasi kakak kok gitu ngomongnya dosa tau nanti Gulf ngambek ni ngak mau peluk lagi "

"Ya bagus"

"Awas ya nanti kalo minta peluk "

"Ngak kebalik"

"Kakak nyebelin deh udah cepetan ayo pulang Gulf udah lapar"

Mereka meninggalkan parkiran sekolah dengan Mew yang membawa motor seperti pembalap memang pembalap sih.

Gulf tidak bisa protes jalan satu-satunya hanya pelukan yang kuat,Gulf sebenarnya takut, tapi tidak ingin berkomentar takut Mew akan semakin menambah kecepatannya karena sudah pernah terjadi Gulf trauma sampai sekarang.

"Mew kamu ya bunda sudah bilang jangan bawa Gulf ngebut-ngebutan kasian dia sampai lemas gitu setiap pulang sekolah "

"Kalo sampai Gulf kenapa-napa bunda akan salahin kamu ,besok Gulf pak Toni yang antar bunda tidak mau Gulf pulang dengan keadaan lemas lagi"

"Gulf tidak akan mau"jawab Mew enteng.

"Kamu tahu apa ,Gulf lebih baik naik mobil tidak panas lebih santai lagi"

"Terserah bunda"

"Kamu ya Mew emang keturunan ayahmu,sok dingin"

🌞🌻

MineWhere stories live. Discover now