Kakak

299 36 1
                                    

Kai telah selesai mandi, ia telah wangi semerbak. Kai keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. Ia mengusap usap rambutnya dengan handuk rafa. Kai melirik jam dinding. Jam satu siang. Sejujurnya, Kai sudah sangat lapar tadi namun ia menahannya.

Surya melihat Kai yg mengusap rambut nya dengan handuk. Surya berinisiatif mengambil hair dryer. "Adek, kesini.. Biar kakak bantu ngeringin rambut adek.."

Kai tersenyum lalu menggeleng. "Nggak apa apa kak.. Kai bisa sendiri.." Ucap Kai.

Ia tetap mendekati surya lalu mengambil hair dryer dari tangan surya. Surya dibuat cemberut oleh Kai. Kai yg menyadari hal itu mengembalikan hair dryer ke tangan surya. "Hmm.. Tolong bantu kai kak.." Ucap Kai dengan senyuman di wajahnya.

Seketika energi surya kembali semula. Surya membawa Kai untuk duduk di karpet dan ia duduk diatas sofa. Surya dengan telaten mengeringkan rambut pirang Kai. "Rambut adek cantik.."

"Rambut kak surya juga cantik.." Puji Kai balik.

Juna dan Rafi yg duduk di kursi dekat Rafa memperhatikan surya dan Kai.

"Adek.. Kamu udah makan belum?" Tanya juna yg melihat Kai sesekali memegangi perutnya.

"Hmm.. Iya.. Kai nunggu bunda dulu.." Jawab Kai seadanya.

"Adek belum makan dari tadi pagi?" Tanya Rafa terkejut.

Kai menggeleng.

Sekarang surya yang kaget. "Adek kok nggak bilang? Pasti adek lapar banget ya?"

"Enggak juga kak.. Tenang aja.." Jawab Kai menenangkan kakak kakak barunya.

Rafi yg gemes, mengambil roti yg selalu ada di nakas Rafa. Rafi mendekati Kai yg duduk dibawah kaki surya. Rafi membuka bungkus roti itu dan menyuapkan ke Kai. "Adek, buka mulutnya.."

Kai membuka mulutnya dan menerima suapan dari Rafi. "Makasih kak.."

"Kalo kamu sering sering kayak gini.. Kamu bakal sakit magh tau.." Ucap Rafi lagi.

"Kai emang sakit magh kok tapi nggak parah hanya sesekali saja, hehhe.."

Juna segera mengambil handphone nya dan memesan banyak makanan. Ia menggeleng gelengkan kepalanya. "Sesibuk sibuknya adek.. Jangan sampai lupa makan ya.." Kata juna prihatin.

"Iya,kak juna.." Saut Kai.

Surya yg sudah mengeringkan rambut Kai dan merapikannya serapi mungkin. Surya tiba-tiba mengecup pucuk kepala Kai. Kai mendongak ke atas menatap surya yg sedang menitikkan air mata. Kai berbalik dan duduk di sofa panjang disamping surya. "Kak surya kenapa?" Tanya Kai khawatir.

Surya menyentuh pipi Kai. "Kakak sangat merindukan mu, Kai.. Kakak selalu mencari cari kabar mu darimana saja agar kakak tahu apa adek kakak sehat terus.."

Kai terharu, air matanya juga ikut tergenang namun ia bawa tersenyum saja. "Hmm.. Maaf ya kak.. Kai sulit melupakan masalalu.. Kai pendendam ya.." Ucapnya penuh sesal. Tak terasa setetes air mata jatuh di pelupuk matanya.

Juna dan Rafa menghampiri kai, surya dan Rafi. Kai melihat kakaknya yg berdiri di hadapan nya. Juna menghapus air mata kai. "Nggak apa apa, adek.. Waktu itu kamu masih kecil sekali..
Kamu nggak salah apa apa..
Sibangsat itu aja ngomong nya nggak pake otak.. Adek kakak sama sekali nggak pendendam kok.. Kapanpun adek datang, kakak semua akan selalu merangkul adek, hmm.."

"Terimakasih kak juna" Ucap kai.

Juna lalu memeluk kai. Ia membawa kepala Kai ke dadanya yg sedang duduk.
Sekarang Kai tidak ragu lagi untuk membalas pelukan kakaknya. Kai juga melingkar kan tangannya ke badan juna.

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang