Keputusan yg Terbaik

170 30 0
                                    

Reina meninggalkan semua jadwalnya setelah mendapat pesan dari surya. Akhir akhir ini ia memang sangat sibuk karena pekerjaannya hingga ia tak sempat menghubungi anak nya, palingan dia hanya chatingan dengan Kai dan Kai mengirimkan foto foto yg membuat Reina percaya bahwa kelima putra nya baik baik saja namun ternyata pikirannya salah.

Surya anak bunda
Bunda...|
Bunda bisa pulang secepatnya, bun.. |
Rafa, sudah tiga hari masuk|
rumahsakit lagi bunda.. |
Keadaannya kian memburuk bunda..|

Reina
|iya sayang...
|Bunda pulang sekarang nak..
|kenapa baru sekarang kabari bunda?

Surya anak bunda
Dua hari yg lalu keadaan Rafa nggak| terlalu parah, bunda.|
Cuman kelelahan aja|
Tapi hari ini Rafa benar benar down| ketika mendengar adek bakal balik ke| KL, bunda..|

Reina
|Tolong jaga adekmu ya sayang..
|Bunda pesan tiket pesawat dulu..
|Besok kita bakal bertemu lagi..

Setelah perjalanan dua puluh jam, Reina akhirnya sampai di depan Rumah Sakit Jakarta Medical Center. Ia menekan tombol lift, tak cukup sampai semenit ia sampai dan ia sudah didepan pintu ruangan anak nya. Reina membuka pintu pelan. Seketika semua anaknya menatap nya, namun mata Reina fokus ke Rafa. Wajah Rafa yg kian tirus dengan bertengger nassal canulla di hidungnya dan selang infus di tangannya. Hati Reina terasa teriris melihat pemandangan itu namun dengan sekuat tenaga ia memaksakan senyum diwajahnya.

"Bunda.." Ucap semua anak Reina serentak.

Reina seketika tersenyum. "Anak anak bunda.." Reina berjalan pelan menghampiri ranjang Rafa, dimana semua anaknya berkumpul. Reina langsung menyentuh wajah Rafa. Ia tersenyum getir. "Sayang, kenapa nggak menghubungi bunda hmm?"

Rafa akhirnya menangis ketika tangan bunda nya menyentuh wajahnya. " Maafkan Rafa bunda.. Rafa nggak mau bunda khawatir.." Saut rafa dengan air mata menetes.

Reina memandangi wajah Rafa yg tirus dan pucat. Ia memeluk anaknya itu. Reina bahkan bisa merasakan tulang tulang anaknya. Ia akhirnya menangis juga. "Sayang, kamu kesakitan banget ya.. Hingga badan mu kian kurus begini.." Ucapnya sembari mengelus rambut Rafa.

Rafa mengelus punggung bunda nya lembut. "Nggak apa apa bunda.. Rafa hanya sesekali aja sakitnya.."

Reina melepaskan pelukannya lalu menciumi pipi anaknya itu. "Tenanglah, mulai hari ini bunda nggak akan ninggalin Rafa lagi.."

Rafa tersenyum senang. "Terimakasih, bunda.."

Reina memgangguk. Lalu ia melihat ke empat anaknya lagi. "Kalian berempat baik baik aja kan?"

"Iya, bunda kami baik baik aja" Jawab juna mengwakili.

"Ini jujur kan? Kalo ada yg sakit atau ada apa apa tolong kasih tahu bunda, nak.. Jangan diam diam aja.. Bunda khawatir loh ama kalian berlima.." Jelas Reina yg didalamnya ada ketegasan.

"Maaf bunda.." Ucap surya sembari menunduk.

"Sudahlah.. Asal jangan diulangi lagi.." Jawab Reina lelah. Lalu Reina melihat ke anak bontotnya. "Ini juga sibule.. Dua hari yg lalu kamu ngechat bunda.. Kenapa nggak bilang ke bunda sih?" Tanya Reina kesal melihat anak nya itu.

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt