Chapter 39

1.4K 166 24
                                    

Semua bagaikan mimpi buruk bagi mereka. Apa yang baru saja mereka dengar. Kenyataan yang baru saja mereka terima. Semuanya bagaikan omong kosong yang tidak bisa mereka terima. Setelah penantian lama untuk mendengar kondisi Jimin. Apa yang baru saja dikatakan Seokjin sebagai dokter yang menangani nya membuat semua orang terkejut bukan main. Seokjin yang baru saja keluar dari ruangan itu tiba-tiba menghampiri keluarga Park lalu berlutut di depan mereka dengan air mata yang tiba-tiba mengalir di pipi nya.

“Jeosonghamnida! Jeongmal Jeosonghamnida!”

Mendengar perkataan dan sikap Seokjin yang seperti ini entah kenapa perasaan mereka semakin terasa resah dibuatnya.

Yak! Hyung apa yang kau lakukan ? Kenapa kau seperti ini ? Bagaimana dengan Jimin ? Dia baik-baik saja kan ?“ tanya Yoongi berusaha menepis pikiran buruknya saat ini

“Dokter! Bagaimana keadaan Jiminie ? Dia baik-baik saja kan ? Sebelumnya dia sempat pergi jalan-jalan dengan saya. Dan dia terlihat baik-baik saja. Dia tidak apa-apa kan ? Dia hanya kelelahan kan?” tanya Nyonya Park juga dengan mata yang sudah berkaca-kaca

“Jeosonghamnida! Saya sebenarnya ingin membenarkan perkataan kalian itu. Tapi saya minta maaf sebesar-besarnya karena saya harus mengatakan hal yang sebaliknya. Kondisi Jimin kritis. Kondisinya jauh lebih buruk dari yang saya bayangkan. Dan dengan berat hati saya harus menyatakan jika Jimin mungkin tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi.” ungkap Seokjin yang menundukkan kepala nya tidak sanggup melihat mereka

“Apa yang baru kau katakan hyung ? Hyung bercanda kan ? Hyung waktu itu bilang kondisi Jimin sudah membaik ? Berhenti bicara omong kosong dan katakan jika Jimin baik-baik saja.” Jihyun menarik kerah jas putih milik Seokjin

“Jihyun-ah!“ Yoongi berusaha menghentikan tindakan adiknya itu

“Mianhae. Sebenarnya apa yang saya katakan waktu itu adalah kebohongan. Sebenarnya kondisi Jimin tidak pernah membaik. Dan justru sebaliknya, kondisinya semakin memburuk setiap waktu. Sebenarnya alasan kenapa saya mengizinkan Jimin keluar dari rumah sakit karena saat itu Jimin terus memohon pada saya. Saat Jimin tau kondisinya yang semakin memburuk dia bilang ingin keluar dari rumah sakit untuk menghabiskan waktunya dengan kalian dan dia ingin merayakan ulang tahunnya dengan orang-orang yang dia sayangi. Dia berjanji akan kembali menjalani perawatan setelah perayaan ulang tahunnya dan dia juga sudah berjanji akan kembali ke rumah sakit jika kondisinya memburuk sebelum hari ulang tahunnya itu. Tapi dia telah melanggar janji itu.” Seokjin akhirnya mengungkapkan semua kebohongan dirinya dan Jimin

“Semalam Jimin sempat menghubungi saya dan tiba-tiba menanyakan perihal transplantasi nya. Dia juga bilang jika dia merasa kalau penyakitnya semakin memburuk. Saya sudah berusaha membujuknya untuk kembali ke rumah sakit tapi dia memohon untuk memberinya waktu sampai hari ulang tahunnya. Saya sama sekali tidak menyangka kondisinya akan seburuk ini. Saya bahkan tidak tau bagaimana bisa Jimin menahan semua rasa sakit itu selama ini. Sekali lagi saya benar-benar minta maaf. Pada akhirnya tidak ada yang bisa saya lakukan untuk Jimin karena walaupun nanti ada donor hati yang cocok untuk Jimin. Dia mungkin tidak akan bisa bertahan sebelum mendapatkan donor itu.” lanjut Seokjin yang sudah berlinang air mata

Brukk..

Tidak. Itu semua tidak mungkin. Jimin bilang dia tidak akan menyerah. Jimin bilang dia akan sembuh.” racau Nyonya Park dengan tubuh yang sudah luruh ke lantai

Air mata mereka akhirnya kembali pecah. Yoongi yang sudah berusaha tidak menangis pun pada akhirnya ikut menangis. Mereka ingin menyangkal perkataan Seokjin itu tapi melihat air mata di wajah sang dokter itu membuat mereka harus menerima bahwa yang dikatakannya itu memanglah kebenaran.

Lagi-lagi Jimin berhasil berbohong pada mereka. Dan lagi-lagi mereka tidak menyadari kebohongan Jimin itu. Pada akhirnya mereka tetap membuat Jimin merasakan kesakitannya seorang diri.

I'm Not Me Where stories live. Discover now