-26- Always Be Mine

397 57 12
                                    

Jalanan malam kota Seoul terlihat cukup padat. Banyak kendaraan pribadi memenuhi di setiap jalanan disana. Di antara banyaknya kendaraan yang ada disana, salah satunya adalah taksi yang ditumpangi oleh Nyonya Kang. Ia baru saja menemui Jisoo.

Nyonya Kang memutuskan untuk meminta Jisoo agar menjauhi Seokjin, putra sulungnya. Ia sudah tidak tahan dengan omongan-omongan tetangganya yang dengan sengaja menyindir dirinya karena putranya sedang berkencan dengan seorang 'janda'. Padahal tidak semua tetangganya mengatakan hal buruk seperti itu. Tidak sedikit dari mereka yang memberi dukungan bahkan mengucapkan selamat kepada Nyonya Kang.

Karena dari awal Nyonya Kang memang sudah tidak suka dengan status Jisoo itu membuatnya harus mengambil keputusan dengan meminta Jisoo menjauhi putranya. Ia berharap setelah ini, Jisoo benar-benar menjauh dari Seokjin dan ia tidak lagi mendengar sindiran-sindiran tetangganya mengenai putranya yang akan menikah dengan seorang wanita yang memiliki status janda.

Setelah kurang lebih dua puluh menit, taksi yang ditumpangi Nyonya Kang berhenti di depan rumahnya. Setelah membayar beberapa won pada supir taksi, Nyonya Kang turun dari taksi dan melangkahkan kakinya menuju ke pintu rumahnya.

Setelah masuk ke dalam rumah, Nyonya Kang mendapati presensi putra sulungnya sedang duduk di ruang keluarga. Ia sibuk melihat pada ponselnya sedangkan televisinya dibiarkan menyala.

"Eomma sudah pulang?" Tanya Seokjin ketika melihat ibunya sudah pulang. "Darimana saja? Kenapa tidak diantar Jungkook?" Cecar Seokjin.

"Eomma tadi bertemu dengan Nyonya Lim di kafe depan." Dusta Nyonya Kang.

Seokjin mengernyitkan dahinya ketika mendengar jawaban dari ibunya. "Bertemu dengan Nyonya Lim?"

Nyonya Kang menganggukkan kepalanya.

"Tapi tadi Nyonya Lim menelpon kalau dia tidak bisa pergi ke tempat yang sudah kalian janjikan." Sahut Seokjin.

"Hah?" Nyonya Kang terkejut ketika mendengar penuturan Seokjin. Ternyata ia salah memberi alasan pada putranya.

Semoga saja Seokjin tidak mengetahui jika aku tadi bertemu dengan Kim Jisoo.

Begitu batin Nyonya Kang.

"Oh, m-maksudku.. Tadi Eomma bertemu dengan Nyonya Han." Jawab Nyonya gelagapan. Semoga saja Seokjin tak menyadarinya. "Eomma sangat lelah ingin istirahat. Selamat malam, nak."

Setelah berucap, Nyonya Kang pergi begitu saja meninggalkan Seokjin dalam kebingungan.

"Kenapa hari ini dua wanitaku berbohong padaku semua?" Gumam Seokjin.

Ya, tadi saat pulang Seokjin sempat mampir ke toserba untuk membeli camilan. Disana ia bertemu dengan Hwang Biseo, sekertaris Jisoo.

"Bukankah kalian masih ada meeting dengan klien?" Tanya Seokjin pada Hwang Biseo. "Kenapa kau malah disini?"

"Meeting dengan klien?" Tanya Hwang Biseo keheranan.

"Ya.. Tadi bosmu mengatakan ada meeting dengan klien di luar bersamamu juga."

"Tapi jadwal Isanim sudah selesai sejak sore tadi. Dan bahkan Isanim memintaku pulang karena sudah tidak ada jadwal lagi."

Pertemuannya dengan Hwang Biseo tadi membuat Seokjin bertanya-tanya, kenapa Jisoo harus berbohong padanya? Padahal jika ia mengatakan tidak ingin pulang bersamanya, pasti Seokjin juga akan memakluminya.

Seokjin menghembuskan nafasnya kasar. Bahkan pesan yang ia kirimkan kepada kekasihnya tak kunjung mendapat balasan.

Tanpa berpikir lebih jauh lagi, Seokjin akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar setelah mematikan televisi yang menyala tadi. Di dalam kamar pun ia masih memandangi layar ponselnya menunggu balasan dari Jisoo.

Always Be Mine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang