chapter (1)

615 60 10
                                    

Haechan menatap Jeno kesal,  daritadi temannya itu tidak mau lepas dari gelas di tangannya.  Haechan sudah menghentikannya beberapa kali tapi tidak berhasil,  Jeno malah meracau tidak jelas.
Dengan kasar Haechan merebut gelas dari tangan Jeno.

"yaaakk kemba___ah Jaemin~a"

Mata Jeno melotot melihat Haechan.

"Jaemin" racau Jeno membuat Haechan makin kesal di buatnya.

"aku tau matamu sipit tapi apakah kau tidak bisa melihatku dengan benar"

Haechan membenturkan kepalanya di kepala Jeno "ini Haechan bukan Jaemin,  dasar bodoh"

Auw

Jeno meringis kesakitan saat Haechan dengan keras menjitak jidatnya.
Tiba tiba bibir Haechan mencebik,  Jeno sudah mabuk berat,  Haechan tidak mau repot tapi juga tidak tega meninggalkan Jeno sendirian.

"ayo bangun,  dasar menyusahkan"

Haechan menarik lengan Jeno dengan sekuat tenaga lalu memapah Jeno menuju parkiran.

"jangan coba coba kau muntah di mobilku,  aku akan membu__yaaakk brengsek" teriak Haechan frustasi saat Jeno memuntahkan isi perutnya tepat di dalam mobil Haechan.

"KAU" geram Haechan.

Dengan tidak berperasaan Haechan mengambil satu botol air mineral di dalam mobilnya,  membukanya dengan gusar lalu menyiram semua isinya ke tubuh Jeno membuat Jeno memekik kaget.
Haechan belum puas,  dia kembali mengambil satu botol lagi,  menarik Jeno untuk sedikit menjauh dari mobilnya, lalu,

Byuurrr

Haechan kembali mengguyur Jeno.

Perlahan kesadaran Jeno kembali,  Haechan bersedekap dada menatap Jeno "sudah sadar"

Jeno menatap Haechan dengan tatapan sayunya "mianhe"

"minhi" cibir Haechan.

"kau naik taksi saja"

Tapi Haechan tiba tiba ingat,  tadi Jeno muntah di mobilnya.
Haechan melempar kunci mobilnya kearah Jeno "kau bawa mobilku,  kalau kau sudah sadar segera cuci mobilku sampai bersih,  aku tidak mau ada bau muntahmu di mobilku"

"gomawo"

Haechan menghentakan kaki nya kesal,  terpaksa dia naik taksi.

Tiba tiba sebuah pesan masuk,  pesan dari Mark.

"kau dimana? "

"perjalanan pulang,  bagaimana? Lancar? "

Centang dua tapi tidak ada balasan,  Haechan tidak mau ambil pusing. 
Di dalam taksi,  Haechan memikirkan banyak hal.  Tiba tiba helaan nafas terdengar dari bibirnya. 
Setelah sampai di gedung dorm nct,  Haechan segera keluar.
Haechan tersentak kaget melihat Mark ada di sana,  menatapnya dengan tatapan anehnya.

"kenapa naik taksi? Dimana mobilmu? " tanya Mark.

"di pake Jeno,  dia muntah di mobilku"

"kau mabuk? " tanya Mark sedikit menekankan kata mabuk di kalimatnya.

Haechan menatap Mark "hanya Jeno"

Mark diam,  menatap Haechan sedangkan Haechan mulai melangkah kearah lift.

"kau baik baik saja? " tanya Mark.

Haechan menatap Mark bingung "aku kenapa? "

"soal aku dan Jaemin"

Haechan mengangguk.

"aku menyukai hyung sudah lama,  itu tidak mudah tapi aku tidak akan mempersulit hyung,  aku hanya butuh waktu untuk terbiasa" ujar Haechan.

"apakah berhasil? "tanya Haechan.

Mark mengangguk.

Haechan kembali diam.

Begitu sampai Haechan segera keluar diikuti Mark, Haechan menyodorkan tangannya kearah Mark "selamat"

Dengan ragu Mark menerima uluran tangan Haechan "Thanks"

Haechan mengangguk lalu hendak meninggalkan Mark sebelum suara Mark menghentikan langkahnya,

"jangan berubah"

Haechan berbalik lalu menatap Mark dengan kernyitan di dahinya.

"setelah ini,  aku mohon jangan berubah" tambah Mark lagi,  nadanya terdengar memohon.

Bola mata Haechan bergerak gelisah,

Beberapa saat kemudian bibir Haechan tersenyum, 

"apa hyung menyuruhku untuk bertahan di atas luka?  Bagaimana kalau posisi kita di balik?  Bayangkan diri hyung adalah Jaemin dan aku adalah hyung,  apakah hyung sanggup memenuhi permintaan seperti itu? "

"hyung tidak bisa menjawabnya kan?  Itu artinya hyung bisa merasakan kalau itu sulit"

Haechan meninggalkan Mark setelah mengatakan itu.

$$$$
Jaemin datang ke kamar Mark,  melihat kedatangan Jaemin Haechan lalu menjauh dari Mark.

"hyung" panggil Jaemin manja.

Haechan memilih untuk mengungsi ke kamar member lain.
Mark diam diam mengamati punggung kecil Haechan yg perlahan menghilang.

"ada apa sayang,  kau mau sesuatu? " tanya Mark pada Jaemin.

Semalam mereka resmi berpacaran,  yg tau hanya Haechan Jeno dan Taeyong.  Selain dari itu tidak ada yg tau.

"ayo berkencan di luar,  aku bosan di dorm"

Mark mengangguk,  kenapa dengan perasaannya,  di saat Haechan gencar mendekatinya duluMark malah gencar mendekati Jaemin, setelah dia resmi menjadi kekasih Jaemin pikirannya malah lebih sering memikirkan Haechan. Apa yg dia mau?

Secret (markhyuck bxb) Where stories live. Discover now