Empat Karya

1.1K 128 9
                                    

Cerita ini akan diupdate dengan cepat setelah 55 komentar dan 125 vote
Yuk, bisa yuk

.
.









Jungkook melakukan satu kesalahan, karena terlalu semangat bercerita pada Jimin tentang calon mertuaya. Membuat ia keceplosan perihal pakaian bermerek yang ia kenakan.

Begitu Jimin pulang, Yoongi langsung menodong Jungkook untuk menyerahkan satu set pakaian mahal itu, karena harganya memang sepadan untuk melunasi tunggakan Jungkook.

Pelukis itu bersikeras untuk mempertahankan baju milik calon mertuanya. Yoongi yang tidak percaya, lantas mengirim Jungkook sederet ancaman. Termasuk membuang ke luar semua hasil lukisan yang disimpan di kamarnya. Jika pemuda itu tidak kembali dengan uang sewa dua hari lagi.

Demi keamanan deretan karyanya yang ia buat susah payah. Jungkook rela menyerahkan pakaian Taehyung sementara sebagai jaminan. Untuk itu Jungkook memutar otak, mencari cara untuk mendapatkan uang dengan cepat sebagai pelunasan. Sehingga ia dapat membebaskan pakaian Tuan Kim itu dari sanderaan Yoongi.

Jungkook mencoba mengirim pesan pada Kim Jenie, yang sebenarnya kemungkinan untuk dibalas sangatlah kecil. Karena Jenie pasti sedang menikmati waktunya di Milan, melihat karya desainer terkenal, model-model cantik mengangumkan. Dan tentu, dengan keberadaan Irene di sisinya. Jenie tidak akan leluasa membalas pesan dari Jungkook. Bahkan untuk membaca pun sulit.

Jungkook menghela napas berat, ia ingin memanfaatkan Jimin pada awalnya. Tapi sepupunya itu tidak bisa diajak kerja sama. Jimin pria lurus sama seperti Jungkook. Memiliki kekasih super cantik bernama Rose. Jimin juga pria setia, jangankan didekati om-om bermuka datar seperti Yoongi. Putri pemilik kafe yang sexy saja Jimin tolak. Karena ia lebih memilih menjaga perasaan Rose daripada mencicipi kesenangan sesaat.

Sepertinya Jungkook harus mempromosikan kembali lukisannya secara online. Jika hanya menunggu di pinggir jalan, akan sulit baginya untuk mendapatkan pembeli. Rata-rata Jungkook hanya mendapat satu orang dalam kurun waktu semingggu. Sisanya ia menganggur. Kadang kala ia melukis sesuatu yang abstrak, bentuk dari pikirannya. Namun, karena tidak dikenal oleh khalayak ramai. Lukisan Jungkook tidak laku terjual.

Sebenarnya Jungkook memiliki satu lukisan yang ia simpan dengan baik. Karena Jungkook sangat menyukainya. Itu lukisannya yang murni hanya menampilkan sisi dirinya sendiri. Tidak ada sentuhan Picasso atau Da Vinci di sana. Dan karena itu murni hasil pikiran Jungkook. Pemuda itu yakin tidak akan ada yang menawarnya, maka Jungkook lebih suka menyimpannya sebagai koleksi pribadi.

Setelah terik matahari berlalu, berganti sore yang menghadirkan warna jingga di langit. Jungkook memutuskan untuk memotret lukisannya di dekat jendela dan juga balkon kamarnya. Latar langit sore nampak bagus untuk memberikan kesan dramatis.

Jungkook meminjam kamera Jimin sementara, ia hanya mendapat jatah dua jam untuk menggunakannya. Sebab Jimin lebih membutuhkan kamera itu. Ia fotografer lepas, yang memang mencari sumber foto untuk diterbitkan di beberapa surat kabar atau laman website miliknya.

Jungkook membawa ke luar semua lukisan miliknya yang berjumlah empat buah. Dua di antaranya adalah lukisan alam, berupa pegunungan dan pantai. Lukisan yang sangat monoton dan tidak komersial menurut Jungkook. Satu lukisan abstrak dan satu lagi lukisan wajah yang Jungkook saja tidak tahu itu wajah siapa. Ia hanya mengikuti instingnya saat melukis. Dan tidak ada teknik pelukis mana pun yang Jungkook terapkan sewaktu melukis wajah itu. Ia menggunakan tekniknya sendiri.

Jungkook mengunggah empat lukisan terakhirnya di sebuah website ilegal penjualan karya seni. Karena untuk menjualnya di website resmi, diperlukan uang masuk yang lumayan banyak. Jungkook tak mau ambil resiko, karena tidak yakin lukisannya akan laku.

Cheating With Your Dad (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang