Chapter 36

37.2K 4.2K 342
                                    

Seperti biasa ygy😾

Happy Reading!!!




































Dua bulan telah berlalu setelah kejadian dimana Ardian yang terkena tembakan dan kini anak itu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan terbangun dari tidur panjangnya.

Felix dan anggota keluarganya yang lain dengan senantiasa menunggu mata indah itu terbuka dan memperlihatkan bola mata biru miliknya.

Setiap harinya mereka akan bergantian berjaga diruang rawat Ardian sesibuk apapun mereka.

Bukan hanya keluarga Dreakson saja yang menjaga Ardian tapi ada juga keluarga Frank yang turut andil dalam menjaga anak itu dan membuat Felix kesal.

Kalian tau kan siapa itu keluarga Frank?. Iya keluarga dari Rezav sekaligus sahabat Felix selain si dokter somplak Bara.

"Pulanglah dasar hama". Kalimat sarkas yang dilontarkan Felix tak mampu membuat Stefan marah sekalipun, justru ia malah tersenyum mendengarnya.

"Oh ayolah kawan, aku hanya mengunjungi calon menantuku". Ujarnya dengan senyum lebar.

Felix menatap tajam Stefan yang dibalas senyuman sinis olehnya.

"Sampai kapanpun aku tidak akan memberikan permataku pada putramu itu!". Ucapnya tak kalah tajam.

Kedua pria itu terus berdebat menghiraukan pandangan tajam dari istri mereka.

"Teruslah bertengkar maka tidak akan ada jatah untuk kalian".

Kedua pria itu langsung menutup mulut mereka saat mendengar ancaman dari istri mereka.

"Berhentilah bersikap kekanakan Felix dan kau Stefan! Carilah wanita lain untuk dijadikan menantu karena putraku hanya milik kami".

"Ah bagaimana dengan putriku Elina? Bukankah mereka akan sangat cocok?". Evelyn istri dari Stefan sekigus ibu dari Rezav itu menyuarakan pendapatnya.

"Jangan mengada-ngada Eve, putrimu baru berusia 6 tahun". Balas Diana jengah.

"Cih".





(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)





"Adek kapan bangunnya?". Lyona berkata dengan lirih sambil menatap papan tulis didepannya dengan tak minat.

Biasanya lyona akan dengan sangat patuh mengamati guru pembelajaran terlebih itu Fisika dan kimia, mata pelajaran favoritnya.

Tapi sekarang, gadis itu terlihat bosan dan lebih memilih mencoret coret buku catatannya.

"Cih sungguh membosankan", decaknya.

Lain dengan lyona maka lain juga dengan Andrea dan juga Leon. Kedua remaja tanggung itu kini berada diruang penyiksaan tempat para tawanan mereka yang sedang di siksa.

Hahahhahahha

Oh lihatlah kedua remaja itu sekarang, mereka sedang menertawakan Bisma yang saat ini tangan dan kakinya sedang  digergaji menggunakan gergaji mesin otomatis.

AAAKKKHHHH

Jeritan yang sarat akan kesakitan itu terdengar sangat memilukan membuat kedua remaja itu semakin mengencangkan tawanya.

Bagi mereka, jeritan kesakitan yang dihasilkan bagaikan melodi indah yang membuat mereka kecanduan.

"To lo ng, Bu nuh s saja a ku". Suara yang amat lirih itu mampu membuat tawa kedua remaja itu berhenti.

Mereka berdua menoleh kearah sumber suara lirih itu dan mendapati Leo yang terlihat sangat menyedihkan.

Disiksa dan digilir setiap harinya selama dua bulan ini sudah sangat cukup menghancurkan mental dan fisiknya.

Become Baby Boy✓Where stories live. Discover now