Hubungan Rosé dengan Jaehyun semakin dekat, hari ini Jaehyun mengulangi lagi pernyataan cintanya kepada Rosé dan kali ini gadis itu menerimanya. Dua sejoli yang sedang kasmaranan itu memasuki arena pertandingan dengan tangan yang saling berpegangan.
Hari ini adalah hari pertandingan, Jisoo belum melihat Rosé berada di antara penonton padahal ketiga temannya sudah ada sejak tadi. Hingga akhirnya senyumnya terkembang saat melihat gadis itu memasuki tribun penonton. Namun, senyum itu seketika hilang dari wajahnya saat melihat sosok lelaki di sampingnya yang menggenggam tangannya. Jaehyun dapat melihat raut tidak suka dari wajah Jisoo saat mereka saling tatap.
Rosé dan Jaehyun menghampiri bangku tempat Jennie, Irene dan Joy. Saat Rosé mengajak Jaehyun duduk, lelaki itu menolaknya. Dia malah berjalan menuju lapangan ke sisi lawan. Ya, Jaehyun adalah kapten tim basket universitas Tunas Muda, lawan Elite University di pertandingan kali ini.
Ini adalah fakta yang baru saja diketahui oleh Rosé. Dia menyadari teman-temannya memandangnya dengan tatapan menuntut penjelasan. Dia juga kaget, kekasihnya saat ini adalah kapten dari tim lawan.
Jisoo dan Jaehyun saling berhadapan untuk melakukan jump ball. Jisoo menatap tajam kepada Jaehyun yang tersenyum sinis kepadanya. Jisoo memang bukan pemain tertinggi di timnya tetapi gerakannya yang cepat dan lompatannya yang tinggi membuatnya selalu menjadi pilihan pelatih untuk melakukan jump ball.
Wasit melemparkan bola ke udara, Jisoo dengan cepat melompat dan membuang bola ke belakang. Bola berhasil diamankan oleh Lisa. Gerakan tim Elite yang cepat dan kompak berhasil mencetak dua angka pertama.
Permainan berlangsung dengan ketat, kedua tim memiliki kekuatan yang hampir sama. Skor kini imbang 121 : 121 dengan keuntungan di tim Elite. Jisoo mendrible bola kemudian bersiap untuk menembakan bola ke ring lawan sebelum dia melihat aksi provokatif Jaehyun yang memberikan flying kiss kepada Rosé. Hal itu mengganggu fokus Jisoo mengakibatkan tembakannya meleset diikuti dengan peluit tanda babak keempat pertandingan selesai. Skor imbang ini mengharuskan untuk perpanjangan waktu.
Jisoo menyesali mengapa dirinya sampai termakan provokasi Jaehyun. Lelaki itu mang sudah menyulut emosinya sejak awal tapi apa yang dilakukannya tadi benar-benar telah mengacaukan konsentrasinya.
Babak perpanjangan waktu dimulai, Jisoo kembali menguasai bola tetapi kali ini dia tidak langsung menembakkan ke ring lawan melainkan mengopernya kepada Wendy. Wendy yang memang tidak dijaga ketat langsung menggiring bola kemudian menembakannya dan masuk. Kemenangan untuk tim Elite. Pemain dari tim Elite kemudian berlari ke arah Wendy kemudian mengangkatnya bak seorang pahlawan.
Jennie, Irene dan Joy berlari ke arah pemain ikut merayakan kemenangan. Sementara Rosé, otaknya masih belum bisa merespon bagaimana kekasihnya ternyata adalah seorang kapten basket dari tim lawan.
Jaehyun datang menghampiri Rosé di bangku penonton. "Kamu ga ikut teman-temanmu?"
Rosé tidak menjawab, matanya menatap Jaehyun menuntut penjelasan.
"Aku tidak merasa harus bicara tentang ini," Jaehyun mengalihkan pembicaraan mereka. "Ayo aku antar pulang,"
"Tidak, kamu pulang sendiri saja. Aku masih harus menemui mereka." Ucap Rosé.
Rosé memasuki ruang sekretariat tim basket dengan canggung, semua mata melihat dengan tatapan yang tidak suka bahkan ketiga temannya, Jennie, Irene dan Joy.
"Wow, kami pikir lu lupa kalau lu ngampus di sini." Ucap Joy.
"Selamat yah, kalian emang the best!" Ucap Rosé tanpa menghiraukan ucapan Joy. "Hari ini gue jadian sama Jaehyun tapi sumpah gue ga tau kalau dia bagian dari tim lawan."
"Terima kasih, selamat juga buat lu." Ucap Jisoo, matanya memberi isyarat kepada teman-temannya yang lain untuk tidak usah memperpanjang masalah. Hatinya kembali sakit mengetahui kalau dia sudah kalah dari Jaehyun.
Suasana kembali mencair, mereka sepakat untuk merayakan kemenangan ini akhir pekan nanti. Saat ini Jisoo cukup merasa puas dengan pertandingan kali ini. Pertandingan ini sangat penting bagi beberapa orang di timnya sebagai salah satu syarat untuk pengajuan beasiswa di kampusnya, penunjang prestasi di luar prestasi akademik. Hal ini yang membuat Jisoo berhenti mengejar Rosé beberapa waktu belakangan, fokus kepada pertandingan adalah prioritasnya.
===
Awal pekan, Elite University dihebohkan dengan kedatangan mahasiswi pindahan dari luar negeri. Wajah cantik bak seorang aktris yang selalu mengulas senyuman manis ditambah proporsi tubuh yang seperti super model internasional membuat gadis-gadis di sana merasa iri dan insecure.
'Wih, ada apa nih?' Pikir Jisoo cs melihat keramaian pagi hari yang tak biasa di kampus mereka.
"Kim Jisoo!" teriak gadis itu, yang dipanggil namanya tentu saja langsung berhenti dan melihat ke arah sumber suara. Gadis itu berlari ke arah Jisoo kemudian memeluknya, membuat kampus mereka semakin gaduh dengan jeritan patah hati dari para mahasiswa yang melihatnya.
Rosé cs yang baru sampai di kampus tak kalah di buat tercengang. "Soojoo," ucap Rosé pelan tapi masih cukup terdengar oleh temannya yang lain. "Woah!" ucap mereka bersamaan melihat para kekasih mereka menatap kagum ke arah gadis itu. Dengan cepat mereka menghampiri kekasihnya masing-masing menjewer telinga mereka. "Aduh duh duh...." ucap mereka kompak, merasakan sakit di daun telinganya.
"Ish, apa sih sayang," ucap Wendy. "Ini tuh bukan untuk dijewer tapi di~ aduh duh.." belum sempat menyelesaikan ucapannya, Joy menarik telinganya lebih kencang hingga terlihat memerah.
"Hi, Soojoo!" Ucap Jisoo.
Soojoo melepaskan pelukannya, kemudian tersenyum melihat Rosé di hadapannya. Dia pikir Jisoo sudah mengatakan perasaannya kepada gadis di hadapannya itu, "hai, tenang saja aku tidak akan merebut~"
Jisoo menarik tangan Soojoo dalam genggamannya, membuat Soojoo menghentikan ucapannya. "Kamu baru di kampus ini, ayo aku antar melihat-lihat." Ucapnya santai. Kemudian berlalu meninggalkan teman-temannya yang lain.
"Kim Jisoo dan Hong Soojoo, mereka sangat cocok." celetukan salah seorang mahasiswa terasa tidak nyaman mendarat di telinga Rosé.
STAI LEGGENDO
Just Friend
FanfictionI wish we could be more than just friend. Begitulah harapan seorang Kim Jisoo untuk sahabatnya Roseanne Park. Cinta yang terperangkap dalam friendzone. Jitop Bottsé
