007.

1.5K 283 16
                                    


WHEREVER YOU ARE || 007

copyright, 06 November 2022

.
.
.

SAAT Cale keluar dari kamarnya, ia bertemu dengan Ron. Mengernyit pada kehadiran Kepala Pelayannya, Cale menatap Ron untuk sejenak sebelum memberikan perintah.

“Aku akan pergi main. Jadi, jangan cari aku atau menungguku.”

Setelah itu ia pergi tanpa mendengar jawaban apa pun dari Ron yang memandangnya dengan tatapan kosong.

Tak tahu apa yang dipikirkan Kepala Pelayan tentangnya, Cale yang masih sebal dengan kata-kata Rok Soo yang seenaknya menyuruhnya ini-itu menggerutu. Sepanjang jalan, pemuda berambut merah itu terus-menerus merutuk dan mendumel. Mengomel-omel tak jelas pada Rok Soo yang saat ini masih berada di kamar mandi—entah sedang apa, Cale sama sekali tak mau tahu.

“Dasar! Memangnya dia siapa sampai seenaknya menyuruhku? Kalau dia mau kenapa tidak dia saja yang pergi? Menyebalkan!” gerutu Cale menendang bebatuan di jalanan dengan perasaan sebal.

“Dia benar-benar menipuku!”

“Awas saja kalau dia berbohong! Aku tidak akan memaafkannya sekalipun dia memohon!”

Cale tidak tahu, bahwa sejak tadi orang-orang yang dilewatinya telah meringkuk ketakutan. Lari terbirit-birit menghindarinya saat melihatnya yang marah-marah tak jelas. Wajah kesalnya yang seperti ingin mengajak orang bertengkar sudah sering dilihat oleh seluruh orang di wilayah Henituse. Jadi, tak heran jika mereka waspada sekaligus khawatir masalah apalagi yang akan dibuat oleh Tuan Muda?

Brak!

Tanpa sopan santun dan etika, Cale membuka pintu salah satu bar yang ada di Kota. Bar yang setidaknya satu kali pernah didatangi olehnya untuk minum dan main atau sekedar membuat keributan dengan mengalahkan para gangster menyebalkan itu kini tidak terlihat begitu ramai.

“S-selamat datang, Tuan Muda.” Pemilik bar dengan tergesa-gesa menyambut kedatangan Cale yang memberikan tatapan tajam ke semua orang yang membuat mereka tersentak ketika matanya bertemu pandang dengannya.

“Berikan aku anggur yang paling mahal!” perintah Cale sengak, menatap tak ramah pada pemilik bar yang gemetar.

“Y-ya?”

“Apa kau tidak dengar?!” bentak Cale kesal.

“T-tidak, Tuan Muda. Akan segera saya siapkan sekarang.” Pemilik bar itu sudah pucat, suaranya bergetar ketika menjawab Cale yang mendecakkan lidahnya.

Ck! Menjijikkan!”

Tentu saja, hal itu membuat orang-orang yang sedang minum atau nongkrong di bar semakin tak berani untuk melihat ke arah Cale yang berdiri di tengah-tengah bar sambil melipat kedua tangannya di dada dengan satu jari telunjuk mengetuk-ketuk lengannya yang lain. Ekspresi sebal di wajahnya yang cemberut menyiratkan bahwa jika ada yang berani mencari masalah dengannya maka seluruh bar ini akan dihancurkan seperti biasanya.

“Kenapa lama sekali?”

Beberapa menit menunggu, Cale yang sedang dalam mood buruk mengerutkan kening. Dengusan kesal keluar saat pemilik bar akhirnya kembali dengan sebotol anggur.

“I-ini Tuan Muda.”

Ck! Lama!” sembur Cale merebut kasar botol anggur yang disodorkan pemilik yang secara spontan mundur selangkah saat melihat Cale mengangkat botol ke udara—takut bahwa Tuan Muda akan memukulnya.

Wherever You Are Where stories live. Discover now