CHAPTER 02; peringatan

737 69 2
                                    

BAB 02;

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

BAB 02;

Hanya karena seseorang pernah membuatmu terluka, bukan berarti kau bisa bersikap seakan semua orang sama.







Bagi na jaemin, keramaian yang sekarang sedang mengelilingi nya nyatanya tak membantu nya untuk menjadi lebih baik, dari ribuan manusia yang berada di tempat ini tampaknya hanya ia yang seperti tidak memiliki nyawa. Gelas ke empat yang berisikan minuman ditangannya bahkan sudah hampir habis, dan acara yang sebenarnya tak berguna ini masih saja belum berakhir.

Ia benar-benar ingin pulang.

Tapi, kemana?

"Tampaknya baterai mu sudah habis, ingin kembali?" Ah, jaemin bahkan tidak sadar jika Jeno sebenarnya masih berada disampingnya sedari tadi.

"Sebaiknya kau perbaiki kosa katamu, tidak lucu sama sekali, kau tau?"

Jeno mendesah pasrah, "siapa yang berniat melucu?"

"Kau." Kadang jaemin bertanya-tanya, bagaimana Tuhan menciptakan seorang lee Jeno. wajahnya saja yang tampan, nyatanya otaknya kosong untuk sekedar membuat candaan. Selera humornya begitu buruk untuk ukuran orang yang masih berusia dua puluh dua tahun.

Tunggu,

Apa dia baru saja mengatakan bahwa Jeno tampan?

Sialan!

"Kau buruk dalam memuji seseorang."

Mungkin tak ada yang menyadari perubahan raut wajah milik na jaemin kala itu. Rentetan kalimat yang seharusnya tak berpengaruh itu nyatanya sejenak berhasil membuat degup jantung kian berdetak lebih kencang. Katakan ini gila, tidak mungkin kan jika Jeno tiba-tiba memiliki kemampuan membaca pikiran seseorang.

Dengan gerakan patah jaemin menoleh pada pemuda yang sepantaran dengannya itu.

"Holy shit! Kau..."

Jeno mengernyit kan dahinya ketika melihat tatapan jaemin padanya, "apa? Selera humorku memang rendah, kau sudah mengatakan nya berkali-kali, jadi jangan mengingatkan ku lagi tentang itu, rabbit."

Tentu, untuk apa Jeno bisa membaca pikirannya.

Helaan nafas terdengar, jaemin meletakkan gelas kosong ditangannya pada salah itu pelayan yang baru saja melewatinya. Setelah itu, Kedua tangannya ia masukkan pada saku jas abu-abu yang ia kenakan. Pandangannya mengedar sejenak melupakan satu eksistensi menyebalkan yang sekarang masih berdiri disampingnya.

A PLACE FOR US [ NCT DREAM ]✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ