Keluarga

128 12 3
                                    

"Kakashi, teh yang ayah bawa rasanya aneh."

Ah, minggu pagi berhujan. Tiga pria yang baru saja menyelesaikan sarapan mereka sekarang sedang duduk di ruang tengah dalam villa. Sibuk dengan urusan masing-masing, tiba-tiba saja Obito mulai mengeluh soal minuman yang ia buat sendiri.

Kakashi dan Genma hanya beranggapan itu biasa, karena Obito memang buruk dalam urusan dapur, bahkan dalam hal kecil seperti membuat teh atau kopi.

"Ada sensasi pedas menggigit, tapi lumayan enak sih." Uchiha itu menenggak lagi.

Lihat ? Teh yang dia bilang ada rasa pedasnya saja masih bisa dibilang enak.

Indra pengecapnya sudah tidak normal. Benak Genma dan Kakashi.

Tidak ambil pusing, Kakashi melanjutkan pekerjaannya fokus pada laptop, menyiapkan segala sesuatu untuk Genma pelajari nantinya. Sedangkan Genma, ia sibuk meng-copy foto-foto Kakashi saat dalam wujud serigala ke dalam laptop dan ponselnya, sambil sesekali memperhatikan Kakashi yang sedikit-sedikit bertanya.

"Lihat ? Remahan bubuk teh nya bahkan besar-besar. Aku baru lihat yang seperti ini."

Spontan kedua temannya saling tatap. Kejanggalan yang ini tidak bisa mereka abaikan. Dalam sekejap Genma merebut gelas teh Obito untuk melihat isinya— dan benar saja.

Genma sampai menepuk keningnya sendiri. "Astaga INI BUKAN REMAHAN TEH! INI SEMUT!"

"HAH ???"

Obito ongkek perlahan.

Genma tidak habis pikir bagaimana Kakashi bisa tahan berteman dengan Uchiha semacam Obito. Kakashi yang ditatap Genma sejak tadi tidak bereaksi. Ia hanya menghela napas ketika Genma meneriakkan isi teh tadi lalu menggelengkan kepala saat Obito berlari ke toilet untuk menuntaskan hasrat mualnya.

Sebenarnya, teh yang Sakumo bawa memang ingin dibuang sejak kemarin. Karena produk baru Hatake Corp. tersebut sudah mengandung gula dalam remahannya, jadilah semut-semut banyak merundungi hingga mati terjebak di dalam.

Salahkan Sakumo yang lupa menutup rapat toples teh itu.

Tapi, kini Sakumo tidak perlu memikirkannya lagi. Sebab semuanya sudah terbuang alami ke dalam perut Obito.

Beberapa menit berlalu, Kakashi mulai menjelaskan beberapa hal. Matanya tak lepas dari laptop saat bekerja, ia memang selalu begitu.

"Genma, bagian purchasing lebih diperhatikan tiap tengah bulan."

"Hmm"

"Procurement yang meminta tanda-tanganku nanti kau saja yang lakukan."

"Hmm"

"Kirim bagian Quality Control... di.. tiap cabang saat akhir bulan, jangan— lupa."

"Hmm"

"—Keuangan.. kau ... yang pegang semuanya."

"Hmm"

"Ck—" Sebenarnya dia memperhatikan atau tidak, sih ?

Kakashi geram. Sejak tadi ucapannya hanya direspon "hmm hmm" saja oleh pacarnya.

Lalu dengan perasaan kesal ia akhirnya melepas pandangannya dari laptop untuk melayangkan protes pada Genma. "Sebenarnya kau memp—"

DEG

Namun, Kakashi malah dibuat terkejut. Kecupan sayang mendarat di pipi Kakashi disertai tatapan lembut yang sanggup membungkamnya seketika.

"Aku mendengarkan. Aku memperhatikan semuanya." Genma tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wolf ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang