Duabelas

69 28 0
                                    


Kamis, 10 November 2022

Siang ini setelah selesai kelas Yedam keluar dari dalam kelasnya dan hendak pergi untuk kembali pulang Karna hari ini Dean tidak ada kelas dan sudah pulang lebih dahulu, sedangkan Rendi akan pulang cukup larut karena banyaknya kesibukan yang dia ikuti di kampus.

Yedam bersenandung ria di setiap langkahnya dan sesekali menyapa orang-orang yang berlalu lalang. Dia bahkan selalu membawa gitar Miliknya kemanapun dan kapan pun.

"Yedam" suara itu memangil Yedam dan membuatnya mencari sumber suara.

Di saat Yedam mengetahui sumber suara itu seorang perempuan berjalan mendekati Yedam dengan senyum yang terukir manis di bibirnya.

"Hei, Yedam gimana kabar lo?" Tanya perempuan berambut pendek dengan setelan rapi dan sopan itu.

"Mita?"

"Lo masih sibuk sama musik Lo?" Tanyanya ke Yedam yang mengetahui Yedam tengah membawa gitar Miliknya.

"Gue belum mencapai sesuatu yang gue mau. Jadi gue nggak boleh nyerah." ujar Yedam.

Perempuan itu mengangguk, "Yedam, maaf buat permintaan gue tahun lalu." ucap Perempuan itu.

"Maksud Lo?"

Perempuan bernama Mita itu menunjukan sesuatu di telapak tangannya dan itu adalah sebuah cincin. "Lo beli cincin baru?" tanya Yedam.

Perempuan itu tersenyum kecil, "Ini cincin pertunangan gue,"

Entah kenapa itu membuat raut terkejut dari Yedam. "Mita, lo---"

"Yedam, gue kesini bukan buat ketemu Lo. Gue mau ketemu sama--"

Mata Yedam mulai berkaca-kaca, dia mengangguk-angguk berat dengan senyum kecut yang dia tunjukkan. "Lo nggak perlu jelasin." ucap Yedam.

"Yedam, gue cuma mau minta Maaf buat permintaan gue tahun lalu dan gue mau lo nggak perlu lagi berusaha keras buat jadi penyanyi terkenal demi gue." ujar Mita ke Yedam.

Pembicaraan keduanya yang terlihat serius itu tidak membuat banyak Atensi orang-orang yang berlalu lalang tanpa mau ingin tau dan di situlah Yedam merasa udara terasa panas dalam seketika. "Lo nggak perlu minta maaf. Itu kesalahan gue yang terlalu berharap sama lo yang jelas-jelas sejak awal lo nggak suka ke gue dan Lo cuma mau buat gue kalah buat usaha gue,"

"Yedam, bukan begitu--"

Kalimat Mita di potong cepat oleh Yedam. "Lo nggak perlu khawatir, gue punya tujuan lain dalam hidup gue,"

"Gue juga nggak akan pergi ninggalin musik cuma gara-gara Lo. Mita Lo nggak perlu merasa bersalah karena nggak bisa bales perasaan Lo ke gue. Karna berkat Lo gue Nemu seseorang yang gue temui di antara banyaknya cewek di dunia ini."

"Maksud Lo, Yedam?" Tanya Mita.

"Sorry, gue sibuk. Sekali lagi selamat buat pertunangan Lo." ucap Yedam yang akhirnya pergi begitu saja meninggalkan Mita dengan banyak kekecewaan yang di rasakan.

Mita adalah seseorang yang pernah Yedam sukai. Dia adalah teman satu SMA dengan Yedam dulu, tapi Mita tidak menyukai Yedam untuk alasan apapun. Tapi Yedam tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Mita. Maka untuk membuktikan seberapa tulusnya Yedam kepadanya, Mita meminta Yedam untuk menjadi penyanyi yang hebat dan terkenal agar bisa memenangkan hatinya. Mita meminta Yedam untuk tidak menghubunginya ataupun menemuinya sebelum dirinya menjadi Terkenal. Maka dari itu Yedam berusaha keras untuk mengikuti berbagai audisi walaupun akhirnya selalu gagal.

Untuk Tuhan || Bang Yedam✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang