54. Chenle's Birthday (Jichen)

10.4K 817 19
                                    

Vote, Komen, and Happy Reading🧡
.
.

"Kamu udah nemu hadiahnya, bear?"

Haechan sontak menggeleng, sangat sulit untuk menemukan benda berkesan sekaligus berkelas untuk hadiah. Sebenarnya jika teman biasa yang ulang tahun begini, Haechan bisa memilih barang bermerek atau sekedar menyiapkan pesta sederhana, namun karena ini sahabatnya, jadi ia ingin sesuatu yang belum pernah didapatkan.

"Aku ngasih apa ya, kak? " Mark terkekeh pelan melihat Haechan yang kebingungan.

"Udah aku bilang, kasih apa aja pasti dia mau, lagian yang penting itu tulus sama niatnya." Mark membalas seraya kembali memperhatikan Haechan yang masih sibuk memilah beberapa sepatu bermerek.

"Masalahnya ini tuan muda Chonlo, kak. Jangan kan ini, mall aja kalau mau dia bisa bikin." Mark kembali terkekeh, sedikit kesal dengan sahabat yang telah dianggap adik itu, gara-gara Chenle pacarnya jadi kebingungan seperti ini.

"Gimana kalau kamu mini konser di acaranya Chenle," saran Mark.

"Ck, yang bener aja kak. Tamunya bukan cuma kita, kakak lupa papa Chenle siapa? Om Suho, pasti ngundang para orang tua kita juga." Mark berpikir, benar juga. Beberapa tahun ia berteman dengan Chenle, pemuda itu tak akan pernah mengadakan acara yang biasa saja. Pasti akan sangat-sangat wah. Jika tidak melibatkan kolega papanya, pasti dilakukan di tempat privat. Bahkan tahun lalu Mark menghadiri pesta itu di sebuah kapal persiar.

"Lebih bagus dong, bear. Siapa tahu ada produser musik yang ngelirik kamu, bisa jadi idol solo kamunya." Haechan menatap Mark dengan tatapan aneh, kenapa pacarnya itu jadi halu tiba-tiba.

"Emang kakak rela kita backstreet kalau aku jadi idol? Belum lagi, aku harus bagi waktu sama penggemar." Mark terdiam, benar juga, sedangkan bukan idol saja, pacarnya itu sudah banyak dilirik orang lain. Apalagi jika terkenal, bisa-bisanya Mark harus menggeram kesal setiap hari.

"Nggak jadi bear, gak rela."

"Ya lagian kak Melk, malah kemana-mana, jadi hadiahnya apa ini?" tanya Haechan.

"Kita ambil ini dulu sambil nyari yang lain." Haechan menurut, membawa sepasang sepatu mahal untuk membayarnya, bersama Mark.

***
Renjun dan Guanlin saling pandang ketika melihat Jisung mondar-mandir dihadapan mereka berdua. Sudah sekitar 10 menit yang lalu Jisung datang ke rumah Guanlin, namun tak menjelaskan apapun, malah tampak bocah itu bingung sendiri.

"Jisung, lo kenapa sih? Pusing gue." Jisung menoleh ke arah Guanlin dengan tatapan melas. Ia benar-benar kalut sekarang.

"Lin, lo harus bantuin gue."

"Kenapa sih? Soal Chenle?" tebak Renjun.

"Iya bang, tau kan besok hari apa?" Renjun tampak berpikir sejenak, kemudian teringat bahwa besok adalah ulang tahun Chenle.

"Anjir gue hampir lupa, besok Chenle ultah. Mampus gue Lin, belum beli kado." Renjun tidak memberikan solusi pada Jisung justru ikutan panik.

"Nah kan Abang juga lupa. Gimana ini? " Sekarang Guanlin yang pusing melihat dua orang itu ribut sendiri.

"STOP. Tenang okay? Masih ada hari ini buat nyari kado. Lagian lo berdua kenapa ribut banget sih," tukas Guanlin.

"Ck, lo lupa apa gimana? Seorang tuan muda Zong Chonloo gak mungkin bikin pesta sederhana yang hadiah pulangnya Chiki. Udah pasti pestanya bakal mewah, kita harus cari sesuatu yang mewah juga lah." Guanlin menghela napas panjang, kemudian meraih kunci motor dan merangkul Renjun, membuat Jisung kebingungan.

Markhyuck-Twitter (✔️)Where stories live. Discover now